Cara Membuat POC Asam Amino

Untuk mendapatkan tanaman yang tumbuh dengan baik dan berproduksi secara lebih maksimal, kebanyakan petani menggunakan pupuk kimia sintetis untuk mendukungnya, karena memang reaksinya yang cepat dan hanya dalam hitungan beberapa hari saja setelah diaplikasikan reaksinya bisa langsung dapat dilihat.

Akan tetapi ditengah kenaikan harga pupuk kimia tersebut, maka meminimalkan dalam penggunaannya adalah salah satu cara menurunkan biaya produksi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat pupuk organik sendiri, sehingga dapat mensubstitusi sebagian dari penggunaan pupuk sintetis tersebut.

Dengan kita membuat pupuk organik sendiri maka biaya produksi dapat kita tekan, sehingga keuntungan dari usaha kita jadi lebih meningkat, selain itu kesehatan tanah juga dapat terpelihara dengan lebih baik lagi.

Dan pada kesempatan kali ini akan kita ulas mengenai cara membuat POC asam amino atau pupuk organik cair yang kaya akan asam amino, berikut ini penjelasannya.

Asam amino adalah senyawa yang terbentuk dari proses hidrolisis ikatan peptida pada protein. Dan pada dasarnya semua makhluk hidup itu dalam kehidupannya membutuhkan asam amino, begitu juga pada tanaman yang kita budidayakan.

Tanaman membutuhkan asam amino untuk meningkatkan kualitas dari keseluruhannya mulai dari pertumbuhannya sampai dengan hasil panen/produksi.

Menurut beberapa penelitian yang dilakukan ternyata dikemukakan bahwa asam amino ini selain  dapat mempengaruhi aktivitas fisiologi tanaman, juga bermanfaat dalam beberapa faktor lain, yaitu:

  • Pengaplikasian asam amino pada tanah ternyata dapat membantu meningkatkan aktivitas dan populasi mikroorganisme yang menguntungkan di dalam tanah pertanian.
  • Ketika asam amino diaplikasikan pada tanaman, maka dapat meningkatkan kandungan klorofil serta laju fotosintesis.
  • Asam amino juga berfungsi sebagai hormon pengatur pertumbuhan tanaman atau disebut dengan fitohormon.
  • Asam amino dapat meminimalkan terjadinya stres tanaman akibat lingkungan, misalnya diakibatkan perubahan suhu yang ekstrim atau karena proses pemindahan tanaman.
  • Asam amino dapat membantu dalam memodifikasi stomata tanaman agar terbuka lebih lama, sehingga metabolisme tanaman juga berlangsung lebih lama dan lebih efektif.
  • Asam amino juga dapat membantu meningkatkan kualitas hasil produksi tanaman.

BAHAN DAN ALAT

  • Protein, bahan yang mengandung protein misalnya seperti ikan atau bisa juga menggunakan keong mas. Adapun bahan protein yang dibutuhkan adalah sebanyak 2 kg.
  • Enzim, untuk mempercepat perubahan protein menjadi asam amino maka harus dihidrolisis menggunakan bantuan enzim. Dan enzim yang bisa mempercepat perubahan protein menjadi asam amino adalah bromelain yang bisa diperoleh dari buah nanas atau cukup kulitnya saja. Selain itu bisa juga menggunakan enzim yang lain yaitu enzim papain yang bisa ditemukan pada buah dan daun pepaya. Adapun bahan enzim yang dibutuhkan adalah 500 gram.
  • Dekomposer sebanyak 200 ml, bisa menggunakan EM4 atau MOL.
  • 200-300 gram gula, bak itu gula pasir atau gula merah.
  • 3 liter air hujan.
  • Ember yang memiliki tutup untuk wadah selama proses fermentasi.

PROSES PEMBUATAN

Rebus air hujan sebanyak 2 liter sampai mendidih, lalu masukkan gula dan aduk hingga larut. Matikan apinya, dan tunggu hingga suhunya turun sampai 60 derajat.

Blender kulit nanas atau daun pepaya hingga halus, untuk memudahkan pemblenderan tambahkan air secukupnya menggunakan air hujan yang masih tersisa.

Cincang daging keong atau ikan hingga benar-benar halus, semakin halus akan semakin bagus. Lalu masukkan ke dalam air yang suhunya telah turun 60 derajat, dan tunggu hingga dingin, kemudian tuangkan ke dalam ember untuk fermentasi.

Tuangkan pula blenderan kulit nanas atau daun pepaya ke dalam ember tersebut.

Tambahkan 200 ml larutan dekomposer, baik itu EM4 atau MOL lalu aduk hingga merata.

Tutup ember tersebut dengan tutup yang telah dimodifikasi yaitu dengan memasang selang pada tutup tersebut dan ujung luarnya dimasukkan ke dalam botol berisi air dengan posisi ujung selang masuk ke dalam air. Dengan demikian gas dari dalam ember dapat keluar namun udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam ember. Jadi selama proses fermentasi tidak perlu membuka penutup sampai prosesnya selesai.

Letakkan di tempat teduh untuk proses fermentasi, adapun waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi ini adalah selama 2-3 minggu.

Setelah 2-3 minggu fermentasi, pupuk organik cair yang kaya akan asam amino siap untuk diaplikasikan pada tanaman.

DOSIS DAN CARA APLIKASI

POC asam amino dapat diaplikasikan dengan cara dikocor dan dispray/disemprotkan pada tanaman.

Untuk aplikasi dengan cara kocor dosisnya adalah 5-10 ml per liter air, aplikasinya dapat dicampur dengan PGPR, trichoderma, jakaba, dan POC kocor lainnya.

Sedangkan untuk aplikasi dengan cara semprot dosisnya adalah 2-4 ml per liter air, dan aplikasinya dapat dicampur pupuk foliar, bakteri fotosintesis dan juga fitohormon.

Dan jika diaplikasikan pada pupuk kandang untuk mempercepat proses dekomposisinya, caranya cukup dengan menyemprotkannya pada pupuk kandang tersebut. Sehingga proses dekomposisi atau pematangan pupuk kandang akan jauh lebih cepat, dan juga pupuk kandang tersebut akan memiliki mikroorganisme dengan kandungan yang lebih banyak lagi.

Demikian ulasan mengenai Cara Membuat POC Asam Amino, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli pupuk organik cair ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Penyuluh Pertanian Lapangan