Cara Perawatan Tanaman Terong

Dalam membudidayakan tanaman apa saja perawatan tanaman merupakan hal mutlak yang harus dilakukan, karena tanpa perawatan sangat mustahil tanaman dapat memperoleh capaian hasil yang optimal, begitu juga dalam budidaya tanaman terong.

Tahap perawatan tanaman terong meliputi penanaman kembali, pemasangan ajir, pengairan, penyiangan, pemangkasan daun tua, pemupukan susulan dan pengendalian hama penyakit.

PENANAMAN KEMBALI

Penanaman kembali atau penyulaman dilakukan pada tanaman yang gagal tumbuh atau mati, selambat-lambatnya 7 hari setelah tanam agar pertumbuhan tanaman keseluruhan menjadi seragam.

PEMASANGAN AJIR

Pemasangan ajir atau lanjaran ini berfungsi untuk menopang tanaman agar dapat berdiri dengan tegak dan tidak mudah roboh. Pemasangan ajir ini dilakukan paling lambat pada usia tanaman 7 HST. Ajir atau lanjaran ini dapat dibuat dari belahan bambu dan ditancapkan pada setiap lubang tanam.

PENGAIRAN

Tanaman terong butuh cukup air meski jumlahnya tidak boleh berlebih, karena itu penyiraman dilakukan secara berkala 2-3 kali sehari pada saat musim kemarau, sedangkan pada musim hujan minimal 1 kali sehari. Penyiraman secara berkala ini dilakukan sampai tanaman dapat beradaptasi dengan baik yaitu sampai usia 15 HST.

Untuk selanjutnya proses penyiraman dilakukan dengan cara di leb yaitu air digenangkan ke dalam parit selama beberapa menit sambil disiramkan ke tanaman menggunakan gayung. Penyiraman dengan cara ini dilakukan 2 kali dalam seminggu.

PENYIANGAN

Kegiatan perawatan lainnya yang mesti diperhatikan adalah penyiangan gulma atau rumput liar. Tahapan ini ada baiknya dilakukan secara rutin minimal 3 kali dalam seminggu. Kebersihan lahan akan membantu tanaman terong terhindar dari serangan hama dan penyakit.

PEMUPUKAN

Capaian hasil yang optimal dalam budidaya terong akan diperoleh salah satunya dengan pemupukan yang berimbang, oleh karena itu dosis dan waktu aplikasi pupuk susulan juga mesti tepat diberikan. Pemupukan susulan diberikan pada usia 7,14, 21, 28, 35, 42 dan 50 HST.

Adapun ragam pupuk, dosis dan waktu aplikasinya secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL RAGAM DAN DOSIS PUPUK YANG DIBERIKAN
UMUR JENIS PUPUK DOSIS/TANAMAN
7 HST Urea tablet 1 tablet (2 gram)
14 HST NPK (16:16:16) 5 gram
21 HST Urea tablet

NPK (16:16:16)

Hydro karate

2 tablet

5 gram

5 gram

28 HST NPK (16:16:16)

KNO3

10 gram

5 gram

35 HST NPK (16:16:16)

ZA+

5 gram

10 gram

42 HST NPK (16:16:16) 15 gram
50 HST NPK (16:16:16) 15 gram

 

Urea tablet diberikan di sekitar tanaman 5-7 cm dari batang. Pada musim hujan pemupukan dilakukan dengan cara ditugal di tengah antar 2 tanaman, sedangkan pada musim kemarau pemupukan dilakukan dengan cara dikocor dengan dosis larutan 250 ml/tanaman.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Yang tak kalah penting dalam budidaya terong adalah pengendalian hama dan penyakit. Jenis hama yang biasa menyerang tanaman terong adalah kumbang daun, kutu daun, aphids dan ulat buah. Sedangkan penyakit utamanya adalah, layu bakteri, virus kuning dan busuk buah.

Serangan hama maupun penyakit tidak mengenal musim, oleh karena itu untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit sebaiknya dibuat jadwal penyemprotan. Dosis semprot dan konsentrasi racun sesuai dengan anjuran yang tertera pada label kemasan racun pestisida.

Penggunaan pestisida ini sebaiknya tidak hanya menggunakan satu bahan aktif yang sama secara terus menerus, akan tetapi diselang seling dengan beberapa merek yang bahan aktif maupun cara kerjanya berbeda, hal ini berguna untuk menghindari kekebalan pada jasad sasaran.

Demikian ulasan mengenai cara perawatan tanaman terong, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli benih terong ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube PANAH MERAH TV