Cara Budidaya Terong

Terong cocok jika ditanam di musim kemarau, agar produksinya optimal dibutuhkan cara dan waktu budidaya yang tepat, untuk itu diperlukan benih yang jelas daya produksinya dan dapat diterima pasar.

Jika anda tertarik budidaya terong, berikut ini kami paparkan tahapan-tahapan cara budidaya terong

Tahap persiapan lahan

Gemburkan lahan dengan cara ditraktor atau dicangkul. Buat bedengan dengan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 120-140 cm, jarak antar bedengan 20-30 cm sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan yang digunakan.

Taburkan kapur pertanian dan juga tambahkan pupuk dasar kimia  pada bedengan, pupuk kimia ini ditaburkan pada alur ditengah bedengan dan tidak diaduk.

Tutup bedengan dengan mulsa hitam perak, dengan warna perak di bagian atas. Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan siang hari agar mulsa mudah ditarik dan dikembangkan maksimal.

Tahap persemaian

Sebelum ditanam, benih terong disemai terlebih dahulu.

Siapkan media semai berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1, masukkan media semai pada wadah tempat menyemai benih, dan benih siap disemai. Lakukan penyiraman secara rutin setiap hari, bibit yang sudah siap dipindah tanam adalah yang sudah berdaun dua atau sudah berusia 25-28 hari setelah semai.

Tahap penanaman

Sebelum pindah tanam buat lubang tanam pada bedengan, jarak tanam yang baik adalah 50-70 cm dalam barisan dan 80-90 cm antar barisan, kemudian masukkan bibit pada lubang tanam, setiap lubang diisi dengan satu bibit tanaman, lalu ditutup dengan tanah halus.

Proses pindah tanam sebaiknya dilakukan pada sore hari dan dibarengi dengan penyiraman untuk mencegah tanaman menjadi layu, kemudian pasang lanjaran/ajir pada setiap lubang tanam, pemasangan lanjaran paling lambat 7 hari setelah tanam.

Tahap perawatan

Tahap perawatan tanaman terong meliputi penanaman kembali, penyiraman, penyiangan, pemangkasan daun tua, pemupukan susulan dan pengendalian hama penyakit.

Penanaman kembali dilakukan pada tanaman yang gagal tumbuh atau mati, selambat-lambatnya 7 hari setelah tanam agar pertumbuhan tanaman menjadi seragam.

Proses penyiraman dapat dilakukan secara berkala 2-3 kali sehari pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan cukup 1 kali sehari.

Penyiangan atau pembersihan rumput dilakukan 3 kali dalam seminggu, kebersihan lahan akan membantu tanaman terong terhindar dari serangan hama dan penyakit.

Untuk hasil yang bagus diperlukan pemupukan yang berimbang, untuk itu dosis dan waktu pemberian pupuk susulan harus tepat diberikan.

 

Yang tak kalah penting adalah tahap pengendalian hama dan penyakit. Jenis hama yang biasa menyerang tanaman terong adalah kumbang daun kutu daun dan ulat buah. Sedangkan penyakit utamanya adalah, layu bakteri, virus kuning dan busuk buah.

Oleh karena itu untuk mencegah serangan hama dan penyakit sebaiknya dibuat jadwal penyemprotan. Dosis semprot dan konsentrasi racun sesuai dengan yang tertera pada label kemasan racun pestisida.

Tahap pemanenan

Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari agar terong tetap dalam kondisi segar. Cara memanennya yaitu buah dipetik dengan tangkainya.

Biasanya terong dipanen pada usia 57 hari setelah tanam, tergantung varietas yang ditanam.

Tanaman terong dapat dipanen setiap 4-5 hari sekali sampai buahnya habis.

Demikian penjelasan dan tahapan cara budidaya terong, semoga bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli benih terong silakan kunjungi SentraTani.com