Fungisida Untuk Antraknosa Pada Cabe

Untuk mengatasi penyakit antraknosa atau patek pada tanaman cabe agar mendapatkan hasil yang maksimal, kita perlu mengkombinasikan beberapa cara pengendalian, diantaranya adalah:

  1.   Menggunakan bibit cabe yang tahan patek/antraknosa
  2.   Penggunaan pupuk sedikit nitrogen (N) dan tinggi kalium (K) serta kalsium (Ca)
  3.   Pemberian fungisida yang tepat waktu, tepat sasaran dan tepat kombinasi

Dan pada kesempatan kali ini akan kita ulas khusus mengenai jenis-jenis fungisida terbaik untuk mengatasi antraknosa/patek. Nah, apa saja fungisida untuk antraknosa pada cabe beserta bahan aktif dan cara kerjanya? Berikut ini penjelasannya.

Fungisida yang digunakan untuk mengatasi antraknosa pada cabe ini terbagi menjadi 2 yaitu fungisida sistemik dan fungisida kontak. Fungisida sistemik terdiri dari 10 bahan aktif, sedangkan untuk fungisida kontak terdiri dari 5 bahan aktif.

FUNGISIDA SISTEMIK

Bahan aktif fungisida sistemik yang dapat digunakan untuk mengatasi antraknosa pada tanaman cabe adalah:

  1. Metil tiofanat, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja kuratif dan preventif. Contohnya fungisida dengan merek dagang Topsin 500 SC.
  2. Heksakonazol, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja preventif dan juga kuratif. Contohnya fungisida dengan merek dagang Heksa 50 SC.
  3. Tebukonazol, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja protektif, eradikatif dan kuratif. Contoh Folicur 400SC.
  4. Carbendazim, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja protektif dan kuratif. Contohnya adalah Bendas 50WP.
  5. Benomil, contohnya Benlox 50WP, Magenta dan sebagainya.
  6. Azoksistrobin, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja protektif, kuratif dan eradikatif. Contohnya Flasher 250 SC.
  7. Trifloksistrobin, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja protektif, kuratif dan eradikatif. Contohnya Nativo 75 WG.
  8. Asibensolar S Metil, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja yang khusus yaitu dengan cara meningkatkan proteksi pada tanaman atau memberikan kekuatan pada tanaman untuk melawan jamur, khususnya antraknosa. Contohnya Bion M 1/48 WP.
  9. Piraklostrobin, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja protektif, kuratif dan eradikatif. Contohnya Cabrio Top 60 WG.
  10. 10.Fluopikolid, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja protektif, kuratif dan eradikatif. Contohnya Trivia 73 WP.

FUNGISIDA KONTAK

Bahan aktif fungisida kontak yang dapat digunakan untuk mengatasi antraknosa pada tanaman cabe adalah:

  1. Mancozeb, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja protektif yang hanya melindungi tanaman dari serangan patek/antraknosa dan tidak bisa menyembuhkan atau mengobati tanaman yang terkena antraknosa. Contohnya Dithane M45 80 WP, Antila.
  2. Propineb, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja protektif yang hanya melindungi tanaman dari serangan patek/antraknosa dan tidak bisa menyembuhkan atau mengobati tanaman yang terkena antraknosa. Contohnya Star Plus 75 WP, Antracol 75 WP.
  3. Metiram, bahan aktif fungisida ini mempunyai cara kerja protektif yang hanya melindungi tanaman dari serangan patek/antraknosa dan tidak bisa menyembuhkan atau mengobati tanaman yang terkena antraknosa. Contohnya Polycom 75 WP.
  4. Klorotalonil, contohnya Daconil 75 WP, Botanil 75 WP.
  5. Tembaga, baik itu tembaga oxide, tembaga sulfat dan bahan aktif tembaga lainnya. Contohnya adalah Nordox 56 WP, Kuproxat 345 SC

CARA PENGGUNAANNYA

Untuk mengatasi antraknosa pada tanaman cabe sebaiknya dilakukan dengan cara mengkombinasikan bahan aktif fungisida tersebut yaitu antara fungisida sistemik dan kontak. Namun pada merek tertentu sudah berupa fungisida kombinasi dari produsennya, maka dari itu tidak perlu mengkombinasikannya lagi.

Untuk fungisida sistemik jangan digunakan satu jenis bahan aktif secara terus menerus melainkan harus diaplikasikan secara bergantian. Misalnya penyemprotan pertama menggunakan bahan aktif karbendazim, penyemprotan berikutnya menggunakan bahan aktif tebukonazol, kemudian azoksistrobin dan sebagainya. Ini penting untuk dilakukan karena untuk mematahkan ketahanan atau resistensi penyakit antraknosa, agar tidak cepat terjadi resistensi terhadap fungisida sistemik, karena fungisida sistemik ini memiliki cara kerja monosite inhibitor (hanya mengendalikan dengan satu cara), sehingga jika digunakan secara terus menerus bisa cepat terjadi resistensi.

Sedangkan untuk fungisida kontak sebaiknya juga diaplikasikan secara bergantian, namun ini sifatnya tidak harus, meskipun tidak diaplikasikan secara bergantian tidak masalah. Mengapa? Karena fungisida kontak tidak cepat menimbulkan resistensi (kekebalan penyakit terhadap fungisida). Hal ini karena fungisida kontak bekerja secara multisite inhibitor (mengendalikan jamur dengan berbagai macam cara) maka fungisida kontak ini tidak cepat menyebabkan antraknosa kebal atau resistensi terhadap fungisida kontak tersebut.

Demikianlah ulasan mengenai Fungisida Untuk Antraknosa Pada Cabe, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli fungisida maupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.

Referensi: Channel Youtube Maspary GP