Cara Menanam Kale Curly di Lahan

Tanaman sayur kale memiliki banyak varietas dengan bentuk yang beragam pula, yang menjadi titik perbedaannya adalah pada daun. Tanaman kale ini setidaknya memiliki 5 jenis yaitu:

  • Kale curly yang memiliki daun mirip selada keriting.
  • Kale scarlet yang memiliki daun keriting mirip dengan kale curly namun didominasi oleh warna ungu mulai dari batang hingga daunnya.
  • Kale nero yang memiliki daun berbentuk pedang (memanjang) dan berwarna hijau dengan tepi daun bergelombang.
  • Kale red russian yang memiliki batang dan tulang daun berwarna ungu dengan daun berwarna hijau sedikit ungu
  • Kale siberian dwarf yang memiliki daun hampir mirip red russian namun warnanya hijau cerah.

Salah satu jenis kale yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah kale curly, kale jenis ini sebagaimana dijelaskan diatas memiliki daun keriting berwarna hijau mirip dengan selada keriting, sehingga selain dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dapat pula dijadikan hiasan apabila ditanam di pekarangan rumah. Tanaman kale juga dapat ditanam pada lahan luas seperti pada lahan persawahan.

Jika Anda tertarik untuk membudidayakannya, berikut ini kami rangkum ulasan mengenai cara menanam kale curly di lahan.

PERSIAPAN BIBIT

Bibit kale curly ini dapat diperoleh melalui penyemaian benih/biji. Untuk mendapatkan bibit yang bagus maka gunakanlah benih kale yang berkualitas unggul, karena benih berkualitas unggul memiliki daya tumbuh yang tinggi dan ketahanan yang baik terhadap serangan hama penyakit, sehingga keberhasilan budidayanya lebih menjanjikan.

Benih kale curly berkualitas saat ini sudah banyak tersedia di toko-toko pertanian, seperti di SentraTani.com.

Proses penyemaian benih kale sangat mudah untuk dilakukan, namun meskipun demikian proses penyemaian ini membutuhkan ketelitian agar bibit benar-benar tumbuh dengan baik.

Untuk mengetahui cara semi benih kale, silakan baca penjelasannya pada artikel Kampus Tani sebelumnya yaitu Cara Semai Benih Sayur Kale.

PENGOLAHAN LAHAN

Gemburkan lahan dengan cara ditraktor atau dicangkul. Buat bedengan dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi 40 cm, jarak antar bedengan 60 cm, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan yang digunakan.

Tambahkan pupuk kandang yang telah matang, campurkan dengan tanah pada bedengan dengan mengaduknya hingga merata, rapikan kembali permukaan bedengan.

Pasang mulsa plastik hitam perak, dengan bagian warna perak berada di atas untuk mengurangi pertumbuhan gulma dan rumput liar pada bedengan.

Buat lubang tanam pada bedengan dengan melubangi mulsa dan bedengan. Adapun jarak tanamnya adalah 40×40 cm.

Sebelum lahan siap ditanami, diamkan terlebih dahulu selama kurang lebih 5 hari hingga media siap untuk ditanami.  

PENANAMAN BIBIT

Bibit kale hasil dari penyemaian benih sudah dapat ditanam pada lahan setelah memiliki 4-5 helai daun.

Tanam bibit kale pada lubang tanam dengan mencabutnya terlebih dahulu dari persemaian secara hati-hati agar tidak merusak perakaran, agar lebih aman bisa dicongkel bersama dengan menyertakan media tanam pada persemaian. Tanam satu bibit pada setiap lubang tanam pada bedengan.

Tanaman kale membutuhkan air yang cukup banyak, maka dari itu penyiraman harus dilakukan dengan rutin dan jangan sampai telat, karena akan mengakibatkan daun kale agak pahit. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan 2 kali sehari sedangkan pada musim hujan penyiraman cukup dilakukan 1 hari sekali saja.

Tanaman sayur kale curly ini sebaiknya ditanam pada lokasi yang tidak terlalu panas terik atau dibawah naungan seperti pohon misalnya yang masih mendapatkan cahaya matahari pagi.

Demikian ulasan mengenai cara menanam kale curly di lahan, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli benih tanaman sayur kale curly ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.

Referensi: Channel Youtube Butani Channel