Cara Menanam Buncis di Pekarangan Rumah

Buncis merupakan sayuran yang cukup populer dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain memiliki rasa yang enak, buncis juga memiliki gizi yang baik untuk kesehatan. Buncis memiliki kandungan vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat besi, protein, hingga zat mineral yang dibutuhkan tubuh.

Untuk membudidayakan buncis ini cukup mudah dan tidak memerlukan persyaratan dan perawatan yang rumit, bahkan selain dapat ditanam dalam skala yang luas seperti di persawahan dapat pula ditanam dalam skala kecil untuk konsumsi pribadi di pekarangan rumah.

Untuk mengetahui Cara Menanam Buncis di Pekarangan Rumah, berikut ini kami ulas penjelasannya secara lengkap.

PERSIAPAN BENIH

Pilihlah benih berkualitas unggul, karena benih unggul memiliki persentase pertumbuhan yang tinggi dan ketahanan yang baik terhadap serangan hama penyakit, sehingga keberhasilan budidayanya lebih besar.

Benih buncis berkualitas unggul saat ini cukup mudah diperoleh di toko-toko pertanian sekitar Anda atau bisa juga diperoleh dari SentraTani.com.

PERSIAPAN LAHAN

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa buncis dapat di tanam di lahan pekarangan rumah. Setelah lokasi penanaman siap, buatlah bedengan atau raised bed. Untuk penanaman buncis di pekarangan rumah ini, penggunaan raised bed lebih disarankan karena lebih praktis dan lebih terlihat rapi.

Raised bed adalah semacam bak untuk wadah media tanam. Adapun cara membuat raised bed adalah dengan membuat semacam bak tanpa alas, baik itu menggunakan batu bata, genteng ataupun kayu. Sedangkan ukurannya adalah panjang 2 meter, lebar 60cm dan tinggi 30 cm, atau sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kondisi lahan.

Tambahkan media tanam di dalamnya yaitu berupa tanah gembur yang subur dan sekam padi mentah atau bisa juga dengan menambahkan pupuk kandang yang telah matang atau kompos. Aduk hingga merata kemudian rapikan kembali permukaan raised bed.

TAHAP PENANAMAN

Setelah benih buncis dan lahan untuk menanam sudah siap, tahapan berikutnya adalah penanaman.

Benih/biji buncis dapat ditanam langsung tanpa harus disemai terlebih dahulu. Buat lubang tanam dengan jarak antar satu lubang tanam dengan lainnya adalah 40 cm dengan kedalaman 3 cm, kemudian tanam benih/biji buncis dengan memasukkannya pada lubang tanam, setiap lubang diisi dengan 2-3 biji. Kemudian ikuti dengan penyiraman. Penyiraman berikutnya dilakukan rutin setiap hari atau menyesuaikan dengan kondisi tanah dan tanaman.

Setelah 5 hari dari penanaman bibit, tanaman buncis sudah mulai tampak pertumbuhannya.

Pada usia 20 hari setelah tanam, tanaman buncis sudah tumbuh semakin tinggi dan memiliki banyak daun dan sebagian tanaman sudah mulai menjalar untuk merambat. Pada usia ini tanaman buncis sudah saatnya memberikan ajir atau lanjaran untuk merambat.

Ajir atau lanjaran dapat dibuat menggunakan bambu atau tali yang diikatkan pada tiang bambu.

Setelah tanaman buncis berusia 25 HST tanaman sudah mulai merambat pada ajir. Pada usia ini pemupukan sudah dapat dilakukan. Adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK 16:16:16 yang dicairkan dan diaplikasikan dengan cara dikocorkan.

Dosisnya adalah 2 sendok makan NPK untuk dilarutkan ke dalam 18 liter air. Dan untuk cara aplikasinya yaitu dengan dikocor menggunakan gembor atau sejenisnya dengan interval aplikasi setiap 1 minggu sekali.

Buncis sudah dapat dipanen untuk pertama kali pada usia 50 HST, dan pemanenan ini dapat dilakukan selama 3 bulan untuk panen ke 2 dan ke 3.

Demikian ulasan mengenai cara menanam buncis di pekarangan rumah, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli benih buncis ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube oky channel