Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Fase Generatif Tanaman

Memiliki tanaman yang tumbuh subur dan berbuah lebat tentunya merupakan impian setiap orang. Dan untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya dapat dicapai melalui pemberian nutrisi pada tanamn seperti misalnya penambahan pupuk organik cair atau POC.

Pupuk organik cair adalah pupuk berbentuk cairan yang dibuat dari bahan organik dan diproses sedemikian rupa sehingga menjadi nutrisi bagi tanaman.

Dan pada kesempatan kali ini akan kita ulas menganai pupuk organik cair khusus untuk fase generatif tanaman meliputi cara membuat serta bagaimana cara mengaplikasikannya pada tanaman.

Untuk mengetahui bagaimana cara Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Fase Generatif Tanaman, beriut ini penjelasannya secara lengkap.

BAHAN DAN ALAT

  • 8 liter air cucian beras, alasan menggunakan air cucian beras ini adalah karena memiliki kandungan unsur hara fosfor, vitamin B1, B3, B6, mangan, zat besi, serat serta asam lemak essensial.
  • 2 kg sabut kelapa, menurut referensi dari Litbang Kementerian Pertanian sabut kelapa mengandung unsur hara kalium sebesar 10,25% sehingga dapat menjadi sumber alternatif kalium organik.
  • 1 batang pisang kecil beserta bonggolnya, batang pisang ini memiliki kandungan fosfor yang baik.
  • 1 kg kulit pisang, kulit pisang ini digunakan karena memiliki kandungan fosfor, kalium dan magnesium yang sangat dibutuhkan tanaman pada fase generatif.
  • 200 gram trichoderma padat atau bisa juga menggunakan trichoderma cair. Trichoderma ini memiliki fungsi ganda yaitu selain sebagai mikroorganisme pengurai juga berfungsi sebagai agensia hayati pengendali dari berbagai macam penyakit yag menyerang tanaman.
  • 250 gram gula merah atau gula pasir.
  • Ember kapasitas 20 liter

PROSES PEMBUATAN

Cincang atau potong-potong sabut kelapa, batang pisang dan kulit pisang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Haluskan gula merah agar nantinya mudah larut.

Tuangkan 4 liter air cucian beras ke dalam ember, masukkan trichoderma lalu aduk merata.

Masukkan semua bahan yang telah dicacah termasuk gula merah yang dihaluskan, lalu aduk hingga merata.

Tambahkan 4 liter air cucian beras yang masih tarsisa, kemudian aduk kembali hingga tercampur merata.

Tutup ember menggunakan kain warna hitam dan diikat kuat dengan tali karet agar tidak mudah terbuka. Simpan ditempat gelap untuk proses fermentasi selama14 hari, atau akan lebih baik lagi selama 20 hari.

Setelah proses fermentasi selama 14 hari, pupuk organik cair fase generatif sudah siap untuk digunakan.

CARA APLIKASI PADA TANAMAN

Pupuk organik cair untuk fase generatif tanaman dapat diaplikasikan dengan 2 cara yaitu disemprot dan dikocor. Namun sebelum diaplikasikan, pupuk tersebut perlu dilarutkan terlebih dahulu dengan air.

Adapun dosisnya adalah 7,5-10 ml per liter air untuk aplikasi secara semprot dan 15-20 ml per liter air untuk aplikasi dengan cara dikocor.

Cara aplikasinya yaitu disemprotkan ke seluruh bagian tanaman atau dikocorkan pada bagian perakaran tanaman. Dan diaplikasikan setelah tanaman memasuki fase generatif sampai pada masa pengisian buah.

Penggunaan pupuk organik cair untuk fase generatif tanaman ini telah dibuktikan dan mampu meningkatkan hasil panen pada tanaman padi sebesar 30%.

Pupuk organik cair ini bisa tahan selama 3 hingga 6 bulan jika disimpan di tempat yang rapat dan teduh. Dan akan lebih optimal jika disimpan pada wadah yang tidak tembus cahaya.

Demikian ulasan mengenai Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Fase Generatif Tanaman, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli pupuk organik cair ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Penyuluh Pertanian Lapangan