Cara Budidaya Cabe Agar Hasil Melimpah

Masyarakat Indonesia sebagian besar menyukai makanan pedas yang tidak lain rasa pedas tersebut menggunakan bahan utama cabe, oleh karena itu permintaan cabe dipasaran tak pernah padam, bahkan cenderung meningkat, sehingga cabe memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.

Agar produksinya optimal dibutuhkan cara dan waktu budidaya yang tepat, untuk itu diperlukan benih yang jelas daya produksinya dan dapat diterima pasar.

Jika anda tertarik budidaya cabe, berikut ini kami paparkan tahapan-tahapan cara budidaya cabe agar hasil melimpah.

Tahap persiapan lahan

Gemburkan lahan dengan cara ditraktor atau dicangkul,

Buat bedengan dengan ukuran tinggi 30-40 cm, lebar 90-100 cm, jarak antar bedengan 60-80 cm sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan yang digunakan.

Taburkan kapur pertanian sesuai dengan tingkat keasaman tanah.

Berikan pupuk organik sebanyak 20 ton per hektar atau rata-rata 1 kg per tanaman, ditambahkan racun insektisida dengan bahan aktif karbofuran sebanyak 20 kg per hektar atau 1 gram per tanaman, sebaiknya hindari penggunaan pupuk kandang dari unggas terutama pada musim hujan.

Tambahkan juga pupuk dasar kimia pada bedengan jumlah pupuk kimia dihitung berdasarkan kebutuhan per tanaman, yaitu Urea 2 gram, ZA 4,5 gram, TSP 9 gram dan KCL 7 gram.

Setelah pemberian pupuk dasar, bedengan ditutup dengan tanah secara merata dan rapikan permukaan bedengan.

Tahap persemaian

Sebelum ditanam, benih cabe disemai terlebih dahulu.

Siapkan media semai berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1, masukkan media semai pada wadah tempat menyemai benih, dan benih siap disemai.

Masukkan satu benih ke dalam setiap lubang tanam sedalam 0,5 cm, untuk mempercepat perkecambahan, persemaian ditutup plastik berwarna gelap.

Sekitar 3-5 hari setelah semai, plastik penutup persemaian dibuka, biasanya benih sudah mulai berkecambah.

Untuk menghindari terpaan hujan, persemaian diberi naungan dari plastik transparan dengan tinggi minimal 50 cm.

Lakukan penyiraman secara rutin setiap hari, bibit yang sudah siap dipindah tanam adalah yang sudah berdaun dua atau sudah berusia 3-4 minggu setelah semai.

Tahap penanaman

Sebelum pindah tanam buat lubang tanam pada bedengan, kemudian masukkan bibit pada lubang tanam, setiap lubang diisi dengan satu bibit tanaman, lalu ditutup dengan tanah halus.

Proses pindah tanam sebaiknya dilakukan pada sore hari dan dibarengi dengan penyiraman untuk mencegah tanaman menjadi layu.

Tahap perawatan

Tahap perawatan tanaman cabe meliputi pemasangan lanjaran, penanaman kembali, penyiraman, penyiangan rumput, pemupukan susulan dan pengendalian hama penyakit.

Pemasangan lanjaran sebaiknya dilakukan secepatnya agar tidak mengganggu perakaran tanaman cabe.

Penanaman kembali dilakukan pada tanaman yang gagal tumbuh atau mati, selambat-lambatnya 7 hari setelah tanam agar pertumbuhan tanaman menjadi seragam.

Pada usia 10-15 hari setelah tanam, lakukan pemangkasan tunas di bawah cabang utama yang berada di sela-sela daun/ketiak daun, ini dilakukan 5-6 kali sampai tunas di bawah cabang utama tidak tampak lagi.

Berbarengan dengan proses ini lakukan pula pengikatan tanaman ke lanjaran.

Tanaman cabe butuh air tapi tidak berlebih sehingga, lakukan penyiraman secara berkala terutama di musim kemarau, kecukupan air menjadi demikian penting ketika tanaman masuk fase pembungaan dan pembentukan buah.

Penyiangan atau pembersihan rumput dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu, kebersihan lahan akan membantu tanaman cabe terhindar dari serangan hama dan penyakit.

Untuk hasil yang bagus diperlukan pemupukan yang berimbang, untuk itu dosis dan waktu pemberian pupuk susulan harus tepat diberikan.

Yang tak kalah penting adalah tahap pengendalian hama dan penyakit dan penyiangan rumput. Jenis hama yang biasa menyerang tanaman cabe adalah thrips, ulat grayak, tungau, kutu daun dan lalat buah. Sedangkan penyakit utamanya adalah virus kuning, antraknosa, bercak daun, busuk buah dan layu fusarium.

Oleh karena itu untuk mencegah serangan hama dan penyakit sebaiknya dibuat jadwal penyemprotan. Dosis semprot dan konsentrasi racun sesuai dengan yang tertera pada label kemasan racun pestisida.

Tahap pemanenan

Cabe dapat dipanen pada buah muda atau buah masak tergantung pasar yang dituju.

Di dataran rendah panen sudah mulai dapat dilakukan setelah cabe berumur 65 hari setelah tanam, sedangkan di dataran tinggi panen dapat dimulai pada 75-120 hari setelah tanam

Demikian penjelasan dan tahapan cara budidaya cabe agar hasil melimpah, semoga bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih cabe silakan kunjungi SentraTani.com