Cara Aplikasi Herbisida yang Baik dan Benar

Gulma merupakan organisme pengganggu tanaman atau OPT yang keberadaannya berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman budidaya. Keberadaan gulma ini bisa menjadi pesaing bagi tanaman budidaya dalam hal unsur hara, air, udara hingga ruang hidup. Maka tentunya diperlukan zat pengendalinya yang kita sebut dengan herbisida.

Penggunaan herbisida untuk mengendalikan gulma ini sudah cukup familiar di kalangan petani. Namun demikian harus kita ketahui bagaimana cara tepat aplikasinya agar herbisida yang diaplikasikan dapat memberikan manfaat yang optimal.

Untuk mengetahui bagaimana cara aplikasi herbisida yang baik dan benar,  berikut ini kami ulas penjelasannya secara lengkap.

Dalam penggunaan herbisida ini setidaknya harus memenuhi 3 tepat, yaitu tepat jenis dan sasaran, tepat mutu dan dosis serta tepat waktu dan cara aplikasi.

TEPAT JENIS DAN SASARAN

Tepat jenis dan sasaran ini merupakan hal yang paling mendasar dan penting untuk diketahui agar dalam penggunaanya tidak mengalami kekeliruan. Dan untuk membahasnya, kita bagi tepat jenis dan sasaran ini menjadi beberapa bagian yaitu:

  • Herbisida berdasarkan waktu pertumbuhan gulma, ini dibagi menjadi 2 yaitu herbisida pra tumbuh dan herbisida pasca tumbuh atau ada yang mengatakan purna tumbuh. Herbisida pra tumbuh ini cara aplikasinya dilakukan pada tanah sebelum gulma atau tanaman pengganggu tumbuh. Dan karena pengaplikasiannya pada tanah maka herbisida ini bersifat sistemik, yang berarti jika disemprotkan pada tanah pertanian, maka tanah tersebut menjadi media penghantar dari herbisida tersebut, sehingga benih-benih calon-calon gulma tidak bisa tumbuh pada lahan pertanian. Sedangkan herbisida pasca tumbuh, diaplikasikan setelah gulma tumbuh, adapun cara aplikasinya yaitu harus mengenai/kontak pada gulma. Untuk itu saat membeli herbisida pastikan sudah tepat agar sesuai dengan kebutuhan.
  • Herbisida berdasarkan cara kerja, berdasarkan cara kerjanya, herbisida dibagi menjadi 2, yaitu herbisida kontak dan herbisida sistemik. Herbisida kontak bekerja hanya pada bagian yang terkena cairan herbisida saja. Sedangkan herbisida sistemik cara kerjanya adalah ketika ada bagian yang kena, misal pada daun gulma, maka zat aktif herbisida ini akan dipindahkan atau ditranslokasikan pada bagian lain, sehingga keseluruhan dari gulma akan mati.
  • Herbisida berdasarkan tingkat selektivitasnya, berdasarkan tingkat selektivitasnya herbisida dibagi menjadi 2, yaitu herbisida selektif dan herbisida luas atau herbisida tidak selektif. Herbisida selektif bekerja hanya sebatas pada gulma-gulma tertentu saja, sehingga herbisida selektif ini sangat cocok diaplikasikan untuk pengendalian gulma pada saat sudah ada tanamannya. Sedangkan herbisida luas atau non selektif adalah herbisida yang tidak memiliki selektivitas. Artinya saat herbisida ini mengenai tanaman apapun, termasuk tanaman budidaya, maka herbisida ini dapat secara langsung meracuni, sehingga jenis herbisida ini lebih cocok diaplikasikan pada saat sebelum ada tanamannya dan tidak dianjurkan untuk mengendalikan gulma di sela-sela tanaman budidaya.

Semua informasi jenis herbisida sebagaimana tersebut diatas biasanya sudah tertera pada label kemasan masing-masing herbisida tersebut. Untuk itu sebelum membeli pastikan herbisida jenis apa yang dibutuhkan agar tidak salah beli.

TEPAT MUTU DAN DOSIS

Tepat mutu dan dosis disini artinya kita memilih herbisida dengan mutu yang tinggi dan dosis yang tepat. Untuk mengetahui mutu suatu herbisida, bisa ditanyakan pada petani yang telah menggunakannya atau testimoni petani-petani lain mengenai herbisida tersebut, bagus atau tidaknya.

Penting pula untuk diketahui bahwa gulma itu spesifik lokasi, maka dari itu untuk memilih herbisida disarankan bertanya pada petani di lingkungan sekitar Anda saja, karena bisa saja suatu herbisida efektif diaplikasikan pada daerah tertentu tapi kurang efektif pada daerah lain. Karena beda lingkungan, beda ekosistem maka beda pula kemampuan tumbuh dari gulma itu sendiri. Maka sebaiknya informasi merek atau bahan aktif dari suatu herbisida, bertanyalah pada orang-orang di lingkungan sekitar Anda.

Selain tepat mutu, dosis juga memegang peranan penting. Dan untuk dosis penggunaan herbisida jangan sampai melebihi dosis yang dianjurkan. Misalnya jika kita mengaplikasikan herbisida dengan dosis berlebih, memang guma akan mati namun akibatnya jika ada diantara gulma tersebut ada yang mampu pulih kembali pasca penyemprotan herbisida, lalu hidup, berbuah dan menghasilkan biji, maka biji-biji gulma tersebut yang ketika tumbuh maka akan memiliki kemampuan seperti induknya dan akan menjadi resisten atau kebal. Maka dari itu untuk dosis gunakanlah seminimal mungkin dan ikuti saja panduan penggunaannya yang tertera pada kemasan herbisida tersebut.

TEPAT WAKTU DAN CARA APLIKASI

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa setiap harinya tanaman melakukan proses fotosintesis. Dan fotosintesis ini dimulai dari membukanya stomata tanaman. Pada proses pembukaan stomata inilah tanaman atau tumbuhan akan menyerap partikel-partikel air yang ada pada stomata, entah itu pupuk foliar yang disemprotkan untuk nutrisi tanaman ataupun herbisida yang berefek racun bagi tanaman tersebut.

Maka dari itu waktu terbaik untuk mengaplikasikan herbisida terutama herbisida sistemik itu paling bagus dilakukan saat pembukaan stomata tanaman. Pembukaan stomata tanaman ini terjadi pada pagi hingga sore hari. Sedangkan herbisida kontak dapat dilakukan kapan saja karena cara kerjanya asalkan gulma terkontak atau terkena herbisida juga akan mati.

Dan agar aplikasi herbisida ini lebih praktis dan lebih cepat kerjanya maka gunakanlah alat yang bernama booster sprayer. Dengan menggunakan alat ini daya semprot lebih besar serta potensi kontak pada gulma lebih tinggi, jadi semakin besar pula kemungkinan terkendalinya gulma dan pastinya dapat menghemat waktu dan tenaga.

Demikian ulasan mengenai Cara Aplikasi Herbisida yang Baik dan Benar, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli herbisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Penyuluh Pertanian Lapangan