Budidaya Pala

Pala merupakan salah satu jenis tanaman yang bisa dengan mudah tumbuh di kawasan Indonesia. Itulah mengapa, budidaya pala sudah banyak dilakukan di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki iklim tropis yang sesuai dengan kebutuhan dari tanaman pala itu sendiri. Pala bisa dikembangkan dengan baik, pada lahan yang memiliki ketinggian hingga 700 meter di atas permukaan laut. Budidaya pala ini juga bisa dilakukan di daerah yang memiliki suhu antara 20-30 derajat Celcius. Dengan suhu ini, didukung dengan kelembaban 50-80 persen, akan membuat tanaman pala berkembang dengan baik. Terlebih bila terdapat curah hujan antara 2000-3500 mm per tahun, merupakan kondisi yang ideal bagi sebuah proses budidaya tanaman pala.

budidaya pala

Pala membutuhkan sinar matahari yang cukup, yang sesuai dengan wilayah Indonesia yang berada di sekitar garis khatulistiwa. Selain Indonesia, beberapa kawasan di Asia Tenggara juga menjadi tempat ideal bagi proses budidaya pala tersebut.

Penanaman Pala
Dalam proses budidaya pala, karakter tanah yang gembur serta berstruktur pada hingga berpasir, bisa digunakan sebagai media tanam. Namun demikian, tanaman pala bisa pula ditanam di tanah vulkanis atau tanah yang mengandung material gunung berapi.

Agar bisa berhasil optimal, perlu diperhatikan derajat keasaman tanah, yang sebaiknya tidak berada di bawah dari 5,5 serta tidak melebihi 7 sebagai batas maksimal. Lahan yang digunakan untuk budidaya pala ini, sebaiknya harus dibuatkan aliran air agar tidak menimbulkan genangan. Karena tanaman pala sangat sensitif terhadap adanya genangan air.

Proses persiapan penanaman ini sebaiknya dilakukan sebulan sebelum bibit ditanam. Musim yang baik untuk memulai pengolahan tanah ini adalah saat musim kemarau. Dimana pada saat ini dilakukan proses pembersihan tanaman pengganggu, menggemburkan tanah serta menyiapkan lubang tanam.

Dalam memilih bibit tanam, harus memperhatikan usia bibit. Dimana bibit yang digunakan sebaiknya berusia lebih dari satu tahun namun tidak lebih dari dua tahun. Untuk setiap hektarnya, dibutuhkan sekitar 110 bibit tanaman pala. Dimana jarak tanam ideal pada luasan ini adalah 9 x 9 meter.

Dan jika proses pengolahan tanah dilakukan saat musim kemarau, sebaliknya proses penanaman bibit ini sebaiknya dilakukan pada musim penghujan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kecukupan air pada masa awal tanam
Proses perawatan pun dibutuhkan setelah bibit ditanam. Dimana proses perawatan ini meliputi penyiangan, penyulangan, pengairan serta pemupukan. Termasuk diantaranya adalah melakukan penanaman tanaman sela di bagian yang tidak terdapat pohon pala. Penyiangan harus dilakukan secara rutin untuk mencegah munculnya gulma yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman pala.