Teknik Budidaya Vanili yang Baik dan Benar

Vanili berasal dari Meksiko dan masuk ke Indonesia pada tahun 1819 sebagai salah satu tanaman koleksi kebun raya Bogor. Pada tahun 1864 vanili mulai menyebar dari Sumatera hingga saat ini ke 25 provinsi di Indonesia. Pada tahun 1960 tanaman vanili mengalami perkembangan pesat di Pulau Jawa. Saat ini vanili dari Indonesia yang terkenal tinggi kandungan vanilin-nya (vanilin adalah senyawa aktif pada vanili) telah menguasai 30-40% pasar vanili dunia.

Vanili yang memiliki nama latin vanilla planifolia merupakan tanaman rambat yang berkerabat dengan anggrek dan termasuk dalam kelompok tanaman rempah-rempah. Batang tanaman vanili bersifat sukulen, daun vanili bertekstur tebal, tersusun berselang-seling pada masing-masing ruas. Vanili hidup menempel pada tanaman lain, karena itu tanaman vanili memiliki 2  jenis akar yakni akar lekat dan akar pengambil hara.Tanaman vanili mulai berbunga setelah berumur sekitar  2 tahun.

Vanili menyukai lingkungan teduh dan agak lembab, baik itu udara maupun tanahnya. Tanah yang sesuai untuk menunjang kehidupan vanili adalah yang mengandung lempung, humus dan berpasir. Vanili membutuhkan curah hujan dan intensitas cahaya matahari sedang. Pada fase pertumbuhan membutuhkan cahaya matahari 30-50%, sedangkan pada fase produktif tanaman vanili membutuhkan intensitas cahaya agak tinggi yaitu 55%.

Sekitar 99% vanili di pasar dunia diperjual belikan dalam bentuk utuh dan ekstrak. Saat ini banyak industri yang memanfaatkan keberadaan vanili. Vanilin sebagai senyawa organik yang terdapat pada polong dan kulit buah vanili banyak diekstrak sebagai keperluan industri makanan, minuman, kosmetik, wewangian serta kesehatan.

Lantas bagaimana teknik budidaya vanili yang baik dan benar agar tanaman vanili dapat tumbuh berkembang dan berproduksi secara optimal? berikut ini penjelasannya.

PERSIAPAN BIBIT

Vanili dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif, namun umumnya vanili diperbanyak secara vegetatif melalui stek batang baik stek panjang 5-7 ruas maupun stek pendek 1 ruas.

Dalam pengambilan sulur untuk bibit stek pastikan tanaman induk merupakan tanaman yang sehat, subur dan belum pernah berbunga.

Setelah sulur bibit stek diperoleh dan  sebelum disemaikan, rendam terlebih dahulu sulur tersebut ke dalam larutan fungisida selama 20-30 menit. Tujuannya agar luka bekas sayatan pada sulur stek mengering dan terhindar dari patogen penyakit. Larutan fungisida yang digunakan harus berkonsentrasi 0,2-0,3 %.

Persemaian bibit vanili dapat dilakukan pada bedengan atau di polybag. Persemaian di bedengan adalah dengan cara membuat bedengan dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi 25 cm dan panjangnya menyesuaikan kebutuhan. Tambahkan pupuk kandang sapi dan pasir pada media semai bedengan, untuk menjaga kelembaban berikan sungkup plastik pada bedengan.

Jika persemaian menggunakan polybag, siapkan polybag dengan ukuran diameter 15 cm, kemudian isi dengan media yang terdiri dari tanah dan pupuk organik lalu masukkan ke dalam rumah tanam dengan intensitas cahaya 30-50%.

Untuk perawatan persemaian selain penyiraman teratur dan pembersihan gulma, semprot juga persemaian 2 minggu sekali dengan pestisida nabati, dosisnya adalah 5 ml pestisida nabati untuk 1 liter air.

Berikan pula pupuk daun setelah muncul 1-2 helai daun, gunakan pupuk daun dengan konsentrasi 2 gr/l, dengan interval pemberian 1-2 minggu sekali pada sore atau malam hari. Pasang pula bilah bambu sebagai rambatan bibit.

Setelah 3-4 bulan saat stek telah mencapai tinggi 20-25 cm dan sudah muncul 4-5 helai daun maka bibit stek sudah siap ditanam di kebun.

PERSIAPAN LAHAN

Tanaman vanili memiliki perakaran dangkal, oleh karena itu pilihlah lahan yang subur, bebas genangan air dan berdrainase baik, pastikan pula lahan belum pernah terinfeksi penyakit.

Olah tanah sampai kedalaman 30 cm, biarkan tanah terbuka agar terkena sinar matahari sehingga organisme pengganggu yang bersembunyi di tanah bisa musnah. Buat saluran drainase dan guludan agar tanah tidak tergenang air namun tetap gembur dan bersihkan pula lahan dari gulma.

TAHAP PENANAMAN DAN PERAWATAN

Arah penanaman vanili perlu diperhatikan, arah utara selatan adalah pilihan terbaik, agar kelak tanaman vanili mendapatkan sinar matahari cukup namun tidak langsung terpapar terik matahari.  Namun jika sinar matahari masih tinggi atau belum mencapai 50%, berikan naungan pada bibit vanili yang baru ditanam, dengan menanam pohon panjat atau tajar sesuai dengan jarak tanam vanili. Waktu penanaman bibit vanili sebaiknya pada awal musim hujan.

Petani harus mengatur pertumbuhan penjalaran batang tanaman. Ketinggian penjalaran batang tanaman vanili yang ideal adalah  1,5-2 meter, jika lebih dari itu maka sulur dibelokkan dan dibiarkan menggantung hingga 15 cm dari permukaan tanah. Karena jika dibiarkan tumbuh liar batang vanili bisa mencapai 100 meter bahkan lebih. Jika tidak dirambatkan lagi ke atas, dapat dipangkas pucuknya dan olesi bekas pangkasan dengan fungisida untuk mencegah serangan cendawan.

Dalam pemeliharaan tanaman vanili, pemupukan merupakan hal penting yang tidak boleh ditinggalkan. Pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang dan pupuk NPK 15:15:15 di sekeliling pangkal batang vanili dan diberikan setiap 4 bulan sekali untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman serta merangsang pembentukan sel-sel baru. Tanaman vanili dewasa membutuhkan pupuk kandang sebanyak 10 kg per tahun dan pupuk NPK 15:15:15 sebanyak 1 kg per tahunnya.  

Keberadaan hama pada tanaman vanili bisa dibilang tidak begitu mengancam, mayoritas hama menyerang tanaman vanili pada saat musim kemarau, untuk mengatasinya cukup semprotkan pestisida secara berkala.

Tanaman vanili siap berbunga setelah berumur 1,5-2 tahun. Vanili hanya berbunga setahun sekali yaitu pada akhir musim kemarau. Waktu bunga mekar sangat singkat yaitu 1 hari dan gugur jika tidak terjadi penyerbukan.   

Vanili merupakan tanaman yang tidak bisa melakukan penyerbukan sendiri, maka peran petani dalam meningkatkan produktivitas tanaman sangat dibutuhkan yaitu dengan melakukan penyerbukan buatan. Penyerbukan dapat dilakukan pada pagi hari dimulai sejak jam 7 sampai jam 11.

PANEN

Buah vanili bisa dipanen pada umur 9 bulan setelah penyerbukan, petik polong dari yang paling bawah dan pilih yang sudah benar-benar matang.

Pengolahan hasil panen harus dilakukan maksimal 2 hari setelah panen agar kadar vanilinnya tidak berkurang. Untuk mengaktifkan enzim vanilin maka diperlukan proses pelayuan dengan cara mencuci polong, kemudian celupkan ke dalam air bersuhu 63-65 derajat celcius selama beberapa menit lalu keringkan dengan oven atau bisa juga dengan dijemur dan diangin anginkan, tunggu sampai kadar air polong susut hingga 25%. Selanjutnya kelompokkan 50-100 polong dalam satu ikatan lalu simpan dalam peti yang rapat, periksa secara berkala dan pastikan bahwa tidak ada cendawan yang masuk, dan vanili siap untuk dipasarkan.  

Demikian ulasan mengenai Teknik Budidaya Vanili yang Baik dan Benar, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli bibit vanili ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube TV Tani Indonesia