Persiapan Lahan dan Penanaman Bawang Merah

Dalam budidaya bawang merah, persiapan lahan dan penanaman harus dilakukan dengan benar agar tanaman bawang merah dapat tumbuh dan menghasilkan panen yang optimal.

Berikut ini ulasan mengenai persiapan lahan dan penanaman bawang merah yang baik dan benar.

PENGGEMBURAN TANAH

Dalam persiapan lahan hal pertama yang harus dilakukan adalah penggemburan tanah, untuk melakukan penggemburan tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah menggunakan tenaga manusia, menggunakan tenaga hewan dan menggunakan traktor.

Ketiga cara tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan, misalnya penggemburan/pengolahan tanah dengan menggunakan tenaga manusia memiliki kelebihan diantaranya hasil olah tanah langsung rapi dan siap ditanami akan tetapi kelemahannya memerlukan waktu yang lebih lama.

Dalam pengolahan lahan terdapat 4 jenis pengolahan, yaitu :

  1. Konvensional

Pengolahan lahan secara konvensional adalah pengolahan lahan secara intensif yaitu dilakukan setiap saat atau setiap musim tanam secara terus menerus, seperti dibajak, dibalikkan setelah itu dibiarkan selama 1-2 minggu, setelah itu digemburkan dengan cara digaru atau di rotari.

  1. Konservasi

Dalam pengolahan lahan secara konservasi biasanya lahan diolah dengan menyisakan sisa-sisa tanaman, yang berfungsi untuk dijadikan mulsa dan bisa mempertahankan kedalaman air dan menjadikan lahan tidak mudah longsor.

  1. Olah Tanah (OT)

Olah tanah disini yaitu olah tanah sebagaimana yang dilakukan oleh para petani di sekitar kita.

  1. Tanpa Olah Tanah (TOT)

Metode TOT biasanya dilakukan di sawah irigasi atau bisa juga dilakukan pada lahan kering, pada lahan kering biasanya dilakukan pada awal musim hujan yang diawali dengan melakukan sanitasi lahan dengan mencabut rumput atau gulma dan dibiarkan mengering kemudian dibakar dan ditunggu hingga 1-2 hari baru dilakukan penugalan.

Untuk TOT pada lahan irigasi biasanya dilakukan setelah panen padi dengan membabat dan membersihkan sisa jerami kemudian dibuat lubang tanam untuk jagung, kedelai ataupun yang lainnya. Untuk menanam jagung tanpa olah tanah silakan buka Cara Menanam Jagung Tanpa Olah Tanah.

MEMBUAT DRAINASE

Setelah lahan diolah, dibajak dan digemburkan kemudian dibuat drainase di pinggiran sekeliling lahan.

Fungsi dari drainase tersebut adalah, pada musim hujan drainase berfungsi untuk membuang kelebihan air secara cepat, sedangkan pada musim kemarau untuk lahan irigasi atau tersedia sumber air drainase berfungsi untuk pengairan sistem leb (di genang).

MEMBUAT BEDENGAN

Setelah selesai membuat drainase kemudian dilakukan pembuatan bedengan dan menentukan ukurannya.

Berapa ukuran bedengan yang biasa digunakan ?

Jika bedengan akan ditutup dengan mulsa plastik biasanya bedengan dibuat dengan ukuran lebar 1 meter dan panjangnya menyesuaikan kondisi lahan, dan jika tidak menggunakan mulsa bisa dibuat sesuai kebutuhan baik itu selebar 1 meter, 1,5 meter dan sebagainya.

Sedangkan ukuran parit antar bedengan yaitu kedalaman parit 20-25 cm dan lebar parit 40 cm.

Fungsi parit antar bedengan tersebut diantaranya adalah untuk mempermudah dalam pemeliharaan baik itu penyiangan maupun penyemprotan.

Selanjutnya taburkan pupuk organik dan pupuk anorganik di atas bedengan kemudian tutup/timbun pupuk dengan tanah dan ratakan kembali permukaan bedengan dan biarkan selama 1-3 hari, dan bedengan siap untuk ditanami.

PENANAMAN

Sebelum ditanam, benih diseleksi terlebih dahulu dan pilihlah benih yang baik dan sehat tujuannya agar meminimalkan terjadinya benih yang gagal tumbuh atau mati sehingga dapat tumbuh optimal dan seragam.

Ciri-ciri benih bawang merah yang bagus adalah :

Benih berukuran sedang, berdiameter 1,5-2 cm dengan bentuk simetris dan telah disimpan 2-4 bulan, warna umbi lebih mengkilap, bebas dari organisme pengganggu tanaman.

Selanjutnya tentukan jarak tanam, adapun jarak tanam yang biasa dilakukan untuk budidaya bawang merah adalah 20×20 cm,15×20 cm atau 15×15 cm.

Jika umbi yang akan Anda tanam berukuran kurang dari 4 gr, maka jarak tanam yang ideal adalah 15 x 15 cm. Namun jika umbi yang Anda tanam berukuran lebih dari 4 gr, maka jarak tanam idealnya adalah 15 x 20 cm.

Setelah itu lakukan penugalan dengan jarak tanam tersebut diatas dengan kedalaman 2,5 –  5 cm kemudian lakukan penanaman benih bawang merah.

Demikian ulasan mengenai persiapan lahan dan penanaman bawang merah yang baik dan benar, semoga bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih bawang merah ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Sumber : Channel Youtube Ramadani Saputra