Perawatan Tanaman Bawang Merah

Setelah mengetahui Persiapan Lahan dan Penanaman Bawang Merah pada postingan sebelumnya, pada kesempatan kali ini kami akan mengulas mengenai perawatan tanaman bawang merah.

Setelah bawang merah ditanam hal penting berikutnya adalah melakukan perawatan agar tanaman bawang merah tumbuh optimal sesuai yang diharapkan. Perawatan tanaman bawang merah meliputi penyiangan, pendangiran, pembumbunan, pengairan dan pemupukan susulan.

PENYIANGAN

Penyiangan adalah kegiatan membersihkan gulma atau rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman.

Penyiangan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan sebagai inang OPT terutama hama ulat bawang, pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang, dan kegiatan ini sering dilakukan pada penyiangan ke 2.

Berdasarkan pengalaman di lapangan penyiangan diperlukan antara 1-2 kali, dan disarankan sebelum aplikasi pemupukan kedua yaitu umur 1 bulan.

Penyiangan pertama dilakukan pada umur 12-15 HST, dilakukan sebelum pemupukan susulan pertama.

Penyiangan ke 2 dilakukan pada umur 30-40 HST, dilakukan sebelum pemupukan susulan ke 2.

PENDANGIRAN DAN PEMBUMBUNAN

Pendangiran adalah penggemburan tanah disekitar tanaman secara rutin agar tanaman yang sudah dibudidayakan menjadi lebih segar, cepat besar, dan berproduksi dengan sempurna.

Pembumbunan adalah penimbunan tanah di pangkal rumpun tanaman, menegakkan tanaman. Tanah di sekitar tanaman seringkali terkikis oleh erosi air terutama air irigasi maupun air hujan sehingga tanah yang ada di sekitar tanaman tidak mampu lagi menopang tegaknya tanaman.

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan penyiangan ke 2 atau saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam.

Tujuannya adalah memperlancar sirkulasi udara tanah dan dilakukan di sekitar tanaman, jika dilakukan pada bedengan maka kegiatannya adalah merapikan kembali pinggir-pinggir bedengan yang longsor dan membenahi tanaman yang akarnya muncul ke permukaan tanah.

PENGAIRAN

Faktor lingkungan lainnya yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam budidaya bawang merah adalah ketersediaan air.

Menurut beberapa ahli pertanian, jumlah dan waktu pengairan yang harus diberikan pada tanaman tergantung pada keadaan iklim, kandungan air tanah,  tingkat pertumbuhan tanaman dan sifat perakaran tanaman.

Pada tanaman bawang merah kekurangan air dapat menurunkan produksi, padahal pembentukan umbi merupakan periode kritis bagi tanaman bawang merah.

Jika dilakukan dengan cara mengalirkan air maka pengairan dilakukan  setiap 2-3 hari sekali dan dilakukan sejak awal ditanam sampai umur 3 minggu setelah tanam pada pagi atau sore hari sesuai dengan kebutuhan.

Pada umur 4 minggu setelah tanam, mulai diberikan air secara leb (di genang) yang dipompa dari sumur dangkal selama 7 hari (4-5 kali pengairan) yang diselingi dengan penyiraman sampai menjelang panen.

Pengairan bisa juga dilakukan dengan penyiraman, kegiatannya adalah sebagai berikut :

  • Pada umur 0-5 hari setelah tanam dilakukan dilakukan 2 kali penyiraman per hari ( pagi dan sore ), dengan tujuan diperoleh kelembaban tanah yang cukup untuk merangsang pertumbuhan tunas.
  • Pada umur 6-25 hari setelah tanam dilakukan dilakukan 1 kali penyiraman per hari yaitu pada pagi hari, dengan tujuan diperoleh kelembaban tanah yang cukup untuk merangsang pertumbuhan daun dan umbi.
  • Pada umur 26-50 hari setelah tanam yaitu fase generatif atau pembentukan umbi, tanaman bawang merah memerlukan banyak air, sehingga dilakukan 2 kali penyiraman pada pagi dan sore hari.
  • Pada umur 51-60 hari setelah tanam atau fase pematangan umbi dilakukan penyiraman 1 kali per hari yaitu pada siang hari, dengan tujuan agar suhu air penyiraman yang relatif hangat  dapat mempercepat umur panen.

Untuk budidaya bawang merah pada musim hujan memerlukan air juga, yaitu dengan melakukan penyemprotan air setiap pagi sebelum kondisi lapangan panas/ kering, dengan tujuan untuk menyapu atau membasuh percikan tanah akibat hujan yang menempel pada daun tanaman atau menghilangkan putih tepung yang menempel pada ujung daun tanaman.

PEMUPUKAN SUSULAN

Pemupukan susulan dilakukan 2 kali yaitu pada saat 2 minggu setelah tanam dan 4 minggu setelah tanam.

Untuk dosis 1000 m2 ( 0,1 hektar ) adalah :

  • Minggu ke 2 = 5-9 kg Urea + 10-20 kg ZA + 10-14 kg KCl
  • Minggu ke 4 = 3-7 kg Urea + 7-15 kg ZA + 12-17 kg KCl

Campurkan bahan-bahan tersebut secara merata dan aplikasikan di sekitar rumpun atau garitan tanaman yang sudah disediakan.

Pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya.

Jika dipergunakan pupuk majemuk NPK ( 15-15-15 ) dosisnya ± 20 kg per 1000m2, diberikan pada umur 2 minggu dan 4 minggu aplikasinya bisa dibenamkan atau dikocor.

Demikian ulasan lengkap mengenai perawatan tanaman bawang merah, semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih bawang merah ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Sumber : Channel Youtube ramadani saputra