Penggolongan Fungisida Berdasarkan Cara Kerja

Pada musim hujan, banyak petani terutama petani cabe, tomat, terong atau hortikultura mulai kebingungan, karena banyak tanamannya yang beresiko terserang penyakit antraknosa/patek dan juga layu fusarium, yang mana serangan penyakit tersebut merupakan ancaman kerugian bagi petani. Dan untuk mengendalikannya maka dibutuhkan zat yang disebut dengan fungisida.

Fungisida adalah suatu zat yang digunakan untuk mengendalikan atau membunuh jamur/cendawan. Zat kimia fungisida ini termasuk dalam jenis pestisida yang secara spesifik  membunuh, menghambat atau mencegah jamur/cendawan patogen penyebab penyakit pada tanaman.

Fungisida jika digolongkan berdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi 3 bagian yaitu fungisida non sistemik, fungisida sistemik dan fungisida sistemik lokal.

Nah, untuk mengetahui Penggolongan Fungisida Berdasarkan Cara Kerjanya, berikut ini kami ulas penjelasannya secara lengkap.

FUNGISIDA NON SISTEMIK/KONTAK

Fungisida non sistemik adalah fungisida yang tidak dapat diserap dan ditranslokasikan  atau dipindah lokasikan  di dalam jaringan tanaman. Fungisida non sistemik hanya membentuk lapisan penghalang di permukaan tanaman dan umumnya pada bagian daun dimana fungisida disemprotkan.

Fungisida golongan ini hanya berfungsi mencegah infeksi cendawan dengan cara menghambat perkecambahan spora atau miselia jamur yang menempel di permukaan tanaman. Karena itu fungisida non sistemik/kontak berfungsi sebagai protektan dan hanya efektif bila digunakan sebelum tanaman terinfeksi penyakit.

Dengan demikian fungisida non sistemik harus sering diaplikasikan agar tanaman secara terus menerus terlindungi dari infeksi baru.

FUNGISIDA SISTEMIK

Fungisida sistemik pada dasarnya diserap oleh organ-organ tanaman dan ditranslokasikan atau dipindah lokasikan ke bagian tanaman lainnya.

Pada umumnya fungisida sistemik ditranslokasikan ke bagian atas atau disebut juga dengan istilah akropetal, yakni dari akar menuju ke daun. Tetapi ada beberapa fungisida sistemik juga dapat bergerak ke bawah atau disebut juga dengan basipetal, yakni dari daun menuju ke akar.

Fungisida sistemik ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Bahan aktif fungisida langsung menuju ke pusat infeksi di dalam jaringan tanaman, sehingga mampu menghambat infeksi cendawan yang sudah menyerang di dalam jaringan tanaman.
  • Fungisida sistemik ini dengan cepat diserap oleh jaringan tanaman kemudian didistribusikan ke seluruh bagian tanaman sehingga bahan aktif dan residunya tidak terlalu tergantung pada areal yang dilakukan penyemprotan.
  • Bahan aktifnya tidak mudah tercuci oleh hujan, sehingga aplikasinya tidak perlu terlalu sering.

FUNGISIDA SISTEMIK LOKAL

Fungisida sistemik lokal diserap oleh jaringan tanaman, tetapi tidak ditranslokasikan atau dipindah lokasikan ke bagian tanaman lainnya. Bahan aktifnya hanya akan terserap ke sel-sel jaringan yang tidak terlalu dalam dan tidak sampai masuk hingga pembuluh angkut.

Untuk mengetahui apakah suatu fungisida itu termasuk non sistemik, sistemik maupun sistemik lokal maka lihatlah pada kemasan fungisida tersebut.

Demikian ulasan mengenai Penggolongan Fungisida Berdasarkan Cara Kerja, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli fungisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Penyuluh Pertanian Lapangan