Pengendalian Penyakit Embun Bulu Pada Tanaman Mentimun

Dari beberapa jenis penyakit yang sering menyerang tanaman mentimun adalah embun bulu (downy mildew) atau sering disebut dengan penyakit kresek.

Selain menyerang pada tanaman mentimun, downy mildew atau embun bulu juga  sering menyerang tanaman berfamili cucurbitaceae lainnya seperti semangka, melon, labu dan sebagainya.

Penyakit embun bulu (downy mildew) disebabkan oleh cendawan pseudoperonospora cubensis.

Penyakit embun bulu akan menyebar dengan cepat pada saat cuaca lembab atau curah hujan tinggi. Jika patogen sudah berada suatu tempat, maka sporangia dapat disebarkan secara terlokalisir pada tempat tersebut dari tanaman satu ke tanaman lain dan dari lahan satu ke lahan lain melalui percikan air hujan, aliran irigasi, pergerakan serangga, peralatan pertanian dan pakaian yang digunakan petani di lahan yang terinfeksi, serta cara penanganan tanaman yang terinfeksi.

GEJALA

Gejala serangan embun bulu pada tanaman mentimun yaitu muncul bintik pada bagian atas daun, biasanya akan berwarna biru pucat, kekuningan, keunguan dan kecoklatan tergantung jenis tanaman yang diserang. Bintik tersebut ada kalanya terlihat memanjang pada tulang daun karena dipenuhi oleh bintik tersebut.

Gejala serangan biasanya dimulai dari bagian bawah tanaman karena biasanya bagian ini lebih lembab.

Daun menjadi nekrotik dan mengeriting ke atas, kondisi optimum untuk perkembangan penyakit ini adalah pada suhu 15°C dan kelembaban tinggi selama 6-12 jam.

Pada serangan yang sudah parah, daun akan berubah warna menjadi coklat atau kuning tua kemudian gugur secara prematur.

Tanaman yang terinfeksi berat akan terhambat pertumbuhannya, kurang vigor dan akhirnya mati.

PENGENDALIAN

Pengendalian penyakit embun bulu (downy mildew) dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Gunakan benih unggul yang tahan terhadap serangan penyakit embun bulu.
  • Semprotkan fungisida pada waktu pindah tanam sebagai pencegahan maupun tanaman yang sudah terserang secara rutin.
  • Lakukan pengamatan sesering mungkin dan pangkas daun yang terinfeksi sejak gejala mulai terlihat kemudian kubur atau bakar.
  • Bersihkan rumput atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman  karena sebagian gulma dapat menjadi inang alternatif bagi patogen ini dan juga pangkas ranting-ranting yang sudah tidak produktif agar sirkulasi udara pada tanaman lancar serta cahaya matahari lebih merata ke dasar dan lebih mudah menjangkau sela-sela tanaman dan mengurangi kelembaban.
  • Buat jarak tanam lebih renggang baik itu jarak tanam antar barisan atau jarak tanam dalam barisan. Tujuannya adalah agar sirkulasi udara menjadi lebih lancar serta cahaya matahari lebih merata ke dasar dan lebih mudah menjangkau sela-sela tanaman. Keuntungan lain dari memperlebar jarak tanam adalah memperlambat proses penularan penyakit, jamur dan bakteri daripada jika penanaman dibuat rapat.
  • Hindari pengairan/penyiraman tanaman pada siang hari karena dapat menyebabkan tingginya kelembaban tanaman, akan tetapi pengairan/penyiraman tanaman dilakukan pada pagi hari  untuk memberi kesempatan daun mengering.
  • Jika tanaman sudah terserang penyakit embun bulu, hindari penyiraman langsung pada daun karena menyebabkan jamur/cendawan berkembang dengan cepat pada daun yang lembab.
  • Lakukan rotasi tanaman secara berkala untuk memutus siklus penyakit.
  • Lakukan penyemprotan menggunakan fungisida sistemik dengan bahan aktif azoksistrobin & difenokonazol seperti merek dagang AMISTARTOP 325 SC, dengan interval 8-10 hari agar jamur tidak berkembang dengan cepat. Adapun untuk dosisnya sesuaikan dengan dosis yang tertera pada label kemasan. Sebelum menggunakan fungisida untuk pengendalian penyakit baca terlebih dahulu aturan pemakaian yang tertera pada label kemasan supaya penanganan yang kita lakukan benar-benar efektif dan tidak membuang-buang waktu, tenaga maupun biaya.
  • Jika penyemprotan dilakukan pada musim hujan, tambahkan bahan perekat pada fungisida untuk disemprotkan bersamaan, agar jika terjadi hujan setelah penyemprotan, fungisida masih melekat pada tanaman dan tidak tercuci oleh air hujan.
  • Penyemprotan dilakukan pada pagi atau sore hari, dan lakukan penyemprotan dari bawah permukaan daun pada seluruh bagian tanaman.

Demikian ulasan mengenai cara mengatasi penyakit embun bulu pada mentimun yang juga bisa diterapkan pada tanaman berfamili cucurbitaceae lainnya seperti melon, labu dan sebagainya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih mentimun, fungisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com.