Pengendalian Penyakit Akar Gada

Akar gada (club root) atau akar bengkak atau biasa disebut juga pentol, adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh patogen Plasmodiophora brassicae. Umumnya serangan patogen ini terjadi pada musim hujan.

Akar gada adalah salah satu penyakit tanaman yang biasa menyerang tanaman  brassicae ( kubis-kubisan ) seperti kubis, pakcoy, brokoli dan sebagainya.

Patogen ini menyerang sistem perakaran sehingga akar membesar dan menyatu menyerupai gada. Infeksi dimulai dengan masuknya spora ke dalam bulu akar, kemudian akar bereaksi dengan pembesaran sel dan memunculkan bisul akar yang menyeluruh sehingga membentuk gada.

Pembengkakan pada jaringan akar dapat mengganggu fungsi akar seperti translokasi zat hara dan air dari dalam tanah ke daun. Keadaan ini mengakibatkan tanaman layu, kerdil, kering dan akhirnya mati.

Ciri-ciri tanaman yang terserang akan layu meskipun pada cuaca yang tidak begitu panas.

Patogen ini mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap perubahan lingkungan dalam tanah, bahkan dapat bertahan hingga 20 tahun.

Untuk pengendalian penyakit akar gada, lakukan hal-hal berikut ini.

  1. Rotasi tanaman

Rotasi tanaman dilakukan untuk memutus siklus penyakit, semisal setelah menanam pakcoy (tanaman jenis brassicae) jangan menanam tanaman sejenis brassicae kembali seperti contoh kubis, pakcoy dan brokoli karena akan sangat rentan terkena penyakit yang sama.

  1. Lakukan pengolahan tanah metode sub soil

Cara ini  dilakukan oleh BPTP Jawa Barat untuk mengatasi penyakit akar gada pada kubis di desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka.

Caranya yaitu mengolah lahan dengan kedalaman olah tanah 30-40 cm atau lebih dalam daripada metode olah tanah yang dilakukan para petani pada umumnya yang hanya berkisar antara 20-25 cm saja.

Dengan menerapkan pengolahan tanah metode sub soil, dapat menekan/mengurangi persentase serangan penyakit akar gada pada tanaman kubis sampai 22,50%.

  1. Penggunaan mulsa bahan organik

Mulsa berbahan organik diantaranya gedebog pisang, rumput, jerami dan sebagainya yang digunakan untuk menutup bedengan sebagai mulsa.

Fungsi dari mulsa organik ini adalah untuk menjaga kelembaban tanah, dengan tanah yang lembab akan memacu cacing untuk hidup di lahan tersebut, dengan harapan cacing memakan patogen plasmodiophora yang ada di dalam tanah karena seperti diketahui bahwa cacing memakan tanah.

  1. Menanam tanaman penyubur tanah

Tanaman penyubur tanah diantaranya adalah sisbania, teprosia dan chlotaria dengan cara menanam bijinya pada tengah bedengan/lahan, dan setelah tumbuh sekitar 1-2 bulan pangkas tanaman tersebut dan pangkasannya bisa digunakan untuk mulsa.

  1. Gunakan benih yang tahan terhadap penyakit akar gada

Karena patogen plasmodiophora bisa menyerang tanaman sejak masih muda atau bibit.

Selain menggunakan bibit tahan penyakit akar gada, gunakan pula tanah yang steril pada saat pembibitan artinya jangan menggunakan tanah lahan yang sudah terindikasi atau terinfeksi patogen tersebut.  

  1. Bersihkan lahan dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya dan juga perbaiki saluran drainase untuk menghindari genangan air yang bisa memperluas penyebaran penyakit.

Demikian ulasan mengenai pengendalian penyakit akar gada, semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli bibit, benih, pestisida, pupuk dan perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com.