Pengendalian Lalat Buah Pada Jeruk

Hama lalat buah pada tanaman jeruk yang dikenal dengan sebutan Bactrocera spp merupakan hama penting diantara hama-hama jeruk lainnya. Serangan hama lalat buah ini dapat menyebabkan turunnya produksi dan menurunnya mutu buah jeruk.

Pada buah yang terserang biasanya terdapat lubang kecil di bagian kulitnya dimana sebenarnya larva lalat buah hidup di dalam daging buah yang hampir masak, sehingga menyebabkan buah menjadi busuk. Kerugian yang disebabkan oleh serangan lalat buah pada buah jeruk dapat mencapai antara 30-60%.

Beberapa hasil laporan menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 66 spesies lalat buah yang tersebar di Indonesia, 8 spesies diantaranya memiliki peranan yang sangat penting sebagai hama. Dalam siklus hidupnya lalat buah memiliki 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan dewasa.

Biasanya lalat buah betina akan menusuk kulit buah dan meletakkan telurnya sebanyak 10-15 butir telur sedalam 6mm di bawah permukaan kulit buah. Salah satu kebiasaan yang dimiliki lalat buah adalah mencari buah segar yang hampir masak, lalat buah tidak menyukai buah yang busuk.

Hama lalat buah yang paling banyak menyerang buah jeruk adalah spesies Bactrocera dorsalis yang mempunyai inang hampir pada 125 jenis tanaman seperti jambu biji, mangga, pisang, pepaya, markisa, belimbing, jeruk dll.

Hama lalat buah ini memiliki sayap transparan, jika dibentangkan lebarnya lebih dari 5-7 mm dan panjang badannya 6-8 mm. Apabila dilihat dari atas warna perutnya coklat muda kekuningan dengan pita melintang berwarna coklat tua kehitaman. Warna dada coklat tua kehitaman dengan bercak kuning atau putih. Telurnya putih bentuknya memanjang dan runcing di kedua ujungnya.

Di daerah beriklim panas seperti di Indonesia, lalat buah dapat dijumpai sepanjang tahun pada semua tingkatan kehidupan. Pada temperatur 25-30 derajat Celcius dalam waktu lebih kurang 30-36 jam, telur lalat buah akan menetas. Daur hidup dari telur sampai dewasa mencapai 28 hari akan tetapi di daerah yang beriklim dingin daur hidupnya akan lebih panjang.

Tanpa disadari oleh petani sebenarnya salah satu sumber potensial untuk perkembangbiakan populasi lalat buah terjadi pada pedagang pengumpul. Biasanya pedagang pengumpul melakukan penyortiran buah jeruk sebelum dipasarkan, hasil sortiran buah jeruk yang terserang lalat buah akan dibuang begitu saja, tanpa adanya perlakuan khusus agar larva lalat buah pada buah jeruk mati. Inilah salah satu kondisi yang harus diperbaiki jika ingin perkembangbiakan lalat buah terputus, dan jika buah-buah yang busuk tersebut diberlakukan secara tepat maka petani dapat menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat bagi tanaman.

Untuk mengetahui cara Pengendalian Lalat Buah Pada Jeruk, silakan simak penjelasan selengkapnya berikut ini :

Ada beberapa cara pengendalian hama lalat buah yang dapat dilakukan oleh petani, akan tetapi harus harus tetap mengacu pada prinsip pengendalian hama terpadu (PHT) dimana penggunaan insektisida merupakan langkah terakhir. Dari beberapa cara pengendalian hama yang tersedia ada 3 cara yang mudah dilakukan oleh petani dengan biaya yang relatif murah dan sederhana, berikut ini penjelasannya :

  1. Pengumpulan buah yang terserang

Lakukan  pengumpulan buah yang terserang baik yang masih menempel di pohon maupun yang sudah jatuh. Jika dilakukan secara terus menerus maka siklus hidup lalat buah akan terputus. Buah jeruk yang sudah terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik lalu diikat kuat hingga benar-benar rapat. Buah yang dikumpulkan dalam plastik dibiarkan selama lebih kurang 2 bulan, kemudian keluarkan kembali dan masukkan ke dalam lubang dengan ukuran 1×1,5 meter sampai betul-betul membusuk untuk dijadikan sebagai pupuk organik. Cara ini sangat mudah dan murah serta paling efektif dalam menurunkan populasi lalat buah.

  1. Pengasapan

Pengasapan dilakukan dengan membakar kayu yang masih basah dengan jerami serasah kering (sampah organik yang berupa tumpukan dedaunan kering). Kayu atau ranting basah diletakkan pada bara api yang sedang membara agar menimbulkan asap. Fungsi pengasapan adalah untuk mengusir lalat buah yang datang ke pertanaman jeruk selama 3 hari, akan tetapi jika dilakukan secara serentak selama 13 jam terus-menerus maka cara ini juga dapat membunuh lalat buah.

  1. Pemasangan perangkap ber atraktan (aroma atau bau yang mampu merangsang hewan untuk tertarik atau mendekat karena menyukai aromanya).

Cara yang cukup sederhana dan murah untuk membuat perangkap lalat buah adalah dengan menggunakan botol/wadah bekas air minum yang lehernya berbentuk kerucut. Bagian tabung yang berbentuk kerucut dipotong, kemudian dipasang kembali secara terbalik, bagian mulut tabung menghadap ke dalam tabung kemudian bagian sambungan direkatkan dengan lem/selotip.

Atraktan/bahan perangkap dipasang pada media kapas yang dipilin sampai sebesar ibu jari kemudian diikat dengan kawat kecil sedemikian rupa sehingga menggantung pada bagian tengah tabung perangkap. Bahan atraktan berupa metil eugenol diteteskan pada kapas sampai basah namun tidak menetes, gantungkan perangkap pada cabang atau ranting tanaman di bagian tajuk pohon yang terlindung dari sinar matahari dan terpaan angin kencang. Pemasangan perangkap dilakukan sejak buah pentil (umur 1,5 bulan) sampai buah panen dan pemberian atraktan diulang setiap satu bulan. Setiap satu hektar pertanaman dapat dipasang 16 perangkap, secara terus menerus dalam areal yang luas. Perangkap lalat buah juga dapat dijadikan sebagai indikator kepadatan populasi lalat buah di lapang sekaligus identifikasi spesies lalat buah yang ada di sekitar lokasi perangkap.

Sebenarnya perangkap metil eugenol merupakan atraktan beraroma betina jadi lalat yang diperangkap adalah lalat jantan sehingga dapat menghambat perkembangan lalat buah.

KUNCI KEBERHASILAN PENGENDALIAN LALAT BUAH  

Meskipun 3 cara pengendalian lalat buah yang sudah dijelaskan tersebut sangat mudah dan murah untuk diterapkan oleh petani namun pengendalian akan tidak berhasil jika tidak dilakukan secara bersama-sama (massal) dalam waktu yang serentak. Oleh karena itu seluruh petani jeruk di daerah tersebut harus memiliki komitmen yang kuat untuk menghasilkan buah jeruk yang bermutu tinggi dan bebas dari serangan lalat buah sehingga dapat di ekspor ke luar negeri.

Demikian ulasan mengenai cara pengendalian lalat buah pada jeruk, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli bibit jeruk ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi : Channel Youtube BPTP SUMUT