Penanganan Pasca Panen Bawang Merah

Untuk menghasilkan kualitas bawang merah yang baik harus mengikuti proses penanganan pasca panen bawang merah yang baik dan benar yang terdiri dari beberapa proses yaitu panen, pengeringan sementara (curing), pengeringan lanjutan, pembersihan, sortasi, pemotongan daun, grading, pengemasan, penyimpanan dan distribusi.

Proses ini sangat penting untuk menurunkan tingkat kehilangan hasil sehingga dapat memperpanjang umur simpan, meningkatkan daya saing dan kualitas produk bawang merah.

Berikut ini ulasan mengenai penanganan pasca panen bawang merah.

PANEN

Menentukan umur panen berdasarkan lokasi

  • Dataran rendah 50-60 hari setelah tanam
  • Dataran menengah 70-75 hari setelah tanam
  • Dataran tinggi 80-100 hari setelah tanam

 

Tanaman bawang merah yang sudah siap panen memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Kerebahan daun dan perubahan warna daun menjadi kekuningan mencapai 60-70 % dengan sebagian umbi telah tersumbul ke atas tanah
  • Umbi lapis penuh berisi dan dan sudah terjadi perubahan warna keunguan pada umbi serta timbul bau bawang yang khas

Panen dilakukan pada kondisi cuaca cerah dan sesuai standar umum panen, untuk tanah yang keras basahi tanah 1-2 hari sebelumnya untuk menghindari luka dan umbi tertinggal serta memudahkan pencabutan.

Cara panen

  1. Panen dilakukan serentak di seluruh petak dengan umur tanaman yang sama
  2. Cabut seluruh tanaman dengan tangan kemudian setiap kepal daun diikat dengan tali bambu sepertiga bagian atasnya, besar ikatan segenggam tangan sekitar 1 kg, lakukan dengan hati-hati agar memperoleh kualitas bawang yang baik
  3. Umbi yang tidak tercabut lakukan pencukilan secara hati-hati menggunakan alat cetok, kemudian dikumpulkan untuk curing terpisah
  4. Pastikan hasil panen terlindung dari sinar matahari dengan menaruh di bawah naungan atau tenda.

PENGERINGAN AWAL

  1. Proses curing atau pemulihan umbi berfungsi untuk menutup luka pada umbi yang terjadi pada saat panen dan dilakukan sampai daun layu sekitar 2 hari
  2. Letakkan umbi di alas terpal pada siang hari dibawah sinar matahari yang cukup, kemudian ditata secara teratur dan tidak bertumpuk, daun menghadap keatas agar daun cepat layu dan tanah yang menempel cepat kering
  3. Lakukan pembalikan ikatan agar bagian dalam daun terkena sinar matahari dan posisi umbi tetap tertutup daun, lakukan penataan ulang untuk merapikan posisi umbi dalam penjemuran sampai kondisi mengering
  4. Gabungkan 2 ikatan menjadi 1 ikatan
  5. Lakukan penanganan terpisah pada bawang yang cacat, rusak atau terlepas dari ikatannya
  6. Tutup dengan terpal pada malam hari untuk mengurangi penguapan air dan melindungi dari hujan, berikan ruang antara terpal dan bawang, agar terpal tidak langsung mengenai bawang.

PENGERINGAN LANJUTAN

Pengeringan lanjutan berfungsi untuk menurunkan kadar air umbi pada lapisan luar agar umur simpannya lebih panjang.

Pengeringan lanjutan untuk konsumsi dianggap cukup apabila kulit luar sudah mengelupas, bunyi menggeresek, menyusut 15-20% dilakukan setelah sekitar 7-8 hari setelah curing.

Pengeringan untuk bibit dibutuhkan 12-15 hari sampai warna umbi merah cerah dan melekat pada umbinya atau menyusut 17-22%.

Penggabungan 4 ikatan roji yang dijadikan satu agar keringnya merata dilakukan penjemuran dengan membalik umbi setiap 3 jam setiap hari apabila hari panas.

Susun bawang yang telah kering kedalam keranjang plastik untuk memudahkan proses pengangkutan ke tahap selanjutnya.

PEMBERSIHAN

Setelah pengeringan kumpulkan semua hasil panen di bangsal pasca panen, bangsal pasca panen harus dekat dengan lahan produksi.

Lakukan pembersihan dengan menggunakan sarung tangan terhadap hasil panen  agar kualitasnya lebih bersih dan lebih baik dengan cara memotong daun kering di atas leher umbi.

Kemudian potong akarnya dan bersihkan umbi dari kulit kering dan kotoran yang menempel, pisahkan produk yang cacat agar yang lainnya tidak terkena mikroba pembusuk.

Letakkan  hasil yang telah dibersihkan ke dalam keranjang untuk mendapatkan hasil yang baik.

SORTASI DAN GRADING

Sortasi dan grading dilakukan berdasarkan keseragaman bentuk, kebersihan, kepadatan, bebas penyakit dan kerusakan serta ukuran panjang berat serta diameter.

Penggolongan terbagi kedalam beberapa mutu sesuai dengan kebutuhan pasar, yaitu

  • Mutu 1 diameter siung 3-4 cm
  • Mutu 2 diameter siung 2-3 cm
  • Mutu 3 diameter siung <2 cm

PENYIMPANAN

Pengeringan dan penyimpanan ditempatkan di para-para gudang yang telah didesain sesuai dengan standar penyimpanan dan pengeringan atau instore drying.

Gudang dan para-para harus dalam kondisi kering untuk mengurangi resiko pembusukan.

Dalam gudan bawang disimpan dan disusun pada para-para tidak lebih dari 6 tingkat.

Bersihkan gudang secara berkala dengan ventilasi yang cukup agar sinar matahari dan aerasi udara cukup masuk dari dan ke dalam gudang selama proses instore drying yang dapat menyimpan bawang merah selama 2 bulan.

Penting untuk diperhatikan proses penyimpanan yang baik dan benar dapat memperpanjang masa simpan bawang merah dan mempertahankan kesegarannya.

Selain itu membantu dalam pengaturan pemasaran, apabila ini dilakukan dengan benar, kualitas bawang merah yang dihasilkan baik dan akan mendapatkan keuntungan finansial bagi produsen.

PENGEMASAN

Hanya produk dengan kondisi baik yang dikemas, pengemasan dilakukan dengan menggunakan bahan yang aman dan tidak merusak bawang merah sesuai dengan pasarnya.

  • Pasar lokal menggunakan karung atau jaring plastik yang berlubang-lubang atau keranjang plastik atau bambu dengan kapasitas 25-30 kg.
  • Pasar swalayan menggunakan tray dan ditutup plastik wrapping atau kemasan dengan plastik transparan yang dilubangi dengan berat 0,25-0,5 kg.
  • Restoran/rumah dikemas dengan kantong atau jaring plastik yang berlubang-lubang ukuran 5 kg.
  • Luar daerah dikemas menggunakan kardus yang sudah dilubangi untuk ventilasi udara.
  • Ekspor dikemas dengan kardus khusus dari eksportir lengkap dengan nama dagang dan tanggal panen, kardus diberi lubang kecil dengan ukuran kardus untuk kapasitas 15-20 kg.

DISTRIBUSI

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan proses pengangkutan yaitu :

  1. Karakteristik produk yang diangkut
  2. Alat dan sarana pengangkutan
  3. Lamanya perjalanan pengangkutan
  4. Tumpukan selama pengangkutan
  5. Kondisi jalan selama pengangkutan
  6. Tempat tujuan pengangkutan

Dengan melaksanakan penanganan pasca panen dengan baik dan benar, kita dapat menekan kehilangan hasil dari 25-40% menjadi seminimal mungkin serta dapat memenuhi permintaan konsumen akan produk sehat dan bermutu.

Dengan meningkatkan kualitas produk maka kita bisa memiliki kualitas produk dengan daya saing yang tinggi di pasaran dan memberikan keuntungan finansial yang lebih baik.

Demikian ulasan lengkap mengenai penanganan pasca panen bawang merah, semoga  bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih bawang merah ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com

Sumber : Channel Youtube Kementerian Pertanian RI