Cara Pembibitan Jahe Gajah

Sebelum ditanam, benih/rimpang jahe gajah perlu melalui proses pembibitan terlebih dahulu. Pembibitan yang dimaksud disini adalah penyemaian rimpang jahe hingga siap menjadi bibit siap tanam.

Proses pembibitan ini penting untuk dilakukan yang mana tujuannya tidak lain yaitu untuk menunjang keberhasilan budidayanya.

Nah, untuk mengetahui bagaimana Cara Pembibitan Jahe Gajah yang baik dan benar, berikut ini kami ulas penjelasannya secara lengkap.

PEMILIHAN RIMPANG UNTUK BIBIT

Hal penting yang harus dilakukan sebelum pembibitan jahe gajah adalah memilih rimpang jahe berkualitas unggul yang akan dijadikan sebagai bibit.

Rimpang jahe yang sudah siap untuk dijadikan bibit adalah rimpang jahe gajah yang sudah tua dan dipanen pada usia 12 bulan atau lebih. Pilihlah yang berwarna cerah, sehat, mulus, tidak ada cacat dan ukurannya besar.

Potong-potong rimpang jahe sesuai ruasnya, setiap ruas minimal memiliki 2 bakal mata tunas. Jemur di bawah terik matahari selama 2 jam untuk menghilangkan getahnya dan kering sehingga tidak mudah busuk saat ditanam.

TAHAP PENYEMAIAN

Penyemaian rimpang jahe untuk dijadikan bibit ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu penyemaian menggunakan polybag dan penyemaian yang dilakukan pada bedengan.

  1.   Penyemaian di Polybag

Untuk menyemai rimpang jahe di polybag hal yang harus disiapkan adalah media tanam dan polybag. Komposisi media tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah gembur dan pupuk kandang yang sudah matang atau melalui proses fermentasi. Sedangkan polybag yang digunakan paling tidak memiliki diameter 10 cm.

Masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag hingga hampir penuh, lalu masukkan rimpang jahe ke dalamnya hingga tertutup tanah. Dalam satu polybag cukup diisi dengan satu rimpang bibit. Jika bibit yang disemai banyak, setelah penanaman rimpang, susun berjajar rapi polybag-polybag bibit agar memudahkan dalam perawatan.

  1.   Penyemaian di Bedengan

Untuk menyemai rimpang jahe di bedengan hal yang harus disiapkan adalah bedengan beserta media tanamnya. Agar lebih mudah bedengan ini bisa dibuat dengan menggunakan kotak kayu, kemudian diisi dengan media tanam.

Komposisi media tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah gembur dan pupuk kandang yang sudah matang atau melalui proses fermentasi. Masukkan media tanam tersebut ke dalam kotak kayu hingga penuh lalu rapikan permukaannya.

Susun berjajar rimpang bibit jahe pada bedengan tersebut, berikan jarak setidaknya 1 cm, jangan terlalu mepet karena dapat mempengaruhi pertumbuhannya.

Selanjutnya timbun menggunakan media yang sama secara tipis dan merata sampai semua rimpang tertutup. Kemudian tutup permukaan bedengan menggunakan jerami kering untuk menjaga kelembaban tanah dan menahan panasnya sinar matahari. Selain itu jerami juga berfungsi untuk mengendalikan gulma yang akan tumbuh di permukaan tanah bedengan dan kemudian ikuti dengan penyiraman. Pada musim kemarau, penyiraman dilakukan minimal 2 kali sehari.

Setelah 10 hari biasanya tunas sudah bermunculan dan bibit jahe gajah sudah siap untuk ditanam.

Demikian ulasan mengenai Cara Pembibitan Jahe Gajah, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli benih/bibit jahe ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.

Referensi: Channel Youtube petani muda