Cara Menyemai Bibit Jahe Agar Cepat Tumbuh

Untuk membudidayakan jahe, langkah awal yang harus dipersiapkan adalah bibitnya, dan bibit jahe adalah berupa rimpangnya. 

Sebelum bibit jahe ditanam pada lahan penanaman atau polybag sebaiknya disemai terlebih dahulu, tujuannya adalah agar saat penanaman nantinya dapat dipilih hanya tanaman yang tumbuh baik dan sehat saja sehingga pertumbuhan tanaman dapat seragam. 

Metode dalam melakukan penyemaian jahe yang dilakukan oleh para petani, berbagai macam caranya dan dari masing-masing cara memiliki kelebihan tersendiri. Diantaranya adalah penyemaian dengan media bak kayu, bedengan, media jerami maupun penyemaian menggunakan media polybag.

Pada artikel kali ini akan kita ulas mengenai Cara Penyemaian Bibit Jahe menggunakan bedengan, berikut ini penjelasan selengkapnya.

SIAPKAN BIBIT

Pilihlah bibit jahe yang berkualitas, bibit jahe yang ditanam adalah berupa rimpangnya.

Bibit jahe berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh tinggi), dan mutu fisik (bibit bebas hama dan penyakit). Rimpang untuk dijadikan benih, sebaiknya mempunyai 2 – 3 bakal mata tunas.

Rimpang jahe yang baik untuk benih adalah jahe yang sudah tua dan berusia sekitar 10 bulan ke atas. 

Pilihlah bibit yang berwarna cerah, sehat, mulus, dan ukurannya besar. Benih jahe sekarang sudah banyak tersedia di toko-toko pertanian seperti SentraTani.com

TAHAP PENYEMAIAN

Tahap penyemaian diawali dengan menyiapkan media semai dan wadah persemaian.

Persemaian bibit jahe dilakukan pada bedengan dengan ukuran tinggi 30-40 cm, lebar 50 cm sedangkan panjangnya menyesuaikan kebutuhan.

Setelah bedengan dibuat tahapan selanjutnya adalah membuat lapisan media bagian atas dengan media yang subur sebagai media penyemaian untuk ditaburkan di atas bedengan. Adapun bahan yang digunakan adalah tanah gembur, sekam bakar dan kohe kambing dengan perbandingan 1:1:1, campurkan dengan mengaduknya hingga merata dan lakukan fermentasi selama kurang lebih 1 bulan. Pembuatan media lapisan atas ini sebaiknya dilakukan jauh hari sebelum pembuatan bedengan, sehingga saat bedengan telah siap, media lapisan atas pun sudah siap diaplikasikan.

Hamparkan media untuk lapisan atas pada permukaan bedengan dengan ketebalan kurang lebih 6 cm.

Susun rapi bibit jahe pada media tersebut dengan jarak antar bibitnya kurang lebih 3 cm. Dalam peletakan bibit ini usahakan posisi mata tunas jangan sampai berada di bawah.

Selanjutnya tutup menggunakan sekam bakar, sekam mentah serta tanah bekas bakaran yang gembur yang telah dicampur menjadi satu, penutupan tidak perlu terlalu tebal cukup 2 cm saja. Kemudian lakukan penyiraman hingga basah merata. Penyiraman berikutnya dilakukan 2 hari sekali atau dengan melihat kondisi media semai, lakukan penyiraman saat media terlihat kering namun jika masih lembab tidak perlu dilakukan penyiraman, seperti ketika musim hujan tidak perlu melakukan penyiraman karena jika persemaian kelebihan air dikhawatirkan akan menyebabkan rimpang jahe menjadi busuk.

Tutup persemaian menggunakan pelepah daun kelapa atau sejenisnya untuk menjaga kelembaban, menjaga dari sinar matahari dan hujan secara langsung serta menjaganya dari hewan pengganggu seperti ayam dan sebagainya.

Persemaian akan bertunas setelah 1-2 minggu dan bibit jahe hasil persemaian siap dipindah tanam pada polybag, karung ataupun langsung ke lahan setelah berumur 1,5 bulan dari penyemaian.

Demikian ulasan mengenai Cara Menyemai Bibit Jahe Agar Cepat Tumbuh, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli bibit jahe ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Rafka Arsha