Cara Mengatasi Asem Aseman Pada Tanaman Padi

Salah satu permasalahan dalam budidaya tanaman padi adalah asem aseman yang khususnya terjadi pada musim tanam ke 2 atau MT 2. Pada MT2 tersebut permasalahan asem aseman tersebut sering terjadi sepanjang tahunnya pada tanaman padi.

Untuk mengetahui bagaimana Cara Mengatasi Asem Aseman Pada Tanaman Padi, berikut ini kami ulas penjelasannya.

PENYEBAB

Sebelum kita membahas bagaimana cara mengatasi asem aseman pada tanaman padi ini, terlebih dahulu harus kita ketahui apa penyebabnya. Dan jika diamati penyebab tanaman padi terkena penyakit asem aseman adalah pH tanah yang rendah atau kondisi tanah yang asam.

Dengan demikian tanaman padi yang terkena penyakit asem aseman ini sebenarnya bukan tanamannya yang bermasalah melainkan tanahnya yang bermasalah, yaitu pH tanah yang rendah atau nilai pH dibawah 6,5. Sedangkan pH tanah yang ideal untuk tanaman yaitu 6,5 – 7.

Nah selanjutnya harus kita ketahui pula apa saja penyebab rendahnya pH tanah tersebut agar bisa dilakukan tindakan penanganan dengan tepat. Penyebab rendahnya pH tanah antara lain adalah sebagai berikut:

  • Ketersediaan unsur hara magnesium dan kalsium dalam tanah jumlahnya sangat sedikit atau bahkan tidak tersedia.
  • Adanya proses dekomposisi jerami (sisa penanaman sebelumnya) yang belum selesai, karena adanya proses dekomposisi jerami ini mengakibatkan unsur hara kalsium terbuang.
  • Dari kedua penyebab diatas maka akan timbul penyebab yang ke 3 yaitu dominannya kandungan logam dalam tanah yaitu aluminium dan besi (Fe). Sebenarnya unsur Fe tersebut dibutuhkan oleh tanaman namun jika ketersediaannya berlebihan pada tanah maka hal tersebut akan meracuni tanaman.

GEJALA

Gejala tanaman padi yang terkena asem aseman adalah daunnya kecoklatan seperti berkarat, jika tanaman padi tersebut dicabut maka tampak akarnya berwarna kuning kecoklatan seperti karat yang diakibatkan karena keracunan unsur Fe. Akibatnya tanaman padi tumbuh merana.

Jika tanaman padi terlanjur terkena asem aseman ini meskipun dilakukan pemupukan tidak akan membuatnya tumbuh subur malah justru akan memperparah kondisinya.

PENCEGAHAN

Untuk memperkecil peluang terjadinya asem aseman pada tanaman padi ini maka sebaiknya dilakukan tindakan pencegahan. Dan tindakan pencegahan tersebut dapat dilakukan berdasarkan apa saja penyebabnya sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Setelah proses panen padi pada penanaman sebelumnya selesai maka segeralah melakukan penyemprotan herbisida pada sisa-sisa jerami dan rerumputan yang ada di lahan. Adapun herbisida yang digunakan yaitu berbahan aktif paraquat seperti merek dagang Gramoxone yang dicampur dengan 1 gelas air mineral pupuk Urea untuk disemprotkan bersamaan. Tujuannya yaitu agar sisa-sisa batang padi dan jerami cepet mati dan mengering. Sedangkan penambahan Urea tersebut adalah untuk mempercepat proses pelapukannya.
  2. Selanjutnya segeralah lakukan pengolahan lahan, sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum penanaman dilakukan. Tujuannya untuk memberikan waktu yang cukup dalam proses dekomposisi jerami, sehingga ketika dilakukan penanaman, proses dekomposisi sudah selesai dan kondisi pH kembali normal.
  3. Tunda jadwal tanam jangan terlalu dekat dari olah lahan, hal ini berkaitan dengan poin nomor 2 yaitu untuk memberikan waktu yang cukup dalam proses dekomposisi jerami.

CARA MENGATASI

Untuk mengatasi tanaman padi yang sudah terlanjur terkena asem aseman dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut ini:

  1. Segera keringkan lahan padi dan perbaikilah drainasenya, hal ini karena biasanya tanaman padi yang terkena asem aseman yaitu kondisi lahannya sangat becek.
  2. Kemudian taburkan kapur dolomit dengan kandungan kalsium dan magnesium untuk menaikkan pH tanah. Pemberian kapur dolomit ini harus dilakukan dengan perhitungan yang matang agar dosis yang diberikan bisa tepat, tidak kurang dan tidak berlebihan. Untuk mengetahui kebutuhan kapur dolomit dalam suatu  lahan, terlebih dahulu harus diketahui berapa tingkat pH nya menggunakan pH meter. Dan untuk mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan kapur dolomit pada suatu lahan silakan baca pada artikel KampusTani sebelumnya yaitu cara menghitung kebutuhan kapur dolomit per hektar.
  3. Jika sulit menentukan dosis kapur dolomit bisa juga dengan menaburkan pupuk Java Zea zeolit active dengan dosis 14 kg per hektar. Pupuk ini selain untuk meningkatkan pH tanah juga mengandung kapasitas tukar kation yang sangat tinggi. Selain itu pupuk Zea berfungsi sebagai pembenah tanah dan memfilter atau menormalkan kandungan unsur logam yang beracun seperti alumunium dan besi (Fe) yang berlebihan. Dan jika sulit mendapatkan pupuk Zea bisa juga menggunakan pupuk ZnSO4 dengan menaburkannya pada lahan dengan dosis 7-10 kg per hektar.

Setelah lahan padi dikeringkan selanjutnya ditabur salah satu dari kapur dolomit, pupuk Zea atau ZnSO4 sesuai dosis dan diamkan selama 5-7 hari. Setelah 5-7 hari dari penaburan pupuk maka pH tanah akan meningkat. Dan setelah itu maka segeralah lakukan pemupukan tanaman padi, namun terlebih dahulu dilakukan dengan cara semprot. Adapun pupuk yang diberikan adalah pupuk spray dengan kandungan zinc dan kalsium nitrat.

Demikian ulasan mengenai Cara Mengatasi Asem Aseman Pada Tanaman Padi, Magnesium dan Sulfur, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli pupuk, benih padi ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.

Referensi: Channel Youtube Pandu Farm