Cara Mencampur Pestisida Yang Baik dan Benar
Efisiensi kerja merupakan alasan paling mendasar untuk melakukan pencampuran pestisida, agar sekali penyemprotan bisa mengaplikasikan 2 atau lebih jenis pestisida.
Namun dalam pencampuran pestisida ini ada aturan-aturan yang harus dipatuhi agar pestisida yang dicampur tersebut dapat memberikan manfaat sebagaimana mestinya bukan malah memberikan efek negatif bagi tanaman.
Untuk mengetahui bagaimana Cara Mencampur Pestisida Yang Baik dan Benar, berikut ini kami ulas penjelasan selengkapnya.
- Jangan mencampur pestisida langsung dalam tangki sprayer. Pencampuran pestisida yang dilakukan dalam tangki sprayer berpotensi bahan aktif pestisida tidak tercampur secara merata, bahkan dapat terjadi sumbatan pada sprayer.
- Jangan mencampur pestisida tanpa pengenceran terlebih dahulu. Pencampuran pestisida secara langsung tanpa mengencerkannya terlebih dahulu, bisa saja membuat pestisida tersebut mengalami perubahan strukturnya, misalnya memadat atau hal lain yang tidak kita inginkan. Maka dari itu encerkan pestisida terlebih dahulu sebelum melakukan pencampuran.
- Jangan mencampur pestisida yang bahan aktifnya sama. Mencampur pestisida dengan bahan aktif yang sama, misalnya fungisida Antila dan Dithane M-45 yang keduanya memiliki bahan aktif yang sama yaitu mancozeb 80% maka dosis fungisida tersebut menjadi dobel, dan hal ini dapat mengakibatkan resistensi atau kebal pada OPT (organisme pengganggu tanaman).
- Jangan mencampur pestisida yang mempunyai cara kerja yang sama. Misalnya mencampur pestisida yang memiliki cara kerja sistemik dicampurkan dengan pestisida sistemik juga karena manfaat yang diperoleh tidak maksimal. Oleh karena itu gunakanlah pestisida dengan cara kerja yang berbeda misalnya pestisida sistemik dan pestisida kontak.
- Jangan mencampur pestisida yang memiliki sifat yang sama dan jangan juga mencampur pestisida yang mendekati sifat yang sama. Contohnya jangan mencampur pestisida yang bersifat preventif dengan pestisida preventif. Jangan pula mencampur pestisida preventif dengan pestisida protektif karena sifat dari kedua pestisida tersebut mirip atau hampir sama. Contoh lainnya jangan mencampur pestisida yang sama-sama bersifat kuratif. Dan jangan pula mencampur pestisida yang bersifat kuratif dan eradikatif, karena kedua sifat tersebut hampir sama, perbedaannya hanya dalam keluasan spektrum dari pestisidanya. Untuk itu jika hendak mencampur pestisida berdasarkan sifatnya maka campurlah pestisida protektif dengan kuratif atau protektif dengan eradikatif. Dan untuk mengetahui sifat dari pestisida maka bacalah pada label kemasannya.
- Pastikan melarutkan pestisida yang tidak mudah larut dalam air terlebih dahulu misal pestisida dengan kode WP dan WDG atau WG, sebelum melarutkan yang mudah larut seperti EC dan WSC atau SC.
- Dalam hal pencampuran fungisida dengan insektisida, jangan mencampur kontak dengan kontak, sistemik dengan sistemik. jangan mencampur sifat protektif dengan protektif juga, kuratif dengan kuratif juga, apalagi sesama eradikatif.
Sebagai catatan yang penting untuk diketahui bahwa dalam penggunaan pestisida campuran ini harus dilakukan tes atau percobaan terlebih dahulu dalam skala kecil, dan jika memang ternyata efektif maka barulah diaplikasikan pada areal pertanaman dengan skala yang luas.
Dan dalam hal campur mencampur pestisida ini disarankan di bawah pengawasan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dan pengamat hama setempat untuk memperoleh arahan dan rekomendasi yang terbaik.
Demikian ulasan mengenai Cara Mencampur Pestisida Yang Baik dan Benar, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli pestisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.
Referensi: Channel Youtube Penyuluh Pertanian Lapangan