Cara Menanam Selada Keriting Merah

Selada merupakan jenis sayuran yang paling banyak diminati sebagai lalapan. Selada memiliki banyak jenis dan varietas, diantaranya adalah selada merah.

Selada merah (Lactuca sativa var. acephala) merupakan jenis selada yang memiliki warna merah keunguan pada bagian renda daunnya, sedangkan bagian bawah hingga ke pangkal masih berwarna hijau muda.

Selada merah memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan varietas selada lainnya seperti kandungan vitamin K dan vitamin A yang tinggi, mengandung tinggi mineral mangan yang berfungsi dalam berbagai metabolisme tubuh, kandungan kolesterol dan lemak yang sangat rendah, kaya akan antioksidan serta memiliki tekstur yang lembut dan renyah untuk lalapan.

Untuk mendapatkan manfaat dari selada merah ini, selain anda dapat membelinya di toko sayuran, anda juga bisa menanamnya sendiri, sehingga kebutuhan selada keluarga dapat dicukupi melalui tangan anda sendiri. Selain itu dengan menanamnya sendiri anda juga dapat menentukan budidayanya secara organik agar lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.

Untuk mengetahui cara menanam selada keriting merah, silakan simak penjelasannya pada artikel berikut ini.

PERSIAPAN BENIH

Sebelum memulai menanam selada merah, hal penting yang harus dilakukan adalah memilih benih berkualitas unggul, karena benih unggul memiliki daya tumbuh yang tinggi serta ketahanan yang baik terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga keberhasilan budidayanya lebih tinggi.

Benih selada merah berkualitas unggul kini sangat mudah didapatkan di toko-toko pertanian di sekitar anda baik itu offline atau online seperti SentraTani.com.

Rendam benih selama semalaman dalam air larutan bawang merah agar proses perkecambahan lebih cepat. Bawang merah ini berfungsi sebagai ZPT atau zat pengatur tumbuh.

PENYEMAIAN BENIH

Sebelum ditanam, benih selada sebaiknya disemai terlebih dahulu agar mendapatkan bibit tanaman yang bagus, sehingga saat dipindah tanam pada lahan, bibit tidak stres dan dapat tumbuh optimal, di samping itu dengan proses penyemaian terlebih dahulu akan diperoleh pertumbuhan tanaman yang kompak dan seragam.

Media semai yang digunakan adalah tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1. Campurkan bahan tersebut dengan mengaduknya hingga merata. Masukkan media semai ke dalam baki persemaian, tray semai, polybag ataupun wadah sejenisnya.

Ambil benih selada secukupnya, taburkan secara merata di atas media persemaian akan tetapi jangan terlalu rapat. Tutup menggunakan media yang sama tipis saja. Siram persemaian menggunakan sprayer hingga lembab dan merata.

Letakkan persemaian di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, untuk mempercepat perkecambahan dapat pula ditutup dengan plastik gelap selama 1-2 hari. Jaga kelembaban persemaian dengan menyiramnya setiap hari atau saat media terlihat kering.

Bibit selada hasil persemaian benih siap dipindah tanam setelah berumur 14-21 hari sejak penyemaian, atau ditandai dengan bibit yang telah memiliki 3 helai daun.

PENANAMAN BIBIT

Sembari menunggu bibit siap pindah tanam, siapkan wadah untuk media tanam berupa polybag atau pot, dengan syarat memiliki lubang-lubang kecil di bawahnya agar air siraman nantinya tidak menggenang di dalamnya.

Siapkan pula media tanamnya yaitu berupa campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:1, campurkan semua bahan hingga merata, kemudian masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag .

Tanam bibit selada pada polybag dengan menanam 1-2 bibit pada setiap polybag, dengan menyesuaikan ukuran polybag, kemudian siram hingga lembab. Penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak mudah layu.

Setelah proses penanaman selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan tanaman, agar dapat tumbuh secara optimal.

Perawatan tanaman selada dalam polybag meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan serta pengendalian hama penyakit.

Lakukan penyiraman secara rutin yaitu pada pagi dan sore hari, terutama pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal.

Meskipun selada ini ditanam dalam polybag, gulma atau rumput liar biasanya tetap tumbuh pada media di polybag, jika terdapat rumput segera cabut karena rumput ini berpotensi merebut unsur hara dari dalam polybag, mengingat unsur hara yang tersedia dalam polybag sangat terbatas. Bersihkan pula rumput liar yang tumbuh di sekitar polybag, karena rumput juga bisa menjadi tanaman inang dari hama penyakit.

Pemupukan tanaman selada ini dilakukan menggunakan pupuk kompos, pupuk kandang yang telah matang atau POC/pupuk organik cair. Lakukan pemupukan secara rutin untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman selada tersebut, mengingat ketersediaan unsur hara dalam polybag sangat terbatas. Pemupukan selada ini bisa juga menggunakan pupuk NPK.

Serangan hama penyakit dapat berakibat menurunnya produktivitas tanaman selada, baik kualitas maupun kuantitasnya, oleh karena itu kehadirannya perlu dikendalikan.

Hama dan penyakit yang menyerang tanaman selada antara lain kutu daun (Myzus persicae) dan penyakit busuk akar karena Rhizoctonia. Apabila diperlukan pestisida, gunakan pestisida yang aman sesuai kebutuhan dengan memperhatikan ketepatan pemilihan jenis, dosis, volume semprot waktu, interval aplikasi dan cara aplikasi.

Tanaman selada dapat dipanen setelah berumur 2 bulan. Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut batang tanaman dengan akar-akarnya atau memotong pangkal batang. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik, agar selada tetap segar dan tidak layu.

Demikian ulasan mengenai cara menanam selada keriting merah, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli benih selada ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.

Referensi: Channel Youtube Dian Yudyatman