Cara Menanam Jeruk Nipis Dalam Pot Agar Cepat Berbuah

Tanaman jeruk nipis merupakan tanaman yang umum sekali ditanam di pekarangan rumah baik itu ditanam langsung pada tanah atau ditanam dalam pot.

Jeruk nipis banyak dibudidayakan karena buah ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari sebagai  bahan minuman, penyedap, obat herbal hingga untuk merawat kecantikan.

Jika anda tertarik untuk membudidayakannya, berikut ini ulasan mengenai cara menanam jeruk nipis dalam pot agar cepat berbuah.

Sifat-sifat jeruk nipis

Jeruk nipis memiliki buah yang berbentuk bulat, tangkai buah rata-rata besar dan pendek, kulit buah tipis berpori terdapat kelenjar-kelenjar yang berisi peptin. Bunga berbentuk majemuk dalam satu tangkai, daun lonjong hijau, batang ramping dengan duri agak jarang, pohonnya dapat tumbuh mencapai 6 meter.

Pemilihan bibit

Bibit tanaman merupakan hal  yang sangat menentukan tingkat keberhasilan tabulampot. Terdapat dua jenis bibit tanaman, yaitu bibit hasil perbanyakan generatif (dari biji) dan bibit hasil perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi dan penyambungan).

Untuk budidaya tabulampot jeruk nipis sebaiknya gunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif. Kelebihan bibit hasil vegetatif yaitu sifat tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Sehingga keberhasilannya lebih mudah diprediksi. Selain itu, bibit perbanyakan vegetatif lebih cepat berbuah.

Kekurangan bibit jenis ini akarnya kurang kuat sehingga tanaman mudah roboh atau mengalami kekeringan.

Pilihlah bibit jeruk nipis yang kita tahu persis sifat-sifatnya, sehat, dan juga bebas dari hama dan penyakit tanaman. Untuk memastikannya biasanya bibit tersebut telah memiliki sertifikat dari komunitas atau lembaga terpercaya.

Menyiapkan tempat tanam/pot

Siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Jika bibit j  eruk nipis masih berukuran kecil sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga apabila tanaman semakin besar pot bisa diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan pot adalah pastikan bahwa pot tersebut memiliki lubang di dasar pot yang berfungsi mengalirkan sisa air setelah penyiraman agar akar tidak terendam.

Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.

Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah, jika pot yang anda miliki tidak memiliki kaki, gunakan batu-bata atau yang sejenisnya untuk mengganti kaki pot.

Menyiapkan media tanam

Syarat Media tanam tabulampot yaitu harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Media tanam yang sering digunakan antara lain campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa juga campuran tanah, pupuk kambing dan sekam padi dengan komposisi 1:1:1. Untuk menekan biaya, gunakan bahan baku yang banyak ditemui di lingkungan sekitar.

Tanah dan material organik di daerah tropis biasanya memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi, untuk menetralkannya, campurkan kapur pertanian atau dolomit pada media tanam tersebut.

Tahap penanaman bibit

  • Siapkan bahan-bahan media tanam, kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada didalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
  • Sebelum memasukkan media tanam pada pot, letakkan pecahan genteng atau potongan-potongan sterofoam pada dasar pot, satu lapis saja. Bisa juga juga ditambahkan satu lapis ijuk atau sabut kelapa.
  • Kemudian isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
  • Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman yang dianggap tidak perlu.
  • Buka polybag bibit jeruk nipis dengan hati-hati , letakkan tepat ditengah-tengah pot, atur peletakan agar tanaman tegak lurus/tidak miring, timbun dengan media tanam yang sama hingga pangkal batang.
  • Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang, kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
  • Simpan tabulampot jeruk nipis di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka.
  • Jika memiliki lebih dari satu tanaman, peletakannya bisa dilakukan secara berjajar dan teratur, jarak antar pot sekitar 2×2 meter.

Tahap perawatan

    1. Penyiraman

Pada musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari, bisa pagi atau sore hari. Pada musim hujan penyiraman hanya dilakukan apabila media tanam terlihat kering. Penyiraman dilakukan secukupnya, jangan sampai kekurangan atau terlalu becek. Penyiraman menggunakan selang air atau gembor.

Hindari penyiraman yang berlebihan karena hal tersebut akan membuat akar tanaman jeruk cepat membusuk dan merusak media tanam serta menghambat pertumbuhannya.

    2. Pemupukan

Media tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas. Oleh karena itu pemupukan menjadi hal yang sangat vital. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam. Selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali.

Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik. Jenisnya bisa kompos, pupuk kandang atau pupuk organik cair. Meskipun kandungan haranya tidak seakurat pupuk kimia, pupuk organik memiliki unsur hara yang lebih lengkap. Selain itu penambahan bahan-bahan organik akan merangsang aktivitas biologi dalam media tanam.

Dalam pemberian pupuk kandang atau kompos harus yang sudah benar-benar matang atau sudah difermentasi dengan mikroorganisme penyubur tanah seperti EM-4 atau yang lainnya.

Pemupukan  juga bisa menggunakan pupuk Urea, KCl dan TSP dengan perbandingan 2:2:1, taburkan 2 sendok makan campuran pupuk tersebut di sekeliling tanaman sedalam 10 cm.

Jika tanaman mulai berbunga, berikan pupuk NPK 15:15:15 dengan dosis 1 sendok makan per tanaman, dengan membenamkannya sedalam 10 cm di sekeliling tanaman, pemupukan bisa juga dilakukan dengan dikocor, caranya larutkan pupuk terlebih dahulu kedalam 1 liter air.

    3.  Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan dengan memotong sebagian cabang atau ranting, terutama yang menjulur ke atas, Tujuannya untuk memperpendek, meremajakan dan mengatur keseimbangan nitrat dan karbohidrat pada tanaman, sehingga menjadi lebih cepat berbuah.

    4. Pengendalian hama penyakit

Pencegahan serangan hama dan penyakit diantaranya bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam dan kebun. Gulma dan semak belukar di sekitar kebun bisa menjadi sumber hama dan penyakit.

Hama yang sering mengganggu tanaman jeruk nipis adalah belalang dan ulat hijau yang memakan daun.

Pengendaliannya cukup dilakukan secara mekanis, misalnya dengan memungut ulat yang menyerang atau memangkas dahan yang terkena penyakit.

Sedangkan untuk penyemprotan bisa menggunakan pestisida nabati dan sebaiknya tidak melakukan penyemprotan dengan pestisida sintetis, karena pada umumnya  pestisida sintetik bersifat racun dan akan terus menempel pada buah, sehingga bisa menimbulkan dampak negatif jika masuk kedalam tubuh.

Penyemprotan tabulampot jeruk nipis dengan pestisida sintetik juga menjadi dilema, karena biasanya tabulampot ditanam di pekarangan yang dekat dengan pemukiman. Pestisida kimia tentunya akan sangat berbahaya dan mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, gunakan selalu pestisida nabati/organik. Apabila sangat terpaksa, penyemprotan dengan pestisida sintetik/kimia bisa dilakukan. Lakukan dengan hati-hati, baca aturan dan dosis pakainya secara seksama dan penyemprotan hendaknya dilakukan secara terbatas.

    5. Pergantian media dan pot

Tabulampot yang telah mencapai ukuran tertentu perlu dipindahkan. Ruang tabulampot harus cukup untuk menopang ruang gerak tanaman. Pemindahan dilakukan sekaligus dengan pergantian media tanam.

Penggantian media tanam dilakukan untuk menjaga nutrisi tanaman, idealnya penggantian media tanam dilakukan 2 tahun sekali.

Campuran media tanam yang digunakan sama dengan media tanam sebelumnya/saat penanaman. Media tanam tidak diganti sepenuhnya, akan tetapi disisakan sepertiga media awal, lalu sisanya diisi dengan media yang baru.

Pergantian media tanam dalam tabulampot tidak hanya berfungsi memindahkan tanaman pada pot yang lebih besar saja.

Perlu juga dilakukan pemangkasan peremajaan, misalnya pemangkasan akar tanaman. Akar tanaman yang terus tumbuh akan membuat media tanam menjadi padat.

Akar yang panjangnya lebih dari 25 cm harus dipangkas. Kepadatan akar juga harus dikurangi. Bersamaan dengan pemangkasan akar, daun dan batang juga dipangkas untuk mengurangi penguapan.

Mempercepat pembungaan

Munculnya bunga sebenarnya dapat dipercepat dengan melakukan stresing air. Cara kerja metode ini adalah dengan membiarkan tanaman jeruk tidak disiram selama 4-5 hari lamanya hingga daunnya menjadi layu.

Setelah 4-5 hari dan daunnya sudah layu, maka segera lakukan penyiraman dengan menambahkan pupuk NPK sebanyak 40 gram dan urea 25 gram.

Metode ini perlu dilakukan karena ketika daun jeruk menjadi layu, mak tunas ddan bunga akan lebih cepat tumbuh saat dilakukan penyiraman.

Seleksi buah

Selain merangsang pembungaan perlu juga mengatur pembuahan. Buah pertama yang tumbuh sebaiknya seluruhnya dibuang, tujuannya untuk merangsang pembentukan tunas-tunas produktif dan waktu pembungaan selanjutnya menjadi lebih dekat.

Buah yang tumbuh saling berdekatan juga harus diseleksi, tujuannya untuk memaksimalkan pertumbuhan buah. Dalam satu tangkai sisakan 1-3 buah saja. Perlakuan ini dilakukan ketika buah masih seukuran kelereng.

Demikian ulasan lengkap mengenai cara menanam jeruk nipis dalam pot agar cepat berbuah, semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda dalam budidaya tabulampot jeruk nipis.

Untuk membeli bibit jeruk ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Sumber : Channel Youtube Taman Inspirasi