Cara Menanam Jahe Agar Hasil Maksimal

Sebelum membahas cara menanam jahe agar hasil maksimal terlebih dahulu perlu diketahui beberapa jenis tanaman jahe. 

Jahe (Zingiber Officinale) berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya dikenal jahe merah, jahe putih kecil dan jahe putih besar.

Jahe merah berciri rimpang kecil, berwarna kuning kemerahan dan seratnya kasar, rasa jahe ini sangat pedas dan aromanya tajam.

Jahe putih kecil memiliki aroma yang kurang tajam dan rimpangnya lebih besar dibandingkan jahe merah.

Jahe putih besar ukuran rimpangnya jauh lebih besar dan bentuknya lebih gemuk namun aroma dan rasanya kurang tajam dibandingkan dengan jahe lainnya.

Untuk budidaya jahe diperlukan lahan didaerah yang sesuai untuk pertumbuhannya, serta mengacu pada standar operasional prosedur  yang telah dibuat.

 

Penyiapan bahan tanam/bibit

Bahan tanam berasal dari varietas unggul, kriteria rimpang jahe yang bisa diambil untuk bibit adalah berumur 9-10 bulan, kulit rimpang tampak mengkilat dan tidak lecet, dipilih dari kebun yang pola tanamnya sehat, tidak terserang penyakit dan hama.

Rimpang yang akan dijadikan benih terlebih dahulu di tunaskan dalam penyemaian pada tempat yang terlindung dari sinar matahari dan hujan untuk memacu pertumbuhan mata tunas.

 

 Cara penyemaian rimpang

Cara penyemaian rimpang dapat dilakukan sebagai berikut :

  1. Siapkan jerami atau alang-alang yang dijejer untuk dijadikan alas semai
  2. Sebar rimpang bibit secara merata di atas jerami atau alang-alang yang dijejer, jangan sampai bertindihan, tutup dengan jerami atau alang-alang, diatasnya sebar lagi rimpang bibit secara merata dan demikian seterusnya serta disusun tidak melebihi 5 lapis untuk menjaga suhu di bagian tengah, tidak terlalu tinggi dan penuaan merata
  3. Lakukan penyiraman secara bertahap agar persemaian tetap lembab
  4. Pertunasan dianggap baik apabila semua atau sebagian mata rimpang sudah tumbuh sekitar 1-2 cm

 

Pengolahan tanah

Pengolahan tanah dilakukan 2-4 minggu sebelum tanam, tanah di gemburkan dengan cara mencangkul sedalam 30 cm dan dibersihkan dari sisa-sisa tanah yang sukar lapuk.

Buat bedengan secara lereng , sistem guludan atau sistem parit.

 

Penanaman dan pemupukan

Jarak tanam yang dianjurkan adalah 60-80cm antar baris dan 30-40cm dalam baris

Parit antar bedengan dibuat sedalam 10-15 cm dan bedengan dengan lebar 1 meter.

Sebagai pupuk dasar digunakan pupuk kandang sebanyak 20-40 ton per hektar, diberikan 2-4 minggu sebelum tanam.

SP-36 dan KCL diberikan sekitar 300-400 kg per hektar.

Pupuk urea diberikan 3 kali yaitu pada umur 1,2 dan 3 bulan setelah tanam sebanyak 400-600 kg per hektar masing-masing 1/3 dosis setiap pemberian.

Benih ditanam sedalam 3-7cm dengan kondisi tunas tidak terbalik karena dapat menghambat pertumbuhan tunas.

 

Pemeliharaan tanaman

Lakukan penyiangan saat usia tanaman 4 bulan setelah tanam, lakukan secara hati-hati agar tidak merusak perakaran yang dapat menyebabkan masuknya bibit penyakit.

Untuk mengurangi intensitas penyiangan bisa dibuat mulsa tebal dari jerami atau sekam.

Jika rimpang terlihat di permukaan, tutup dengan tanah.

 

Proses pemanenan

Pemanenan jahe sebaiknya dilakukan setelah tanaman melakukan pengguguran daun pada umur 9-10 bulan.

Sesudah gugur sebaiknya jangan langsung dipanen, namun dibiarkan selama 1-2 minggu agar kulit rimpang kering dan kuat sehingga tidak mudah lecet saat dipanen, akan tetapi jangan dibiarkan terlalu lama dalam kondisi ini.

Panen dilakukan dengan menggali rimpang menggunakan garpu untuk menghindari terjadinya luka pada kulit rimpang.

 

Penanganan rimpang pasca panen

Setelah panen rimpang harus segera dibersihkan untuk menghindari kotoran yang berlebihan serta mikro organisme yang tidak diinginkan.

Demikian penjelasan lengkap cara menanam jahe agar hasil maksimal semoga menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih,bibit ataupun peralatan pertanian silakan kunjungi SentraTani.com