Cara Menanam Blewah Agar Cepat Berbuah

Blewah (Cucumis melo L.) yang termasuk dalam genus cucumis dari keluarga cucurbitaceae dan masih satu keluarga dengan labu, timun, melon, semangka dan sebagainya. Pada umumnya blewah berbentuk bulat besar atau lonjong dengan warna kuning dan terdapat bercak kehijauan. Daging buahnya segar, banyak mengandung air, beraroma khas segar, dan memiliki biji yang banyak seperti melon.

Dibandingkan melon atau semangka, blewah perawatannya cukup mudah. Buah ini biasanya ditanam di musim kemarau sebab blewah tidak tahan terhadap air yang berlebih. Jika blewah mendapat air berlebih maka rasa dan aroma buahnya kurang nikmat. Selain itu jika ditanam di musim penghujan maka prosentase buah yang tumbuh baik sangat sedikit.

Adapun tahapan cara menanam blewah agar cepat berbuah adalah sebagai berikut :

Syarat Tumbuh

Tanaman blewah dikenal sebagai tanaman semusim yang mudah dibudidayakan, pemeliharaannya tidak rumit dan bisa tumbuh pada berbagai jenis tanah. Blewah bisa dibudidayakan pada dataran rendah, menengah hingga dataran tinggi. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari secara penuh sepanjang hari dan tidak dapat tumbuh optimal pada lahan yang terlindung. Jika dibandingkan dengan tanaman jenis labu-labuan lainnya, blewah tergolong yang paling bandel. Tanaman blewah memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungan dan cuaca. Yang harus diperhatikan dalam budidaya blewah adalah ketersediaan unsur hara didalam tanah, agar tanaman dapat tumbuh optimal dan berbuah banyak. pH tanah yang ideal untuk pertumbuhan blewah adalah netral, yaitu antara 6,0 – 7,0.

Tahap Persiapan Lahan

Siapkan lahan tanam dengan membajak atau mencangkul tanah yang lebih dulu agar lahan menjadi gembur.

Selanjutnya buat bedengan, bedengan dibuat ganda dengan parit kecil di antara bedengan. Lebar bedengan masing-masing 60 – 80 cm dan lebar parit 40 cm . Jarak antar bedengan antara 2 – 3 meter, tempat ini digunakan untuk tempat batang tanaman blewah menjalar. Buat lubang tanam dengan jarak antara 60–70 cm. Pembuatan bedengan dengan sistem ini akan memudahkan dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman.

Berikan pupuk dasar yaitu dolomit, pupuk kandang/kompos, NPK atau campuran TSP/SP36, KCL dan ZA. Sebelum penaburan dolomit cek terlebih dahulu pH tanah, jika pH dibawah 6.0 taburkan dolomit sesuai dengan kebutuhan. Tetapi jika pH menunjukkan angka 6.0 – 7.0 dolomit tidak perlu diberikan. Biarkan tersiram air hujan, satu minggu kemudian taburkan 1 kg pupuk kandang dan 250 gram pupuk NPK per lubang tanam. Tutup bedengan menggunakan mulsa plastik agar pertumbuhan bisa optimal dan mencegah tumbuhnya gulma. Bibit ditanam 10 – 15 hari setelah panaburan pupuk dasar.

Tahap Penanaman

Benih blewah bisa ditanam langsung kelubang tanam atau disemai terlebih dahulu, Jika ditanam langsung pertama-tama rendam benih dengan air selama sehari semalam. Setelah itu angkat dan tiriskan, kemudian masukkan 2-3 benih blewah ke dalam lubang tanam yang sudah dibuat. Timbun kembali dengan tanah tetapi jangan dipadatkan agar benih dapat tumbuh menembus tanah.

Namun akan lebih baik lagi jika benih disemai terlebih dahulu menggunakan polybag semai atau tray semai. Bibit bisa dibuat sendiri menggunakan buah blewah yang sudah cukup tua, memiliki bentuk sempurna dan buah blewah yang sehat atau menggunakan bibit yang bisa diperoleh di toko pertanian.

Setelah bibit berumur 10 – 14 hari, bibit blewah siap dipindah tanam ke lahan. Pilihlah benih yang sehat dan tidak cacat. Sebelum bibit ditanam, lubang tanam disiram terlebih dahulu sampai basah. Kemudian ditugal dengan kedalaman sesuai dengan ukuran polybag semai. Polybag semai dilepas dengan hati-hati agar media semai tidak pecah dan bibit tidak stres. Masukkan kelubang tanam sambil ditekan sedikit tanah disekitar lubang tanam agar bibit dapat berdiri kokoh. Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari, setelah selesai menanam kemudian bibit disiram secukupnya.

Tahap Perawatan

Perawatan yang dilakukan adalah pemupukan, penyiangan, penyiraman, dan pengendalian hama dan penyakit.

Pemupukan susulan dilakukan pada saat tanaman blewah berumur 7 hari, 20 hari, dan 35 hari. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik maupun pupuk buatan seperti pupuk NPK, KCL, TSP atau SP36, dan ZA dengan ditabur atau dilarutkan dengan air untuk dikocor.

Lakukan juga penyiangan secara berkala saat gulma dan rumput liar mulai tumbuh, agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.

Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Sejak umur 0 – 10 hari penyiraman dilakukan setiap hari, selanjutnya penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan yaitu saat cuaca panas atau kondisi tanah sudah mulai kering.

Kendalikan hama penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan blewah. Beberapa hama yang sering menyerang tanaman blewah antara lain jangkrik, oteng-oteng, ulat grayak, ulat buah, lalat buah. Pengendalian hama dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang antara lain penyakit layu, penyakit bercak daun, busuk daun dan sebagainya, untuk pengendaliannya lakukan penyemprotan fungisida.

Untuk penggunaan pestisida dan fungisida sesuaikan dengan jenis tanaman dan dosis yang tertera pada tabel kemasan pestisida dan fungisida yang digunakan.

Tahap Pemanenan

Blewah sudah mulai bisa dipanen ketika berumur 50 hari setelah tanam. Jika dilakukan perawatan yang baik dan rutin, dalam sekali tanam bisa terjadi dua kali masa panen.

Demikian ulasan mengenai cara menanam blewah agar cepat berbuah, semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli bibit, benih, pupuk, pestisida maupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com