Cara Membuahkan Mangga

Dalam budidaya tanaman mangga terdapat beberapa kendala yang dijumpai, diantaranya tanaman tidak kunjung berbuah meskipun tumbuh subur dan dengan usia yang sebenarnya sudah memasuki fase berbuah.

Tanaman mangga yang susah berbuah ternyata dapat dibuahkan dengan memberikan perlakuan khusus. Tanpa perlu panjang lebar langsung saja masuk pada pembahasan utama yaitu cara membuahkan mangga.

Namun sebelum masuk pada teknik membuahkannya, kita harus mengetahui syarat-syarat yang seharusnya dipenuhi sebelum tanaman dibuahkan.

  1. Usia tanaman sudah dewasa atau sudah memasuki fase generatif, misalnya pada tanaman mangga dalam pot sudah berusia 1-2 tahun.
  2. Daun tanaman dalam kondisi tua, atau sedang tidak sedang tumbuh pupus atau tunas muda.
  3. Waktu untuk melakukan pembuahan tersebut di akhir musim hujan atau di awal musim kemarau. Karena kalau dilakukan pada musim hujan, unsur nitrogen pada air hujan akan menyuburkan daun-daun sehingga membuat sulit untuk pembuahan, ataupun jika muncul bunga dan buah kemungkinan akan rontok.

Setelah tanaman mangga yang akan dibuahkan memenuhi syarat tersebut diatas, barulah bisa dilakukan pembuahan, berikut ini beberapa tekniknya.

  1.   Pemangkasan atau pengurangan jumlah daun

Tanaman yang terlalu subur tidak akan berbuah secara optimal, maka dari itu pemangkasan perlu dilakukan. Cara pemangkasannya yaitu dengan mengikuti pola 1-3-9-27 dan seterusnya, maksudnya adalah dari batang utama peliharalah 2-3 cabang terbaik, selain itu pangkas semua, dan dari 3 cabang tersebut masing-masing dipelihara 3 cabang juga dan seterusnya. Intinya pangkas semua cabang yang tidak sesuai pola tersebut di atas. Pemangkasan ini selain untuk memudahkan tanaman dalam berbunga dan berbuah, juga akan membuat tanaman lebih sehat karena sirkulasi udara dalam percabangan tanaman lebih lancar, mengurangi kelembaban dan juga hama, jamur ataupun serangga dapat diminimalisir.  

  1.   Perlakuan stres air

Stres air yaitu pengurangan suplai air pada tanaman, perlakuan stres air ini terdapat 2 metode, yang pertama yaitu dengan menghentikan penyiraman sama sekali pada tanaman dalam waktu tertentu antara 1- 3 minggu tergantung kondisi tanaman, atau dengan melihat kondisi daun tanaman. Jika daun sudah mulai menguning dan layu itu tandanya stres air sudah tercapai, akan tetapi jangan sampai kuning keseluruhan karena itu tanaman bisa mati, akan tetapi jika daun masih hijau, stres air harus tetap dilanjutkan. Namun jika kita khawatir kebablasan dan tanaman mati maka bisa kita terapkan metode yang ke 2 yaitu mengurangi jumlah penyiraman, jika biasanya penyiraman dengan 1 ember maka untuk stres air ini penyiraman cukup memberikan sedikit saja misalnya ¼ gayung agar tanaman tidak mati, lakukan pengurangan penyiraman ini selama 1-3 minggu tergantung kondisi tanaman sampai stres air terpenuhi. Setelah stres air ini terpenuhi yaitu ditandai dengan daun kekuning-kuningan dan stres maka kita lakukan pemupukan.

  1.   Pemupukan

Prinsip pemupukan agar tanaman mau mengeluarkan bunga dan buah adalah dengan kita memberikan pupuk yang kaya akan kandungan fosfat (P) dan kalium (K). Misalnya dengan mengaplikasikan pupuk KCl dan TSP dengan dosis masing-masing 1-3 sdm (tergantung usia dan ukuran tanaman) dan dicampurkan dengan 2-3 liter air kemudian disiramkan ke media sekitar perakaran tanaman, atau dengan cara ditaburkan kemudian timbun media tanam dan disiram, dengan interval pemberian 10-14 hari sekali. Atau bisa juga menggunakan pupuk MKP dan KNO3 Putih dengan dosis dan cara aplikasi yang sama. Lakukan pemupukan ini berulang-ulang secara terus menerus dan konsisten. Jika masih muncul tunas baru terus lakukan pemangkasan hingga tanaman mengeluarkan bunga.

Jika sudah muncul bunga, hentikan stres air dan penyiraman dilakukan normal kembali seperti biasa, dan pemupukan dilakukan sebagaimana tanaman pada fase generatif. Akan tetapi yang perlu diperhatikan saat pemupukan fase generatif ini jangan gunakan pupuk yang memiliki kandungan N (nitrogen) karena akan menyebabkan kerontokan bunga dan gunakanlah pupuk Fosfor, Kalium dan Kalsium agar bunga tidak rontok hingga menjadi buah dengan kualitas yang bagus.

Demikian ulasan mengenai Cara Membuahkan Mangga, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli bibit tanaman mangga ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Kebun Indra Tarigan