Cara Budidaya Kacang Tanah Yang Baik Dan Benar

Kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman polong-polongan atau legum anggota suku Fabaceae, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.

Di Indonesia kacang tanah sering dikonsumsi sebagai bahan pangan, yang juga merupakan sumber protein nabati, sedangkan daunnya bisa digunakan sebagai pakan ternak.

Terdapat beberapa varietas kacang tanah diantaranya, talam, takar, singa, bison, kancil, jerapah dan sebagainya akan tetapi pada artikel kali ini kita akan membahas budidaya kacang tanah varietas kancil.

Kacang tanah varietas kancil memiliki potensi hasil 1,7 ton per hektar, adapun bentuk dari polong kacang tanah varietas kancil adalah bulat, berpinggang, berparuh kecil dan kulit polongnya agak kasar degan bobot 100 bijinya yaitu 35-40 gram.

Karena kemampuan adaptasinya yang tinggi kacang tanah mampu tumbuh dimana saja, akan tetapi idealnya dibudidayakan pada ketinggian 50-500 mdpl, curah hujan sedang, suhu sekitar 28-32 derajat celcius dengan pH tanah ideal 6,0-6,5.

Berikut ini ulasan mengenai cara budidaya kacang tanah yang baik dan benar.

TAHAP PENGOLAHAN LAHAN

Pengolahan lahan setidaknya dilakukan 2 minggu sebelum proses penanaman kacang tanah, beberapa perlakuan pengolahan tanah yang dilakukan berupa membalik tanah beserta vegetasinya, menghancurkan bongkahan tanah, membuat bedengan dengan ukuran lebar 80-100 cm dan panjang sesuai dengan kondisi lahan, mengatur jarak tanam dan pemberian pupuk dasar.

Lahan yang sudah dibuat bedengan diberi pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang, hal ini dilakukan sebelum proses penanaman kacang tanah.

TAHAP PERSIAPAN BENIH

Benih kacang tanah bisa anda buat sendiri, yaitu diperoleh ari tanaman kacang tanah yang sudah tua kira-kira dipanen ketika usia 100 hari setelah tanam, berkualitas baik dan sehat. Ciri-ciri benih yang baik adalah warna kulit kehitaman dengan biji yang padat. Jika dibuka tidak memiliki selaput pada bagian dalam cangkang. Setelah dipanen, buah yang akan dijadikan benih disortasi kemudian dijemur hingga kering. Benih yang baik untuk ditanam adalah benih yang baru atau benih yang disimpan tidak lebih dari 2 bulan. Benih sebaiknya tidak dikupas selama dalam penyimpanan.

TAHAP PENANAMAN

Benih yang akan ditanam perlu persiapan terlebih dahulu yaitu perendaman semalaman sebelum esok harinya ditanam.

Kebutuhan benih dalam budidaya kacang tanah sekitar 50 kg/hektar. Penanaman benih dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 20×20 cm, setiap lubang diisi dengan  satu benih kemudian tutup kembali dengan tanah.

TAHAP PERAWATAN

  1. Penyiraman

Kacang tanah yang telah ditanam di lahan membutuhkan air selama proses perkecambahannya, oleh karena itu perlu adanya proses penyiraman.

  1. Pemupukan

Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu saat usia tanaman 14,21 dan 28 HST. Pemupukan pertama dan kedua dilakukan urea sebanyak 0,3 gram per tanaman dengan rentang waktu 7 hari yang berbeda. Pupuk urea berfungsi sebagai penyedia hara selama pertumbuhan vegetatif kacang tanah, sedangkan pupuk SP-36 sebagai penyedia hara selama pertumbuhan generatif kacang tanah. Pemupukan ketiga menggunakan pupuk KCl sebanyak 0,2 gram/tanaman.

  1. Penyiangan

Lakukan penyiangan atau pembersihan gulma di sekitar  tanaman, agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman, karena gulma ikut merebut unsur hara dari dalam tanah.

  1. Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang biasanya menyerang tanaman kacang tanah antara lain : hama perusak akar (uret), ulat grayak, dan ulat penggulung daun. Pengendalian dilakukan dengan cara pengolahan lahan yang baik, penyiangan secara rutin dan menjaga kebersihan lahan serta area sekitar lahan budidaya. Jika serangan hama sudah melampaui ambang batas, gunakan insektisida dengan dosis sesuai yang dianjurkan oleh produsen insektisida yang biasanya tertera pada label kemasan.

Sedangkan penyakit yang biasanya menyerang tanaman kacang tanah antara lain : penyakit layu, bercak daun, karat daun dan sklerotium. Pengendalian dilakukan dengan cara pengolahan lahan yang baik, penyiangan rutin, sanitasi lahan dan pergiliran tanaman. Untuk mencegah penularan penyakit, sebaiknya tanaman yang terinfeksi dicabut dan dimusnahkan serta menggunakan varietas yang tahan terhadap serangan penyakit.

  1. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan untuk menjaga tanaman kacang tanah agar tidak roboh. Tanaman yang tinggi dan daun yang banyak dapat membuat tanaman mudah roboh,  oleh karena itu pembumbunan dilakukan ketika tanaman telah melewati umur 21 HST. Pada umur tersbut biasanya organ vegetatif kacang tanah sudah lengkap.

TAHAP PEMANENAN

Kacang tanah dapat dipanen pada umur tanaman 90 HST, yang dapat dilihat dari ciri-cirinya baik itu ciri-ciri morfologis seperti daun menguning dan rontok, dan juga ciri-ciri fisiologis yaitu polong sudah terisi penuh. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mencabutnya.

Demikian tadi ulasan mengenai cara budidaya kacang tanah yang baik dan benar, semoga artikel tersebut bisa bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih, bibit, pupuk, pestisida maupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Sumber : Channel Youtube Rosyidatul Putri