Cara Budidaya Ikan Patin Di Kolam Terpal Bagi Pemula
Ikan patin belakangan ini kian banyak dibudidayakan, hal ini salah satunya disebabkan karena kebutuhan konsumsi ikan patin yang semakin meningkat. Ikan patin banyak disukai dan diminati karena teksturnya yang lembut, gurih dan khas.
Hal itulah yang menyebabkan ikan patin memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Harga ikan patin segar di pasaran relatif tinggi dan stabil. Jika melihat peluang tersebut serta potensi yang masih tinggi, tentunya budidaya ikan patin sangat menjanjikan jika dibudidayakan.
Ikan patin memiliki banyak jenis dan spesies yang tersebar di seluruh Indonesia dan semua jenis ikan tersebut bisa dikonsumsi oleh manusia. Ikan patin merupakan ikan perairan tawar. Faktor utama saat akan membudidayakan nya adalah anda harus benar benar memperhatikan habitat hidupnya.
Cara budidaya ikan patin paling mudah adalah di kolam, dan seiring dengan perkembangannya kolam terpal lebih dipilih karena lebih ekonomis, murah dan praktis. Selain itu ikan patin juga tidak memerlukan kondisi yang khusus, ikan patin sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Berikut penjelasan lengkap cara budidaya ikan patin di kolam terpal bagi pemula.
- Pemilihan Benih
Pemilihan benih yang tepat akan menentukan kualitas dan lama waktu panen. Untuk dapat memperoleh benih ikan patin anda bisa melakukan pemijahan sendiri.
Atau jika anda tidak bisa melakukan pemijahan sendiri dan takut mengalami kegagalan, maka anda bisa membeli benih di Balai Benih Ikan (BBI) yang ada di daerah anda. Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan saat akan membeli benih ikan patin, yaitu sebagai berikut :
- Pilih lokasi pembelian benih yang tidak terlalu jauh dari lokasi rumah anda untuk menghindari kematian benih selama diperjalanan
- Benih ikan patin dibeli saat kolam telah siap untuk diisi
- Harga benih sangat tergantung pada jenis dan ukuran benih. Semakin besar ukuran tentu waktu panen akan semakin cepat
- Pilih benih yang berukuran seragam dan cerah mengkilap
- Tidak cacat dan luka pada tubuhnya serta bebas dari hama dan penyakit
- Benih ikan patin bergerak bebas dan lincah
- Angkut benih dengan hati-hati jika menggunakan kantong plastik maka perhatikan kadar oksigen di dalam kantong plastik
- Pembuatan Kolam Terpal
Kolam ikan yang berasal dari terpal biasanya dibuat dengan tujuan agar budidaya lebih hemat dan efisien. Selain itu juga kolam terpal bisa menyesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki yang yang paling penting saat sudah tidak lagi digunakan kolam terpal dapat langsung dibongkar tanpa meninggalkan kerusakan pada tanah.
Berikut tahapan pembuatan kolam terpal dalam budidaya ikan patin.
- Gunakan terpal plastik dengan kualitas nomor satu. Atau jika anda bingung gunakan terpal dengan ketebalan A5 atau A6 yang mampu bertahan selama 5 tahun.
- Gunakan terpal yang umum digunakan dengan panjang terpal plastik sekitar 8-12 meter dan lebar 6-8 meter.
- Dengan menggunakan terpal tersebut maka akan diperoleh ukuran kolam dengan lebar 4-6 meter, panjang 8-10 meter dengan tinggi sekitar 1 meter.
- Selanjutnya ratakan terlebih dahulu lahan yang akan digunakan sebagai alas kolam terpal menggunakan cangkul.
- Jika diperlukan buat saluran air pada bagian tengah kolam yang nantinya akan digunakan saat masa panen.
- Kemudian tebarkan pasir dengan ketebalan kira kira 10 cm halus pada luas daerah yang akan dibuat kolam terpal.
- Sebagai penyangga bagian pojok kolam terpal agar tetap berdiri kokoh, anda bisa menggunakan tiang dan anyaman bambu atau karung. Pastikan tiang penyangga benar benar kuat dan mampu menahan air di dalam kolam
- Pasang terpal pada penyangga dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan.
- Penebaran Benih Kedalam Kolam Terpal
Setelah kolam terpal jadi, maka tahap selanjutnya adalah menebar benih kedalam kolam.
Namun sebelum melakukan penebaran terlebih dahulu benih ikan patin harus diberi treatment aklimatisasi ( Aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya ) dan juga perhatikan hal hal seperti dibawah ini.
- Pastikan bahwa air kolam sudah ditumbuhi plankton sebagai pakan alami.
- Pertahankan kedalaman air kurang lebih 50 cm dari dasar kolam.
- Kualitas air kolam telah memenuhi syarat untuk proses budidaya. Baru setelah nya anda bisa membeli benih dan menebarkannya di kolam.
- Setelah benih sampai di lokasi maka sebaiknya masukkan wadah plastik benih ke dalam kolam selama 15-20 menit untuk menyesuaikan suhu di dalam kantong benih.
- Waktu yang tepat untuk menebar benih adalah saat pagi atau sore hari Karena pada waktu tersebut suhu air tidak terlalu panas.
- Saat suhu telah sesuai langkah selanjutnya adalah memiringkan kantong plastik benih dan membuka ikatannya, lalu biarkan benih ikan patin bergerak keluar dengan sendirinya.
- Kepadatan penebaran benih disesuaikan dengan ukuran kolam, usahakan jangan terlalu padat untuk menghindari persaingan perebutan makanan.
- Pemberian Pakan
Pemberian pakan pelet ikan diberikan dengan komposisi 3/4 dari bobot tubuh ikan per hari yang ada di kolam. Saat benih masih berukuran kecil pemberian pakan harus lebih sering sebanyak 4-5 kali. Dan berkurang cukup hanya 3 kali dalam sehari, saat ikan patin telah memasuki masa siap panen.
Pemberian pakan dilakukan dengan menaburkan pakan secara merata pada permukaan kolam. Berikan pakan secara bertahap, tambah jumlah saat ikan masih bersikap agresif dan kurangi jumlah saat ikan mulai malas menyambut pakan.
- Pemeliharaan Rutin
Dalam budidaya ikan patin terdapat aspek pemeliharaan yang harus diperhatikan, salah satunya pengelolaan air harus dilakukan dengan baik serta memperhatikan hal-hal seperti berikut :
- Lakukan penggantian air secara rutin dengan frekuensi 2-3 minggu sekali.
- Hal ini berguna untuk membuang sisa-sisa kotoran makanan, amoniak dan kotoran ikan yang ada di dalam kolam.
- Penggantian air kolam dilakukan secara bertahap dengan membuang 1/3 bagian dasar kolam terlebih dahulu.
- Baru kemudian setelahnya tambahkan air bersih ke dalam kolam secara perlahan.
- Pada musim kemarau kondisi volume air kolam harus benar-benar diperhatikan, karena pada musim kemarau air akan lebih cepat menguap, dan segera tambahkan air saat volume air mulai berkurang.
- Ikan Patin Siap Di Panen
Ikan patin siap dipanen setelah ikan berumur 5-6 bulan setelah tebar benih, adapun cara memanen ikan patin adalah sebagai berikut :
- Keringkan air di dalam kolam dan sisakan volume air sebanyak 1/3 bagian
- Kemudian gunakan jaring untuk menangkap ikan
- Lakukan panen dengan hati-hati agar tidak ada luka pada tubuh ikan
- Segera masukkan ikan hasil panen kedalam air segar
- Untuk menjaga kesegaran ikan, gunakan air dengan suhu 20 derajat celcius di dalam kantong plastik transparan.
- Tambahkan oksigen agar ikan dapat tetap hidup
- Kepadatan ikan di dalam kantong jangan terlalu padat dan berjejal
- Lakukan pengangkatan hasil panen pada pagi atau sore hari.
Selain penjelasan diatas, poin utama dalam budidaya ikan patin adalah ketelatenan dan kesabaran.
Demikian panduan lengkap cara budidaya ikan patin di kolam terpal bagi pemula, semoga bisa menambah referensi bagi anda untuk bisa menekuni budidaya ikan patin.
Demikian panduan lengkap cara budidaya ikan nila bagi pemula, semoga menjadi inspirasi serta bisa menambah wawasan anda.
Anda bisa bergabung dengan komunitas peternak (Komunitas HCS) untuk sharing mengenai budidaya ternak ikan, ternak unggas ataupun ternak lainnya, klik di sini untuk bergabung.
Semoga bermanfaat.
Sumber : Channel Youtube Tips Pendidikan