Cara Budidaya Buah Zaitun Di Indonesia

Zaitun (Olea europaea) adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi, yang buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah diawetkan sebagai penyegar. Buahnya yang tua diperas dan minyaknya diekstrak menjadi minyak zaitun yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Zaitun adalah anggota suku Oleaceae.

Tanaman zaitun memiliki ciri-ciri diantaranya:

  • Tumbuh sebagai pohon atau perdu hijau abadi mempunyai bunga berbentuk lonceng
  • Pendek dan gemuk, tingginya jarang melebihi 8–15 m, kecuali varietas Pisciottana yang lebih besar dan tinggi
  • Daun tunggal dengan kedudukan berhadapan tanpa daun penumpu, berwarna hijau keperakan, berbentuk lonjong dengan panjang 4–10 cm dan lebar 1–3 cm
  • Batang keriput dan  terpelintir
  • Buahnya kecil berupa buah batu (drupe), panjangnya 1–2,5 cm dengan biji memiliki endosperma. Buahnya berukuran lebih kurus dan kecil pada tanaman liar dibandingkan pada pembudidayaan.

Prospek pembudidayaan buah zaitun sangat besar karena harga buah zaitun apabila dijual sangat tinggi dan buah zaitun dikenal menjadi bahan utama pembuatan minyak zaitun yang sangat baik untuk kesehatan bahkan untuk memasak. Permintaan bibit tanaman zaitun di Indonesia cukup tinggi sedangkan pemasok bibit masih sedikit.

Adapun cara budidaya buah zaitun di Indonesia adalah sebagai berikut :

Menyiapkan bibit zaitun

Bibit zaitun bisa didapatkan dengan metode micro cutting yaitu dengan memotong beberapa ruas ranting muda dari tanaman induk.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah dalam melakukan micro cutting adalah pemotongannya dari tanaman induk yaitu harus pas di bawah ruas daun ke 4-6, karena akar akan tumbuh dari pangkal ruas daun paling bawah/pada bekas pemotongan.

Kemudian daun pada ruas 2-3 bagian bawah dibuang untuk meminimalisir penguapan selama akar belum tumbuh.  Bila dipandang perlu 2-3 ruas daun yang tersisa yaitu 2-3 ruas bagian atas dipotong masing-masing separuh dari lebar daun.

Untuk mempercepat tumbuhnya akar perlu ditambahkan zat pengatur tumbuh atau ZPT baik alami maupun sintetis, untuk cara alami dengan menggunakan bawang merah atau madu murni.

Madu murni bisa membantu pertumbuhan akar, karena bisa melindungi luka bekas potongan dari bakteri dan jamur.

Oleskan ZPT pada bekas potongan kemudian tancapkan pada floral foam, setelah itu tempatkan pada media dan disungkup.

Jika pembibitan berjalan baik maka sejumlah akar bisa mulai muncul sekitar 3 minggu kemudian, tunggu hingga akar-akar tersebut memiliki panjang rata-rata antara 3-5 cm dan mulai sedikit kecoklatan. Saat itulah anda bisa memulai memindahkan bibit zaitun ke media tanam dan bisa ditaruh  pada tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh.

Namun jika tanaman induk susah dicari, anda bisa mendapatkan bibit zaitun pada penjual bibit atau toko online seperti di SentraTani.com

Pemilihan bibit berkualitas perlu dilakukan seperti bibit yang sehat serta bebas dari serangan hama dan penyakit, berbatang cukup kokoh, tidak kering, berdaun hijau sehat serta percabangannya cukup rindang.

Persiapan lahan/media tanam

Bibit zaitun bisa ditanam langsung pada lahan atau dalam pot.

Jika ditanam pada lahan, olah terlebih dahulu lahan tanamnya agar unsur hara dalam tanah terpenuhi, gali dan buat lubang tanam kemudian diamkan selama 2-3 hari dan barkan tersinari  matahari supaya bakteri jahat pada tanah mati.

Jika ingin menanam pohon zaitun lebih dari satu, maka berikan jarak tanam sekitar 5 meter dalam satu deret dan ditanam dengan alur utara selatan agar matahari mengenai semua pohon zaitun.

Dan jika ditanam pada pot, maka siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Jika bibit tanaman masih berukuran kecil sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga apabila tanaman semakin besar pot bisa diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan pot adalah pastikan bahwa pot tersebut memiliki lubang di dasar pot yang berfungsi mengalirkan sisa air setelah penyiraman agar akar tidak terendam

Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.

Pot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah, jika pot yang anda miliki tidak memiliki kaki, gunakan batu-bata atau yang sejenisnya untuk mengganti kaki pot.

Adapun media tanam yang digunakan berupa campuran tanah, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.

Persiapan penanaman

Jika akar-akar pada bibit zaitun sudah memiliki panjang rata-rata antara 3-5 cm dan berwarna kecoklatan, pindahkan bibit ke lubang tanam pada lahan ataupun pot, masukkan bibit beserta media tanam dalam polybag akan tetapi sobek dan buang polybagnya terlebih dahulu, lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak perakaran, posisi bibit harus tegak lurus dan jangan sampai miring. Usahakan lahan penanaman mendapatkan sinar matahari penuh.

Setelah bibit dimasukkan pada lubang tanam kemudian tutup lubang menggunakan campuran tanah, arang sekam dan pupuk kandang yang telah disiapkan sebelumnya.

Sesudah ditanam pastikan tanaman berada di bawah sinar matahari langsung.

Perawatan

Perawatan pohon zaitun sangatlah mudah, dalam sehari anda hanya perlu menyiram pohon zaitun sebanyak 1 kali dan lakukan pada sore hari.

Pohon zaitun sangat cocok tumbuh di daerah tropis karena pohon zaitun sangat tahan terhadap panas matahari dan dapat beradaptasi dengan cuaca yang tidak menentu.

Ketika pohon zaitun sudah berumur 30 hari, berikan pupuk untuk mengganti unsur hara dalam tanah yang hilang, pemupukan  menggunakan pupuk NPK daun atau pupuk kandang dengan takaran satu kepalan tangan dengan pemupukan dilakukan setiap 3-6 bulan sekali.

Kontrol hama dan penyakit, walaupun tanaman zaitun tahan terhadap serangan hama dan penyakit namun anda harus mengontrolnya.

Pencegahan serangan hama dan penyakit salah satunya dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam dan kebun. Gulma dan semak belukar di sekitar kebun bisa menjadi sumber hama dan penyakit.

Lakukan pula pemangkasan setiap tahunnya dengan tujuan untuk mempercepat tumbuhnya buah zaitun. Pemangkasan dilakukan pada ranting yang sudah tidak produktif.

Pemanenan

Zaitun mulai berbuah saat berumur lima tahun dan usianya dapat mencapai ribuan tahun, sehingga yang tadinya perdu telah menjadi pohon besar. Pohon zaitun yang berumur ribuan tahun di antaranya pernah ditemukan di Palestina yang bertahan hidup hingga 2000 tahun. Zaitun dipanen pada waktu masih hijau sampai sudah berwarna ungu.

Demikian ulasan cara budidaya buah zaitun di Indonesia, semoga menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli bibit zaitun silakan kunjungi SentraTani.com

Sumber : Channel Youtube Taman Inspirasi