Budidaya Tanaman Sorgum

Sorgum merupakan salah satu tanaman serealia yang telah lama dikenal petani, di Jawa tanaman ini disebut cantel sering menjadi tanaman sela atau tumpangsari dengan tanaman lainnya, meskipun ada pula yang membudidayakannya sebagai komoditas pertanian yang utama terutama di wilayah Indonesia bagian timur.

Sekeluarga dengan tanaman serealia lain seperti padi, jagung dan gandum, sorgum dapat tumbuh meskipun ditanam di tanah kering yang kurang subur, relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit dan dapat dipanen hingga 3 kali dalam sekali tanam dengan masa pemeliharaan yang hampir sama dengan tanaman padi.

Sorgum mirip dengan tanaman jagung daunnya berbentuk lurus memanjang, bijinya bulat dengan ujung mengerucut berukuran diameter sekitar 2 mm dan mempunyai satu tangkai buah dengan beberapa cabang buah.

Produksi sorgum di Indonesia masih fluktuatif, keberadaannya kurang mendapatkan perhatian dan pengembangan seperti halnya jagung dan beras, tingkat penanaman sorgum belum mencapai jumlah yang stabil karena belum adanya pemanfaatan untuk keperluan tertentu, tak mengherankan jika komoditas yang serba guna ini lambat laun menghilang, padahal sorgum memiliki manfaat sebagai sumber pangan dan bahan industri yang potensial untuk dikembngkan. Hampir seluruh bagian dari tanaman sorgum mulai dari biji, tangkai, batang, daun hingga akarnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Diantara olahan makanan berbahan sorgum antara lain kecap sorgum, gula sorgum yang terbuat dari nira sorgum yang  banyak terdapat pada batang tanaman sorgum, nektar sorgum, kue dan berbagai makanan ringan lainnya.

Adapun langkah-langkah untuk Budidaya Tanaman Sorgum adalah sebagai berikut :

PENGOLAHAN LAHAN

Langkah pertama yang dilakukan adalah penggemburan lahan menggunakan cangkul atau traktor.

Selanjutnya taburkan pupuk dasar berupa pupuk kandang dengan dosis 4-5 ton/hektar, pupuk kandang merupakan pupuk organik yang berguna untuk membantu pertumbuhan tanaman karena mengandung unsur hara makro dan mikro.

Lahan yang telah dipupuk di aplikasi pula dengan pembenah tanah yakni bahan yang ditambah ke tanah untuk memperbaiki kesuburan tanah baik itu sifat fisik, kimia maupun biologi tanah, dengan demikian tanah akan menjadi produktif untuk pertumbuhan dan perkembangan organisme seperti tumbuhan dan mikroba tanah.

Diamkan lahan selama 2 hari agar semua masukan berproses sehingga lahan siap ditanami.

PENANAMAN

Penanaman sorgum dilakukan dengan cara membuat lubang tanam sedalam 5 cm dengan cara ditugal dan memasukkan 2 benih sorgum di dalamnya, kemudian tutup lubang tanam dengan tanah atau bokashi untuk hasil yang lebih baik. Jarak tanam antar lubang yaitu 20-25 cm.

Benih sorgum ini dapat diperoleh dari biji sorgum yang telah masak dan telah di treatment terlebih dahulu atau membeli bibit yang dikeluarkan oleh dinas pertanian di toko-toko pertanian yang menyediakannya.

PERAWATAN

Perawatan sehari-hari tanaman sorgum relatif tidak rumit, selain tindakan penyulaman dan pengairan, pada umur tanaman 20 hari perlu dilakukan penyiangan atau pembersihan gulma, tujuannya adalah untuk mengendalikan tumbuhan liar yang tidak dikehendaki pertumbuhannya agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman utama.

Dalam kegiatan penyiangan terkadang dilakukan pula pembumbunan atau ipuk, yakni menumpuk tanah pada akar tanaman yang longsor yang dikarenakan oleh berbagai sebab baik itu akibat pengairan maupun air hujan.

Setelah tanaman berumur 1 bulan perlu dilakukan aplikasi pupuk susulan menggunakan pupuk organik cair, tujuannya untuk meningkatkan kesuburan tanaman serta memperbaiki dan meningkatkan kualitas organik didalam tanah sehingga tanah atau lahan menjadi lebih remah, gembur, tidak liat bahkan keras dan juga untuk menjaga ketersediaan unsur hara di dalam tanah.

Aplikasi pupuk yang sama kembali dilakukan manakala tanaman telah berumur 2 bulan.

Bakal biji sorgum biasanya muncul setelah tanaman berumur kurang lebih 50 HST, pada saat itu perlu dilakukan pengendalian hama terutama burung dengan cara membrongsong bakal biji sorgum dengan plastik, dipilihnya plastik sebagai pelindung bakal biji karena dianggap relatif lebih murah biayanya dibanding paranet.

PEMANENAN

Sorgum dipanen saat telah masak atau tua dengan ciri-ciri kulit buah telah berubah warna dari hijau menjadi hitam atau merah, dengan kulit buah sudah pecah serta terlihat isinya.

Dengan luas lahan 1 hektar dapat menghasilkan 2 ton sorgum.

Pemanenan dilakukan dengan cara memotong bagian tangkai sekitar 7-10 cm dan mengumpulkannya kedalam wadah yang disiapkan.

Sorgum hasil panen ini selanjutnya akan diproses lebih lanjut mulai dari penjemuran, perontokan hingga penggilingan untuk dikupas kulitnya sampai penepungan.

Demikian ulasan mengenai Budidaya Tanaman Sorgum, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih sorgum, pupuk, pestisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Sumber : Channel Youtube TVRI Jogja