Budidaya Pala

Pala (Miristica fragrans)adalah tanaman asli indonesia yang berasal dari Kepulauan Banda dan Maluku. Dari sinilah pala kemudian menyebar ke pulau lainnya di Indonesia. Penyebarannya di Provinsi Maluku Utara adalah 33% dari total sebaran di tanah air dan produksinya secara keseluruhan di tahun 2008 adalah 9.449 ton. Tanaman Pala berbunga jantan dan betina pada satu pohon yang berlainan, pada beberapa pohon juga terdapat sekaligus bunga jantan dan betina (hemaprodit). Setiap tangkai bunga memiliki 15-20 bunga, dari bunga yang biasanya hanya sekitar 25% yang akan menjadi buah.

budidaya pala

Cara membedakan Pohon Pala Jantan dan Betina adalah :
1. Bentuk DaunPohon jantan : memiliki daun agak sempit Pohon betina : bunga memiliki daun bulat telur
2. Bentuk BungaPohon jantan : berwarna kuning tampak lebih kecil dan terdapat benang sari yang berjumlah 8Pohon betina : bunga berwarna kuning, mahkota bersatu dengan pangkal bunga yang didalamnya terdapat bakal buah, pada bagian ujung terdapat pistil yang bersatu dengan bakal buah, terdapat kepala putik yang terbelah pada bagian ujungnya.

Pengembangan
Pala masih secara generatif artinya masih menggunakan biji, tetapi dapat pula dengan okulasi dan cangkok.Bagian dari tanaman Pala yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah buahnya, terkenal karena biji buahnya digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan obat-obatan. Biji dan selaput biji (fuli) atau sering disebut dengan bunga pala, sejak dulu merupakan komoditas perdagangan menyebabkan bangsa-bangsa dii benua Eropa pada abad pertengahan datang ke Indonesia untuk memperebutkan daerah-daerah sumber penghasil pala di Indonesia, seperti di pulau Ternate.Awalnya pedagang dari Eropa membeli cengkeh dan pala dari Oman, namun setelah mereka mengetahui bahwa komoditas tersebut tidak dihasilkan di Oman, kemudian mereka mencari sumber di mana cengkeh dan pala di tanam. Selain diambil biji dan fulinya daging buah pala dapat di manfaatkan dan mempunyai nilai ekonomi. Daging buah pala dapat dibuat manisan pala, asinan pala, selai dan sirup pala. Sedangkan bunga pala dalam bentuk kering digunakan sebagai ramuan obat tradisional. Biji pala kering dan fuli kering adalah komoditas andalan dipulau Ternate.

SYARAT TUMBUH :
1. Tanah – lempung berpasir, gembur – tidak tergenang air – memiliki kemiringan 10-15o C – ketinggian tanah antara 50-500 m dpl2. Iklim – curah hujan sekitar 2.175-3.550 mm/tahun – suhu yang dikehendaki sekitar 20-30o C PENANAMAN :A.Pembuatan Lubang Tanam – lubang tanam disiapkan 2 bulan sebelum tanam, ukuran 60 x 60 cm – pembuatan lubang tanam sebaiknya diwaktu musim kemarau – tanah galian bagian atas dan tanah galian bagian bawah (30 cm) disiapkan B. Jarak Tanam – tanaman pala harus cukup mendapatkan sinar matahari 8 jam sehari – jarak tanam dianjurkan 9 x 9 x 9 m segitiga sama sisi atau 10 x 10 m empat persegi panjang C. Bibit – bibit yang berumur antara 1 – 2 tahun – tumbuh tegak, akar tunggang lurus – sehat, bebas hama penyakitPEMELIHARAAN – adanya tanaman penutup tanah – pengaturan drainase – penyiangan – pemupukan Pemupukan tanaman pala pada tanah berkadar hara rendah : Umur 1 tahun : Urea (2 kg/ha/thn), TSP/SP 36 (20 kg/ha/thn), KCL (30 kg/ha/thn)Umur 2-3 tahun : Urea (40 kg/ha/thn),TSP (40 kg/ha/thn), KCL (50 kg/ha/thn)Umur 4-6 tahun : Urea (80 kg/ha/thn),TSP (80 kg/ha/thn), KCL (100 kg/ha/thn)Umur 7-15 tahun : Urea (100 kg/ha/thn), TSP (100 kg/ha/thn), KCL (150 kg/ha/thn)Umur lebih dari 15 tahun : Urea (120 kg/ha/thn), TSP (100 kg/ha/thn), KCL (150 kg/ha/thn) PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITA. Hama – Rayap, pengendaliannya adalah dengan menyemprotkan Diazenon, Gusadrin disekitar batang yang terserang hama – Penggerek batang pala, dibasmi dengan menyuntikkan Tamaron 50 EC atau Dimecron 100 EC dengan dosis 7,5-20 cc. B. Penyakit Penyakit busuk buah kering yang menyerang pala pada saat buah belum masak disebabkan oleh jamur Stigma Mystical yang sebelumnya dinamakan Coryneum myzistica. Akibat penyakit tersebut produktivitas akan menurun sebesar 85 %. PRODUKTIVITAS

Waktu panen
Panen tanaman pala dilakukan pada umumnya 2 kali dalam setahun setelah 6 bulan sejak panen awal, tetapi tanaman pala dapat berbuah sepanjang tahun. Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik menggunakan galah dengan ujung keranjang atau mata pisau. Buah yang dipanen dipisahkan antara daging buah, biji dan selaput bijinya (fuli). Daging buah dimanfaatkan sebagai bahan manisan, selai ataupun sirup buah pala.Satu pohon pala Ternate dapat menghasilkan buah sebanyak 7.450 biji per tahun. Hasil fuli basah yang dapat diproduksi dari hasil panen per tahun adalah 16.390 gram/phn atau sekitar 15.000 gr berat kering per pohonnya. Biji pala yang dihasilkan dari satu pohon adalah 41 kg dengan kadar air 10%, maka biji pala kering yang dihasilkan oleh pohon pala selama setahun adalah sebanyak 36,5 kg.

sumber :cybex.pertanian.go.id