Pengendalian Busuk Daun Bawang Merah

Dalam budidaya bawang merah seringkali ditemui berbagai hambatan dan masalah dilapangan, diantaranya adalah serangan penyakit busuk daun (antraknosa). Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporioides. Penyakit busuk daun (antraknosa) ini menyebar dan berkembang cepat pada kondisi kelembaban udara tinggi, terutama pada musim hujan. Tanaman yang terinfeksi akan mati dengan cepat, mendadak dan serentak.

Gejala serangan penyakit antraknosa (busuk daun) pada tanaman bawang merah antara lain adanya bercak putih berbentuk lonjong hingga bulat, kadang-kadang berbentuk belah ketupat pada daun bawang merah, bercak putih pada daun terbentuk cekungan dalam dan berbentuk lubang, selanjutnya daun yang terinfeksi akan patah dan terkulai dengan cepat, jika infeksi berlanjut, akan terbentuk koloni konidia yang berwarna merah muda, yang kemudian berubah menjadi coklat muda, coklat tua, dan akhirnya kehitam-hitaman.

Dalam kondisi kelembaban udara yang tinggi terutama pada musim penghujan, konidia berkembang dengan cepat membentuk miselia yang tumbuh menjalar dari helaian daun, masuk menembus sampai ke umbi, seterusnya menyebar di permukaan tanah, berwarna putih, dan menginfeksi inang di sekitarnya. Umbi kemudian membusuk, daun mengering dan sebaran serangan yang bersifat sporadis tersebut, pada hamparan tanaman akan terlihat gejala botak-botak di beberapa tempat.

Pengendalian busuk daun bawang merah (antraknosa) dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi.

Lakukan pengamatan secara rutin terhadap perkembangan pertumbuhan tanaman bawang merah. Sehingga jika terdapat gejala tindakan pengendalian dapat dilakukan sesegera mungkin.

Jika serangan masih menunjukkan gejala serta belum tersebar secara luas, lakukan pengendalian secara mekanis dengan membuang dan memusnahkan daun bawang yang terinfeksi.

Pengendalian secara kimiawi bisa menggunakan fungisida berbahan aktif asibensolar-S-metil 1% dan Mankozeb 48% seperti merek dagang Bion M, atau fungisida Score dengan bahan aktif difenokonazol 250 g/l dan sebagainya.

Akibat dari serangan penyakit antraknosa ini cukup berbahaya dan bisa menurunkan produksi hingga 50% bahkan lebih. Maka dari itu pengendalian penyakit busuk daun pada tanaman bawang merah sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan alangkah baiknya dilakukan pencegahan sebelum terjadi serangan seperti:

  • Lakukan pengolahan lahan yang baik dan benar, dan pastikan drainase baik untuk mencegah genangan air hujan, agar lahan penanaman tidak lembab.
  • Usahakan menggunakan mulsa plastik jika budidaya dilakukan pada musim hujan, untuk menjaga kelembaban tanah tetap stabil serta mencegah tumbuhnya gulma.
  •  Lakukan rotasi tanaman/pergiliran tanaman.
  • Usahakan pH tanah dalam keadaan ideal yaitu pada kisaran 5,6 sampai 7,0.
  • Menggunakan bibit bawang merah unggul yang tahan terhadap penyakit.
  • Menanam dengan jarak tanam yang teratur serta tidak terlalu rapat.
  • Menggunakan pupuk secara berimbang, pemberian pupuk Nitrogen yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman menjadi rentan terserang berbagai penyakit.
  • Melakukan penanaman tepat waktu, sesuai musim tanam dan serentak dalam satu areal lahan untuk menurunkan resiko serangan penyakit.
  • Perlakuan benih menggunakan fungisida metil tiofanat sebelum penanaman.

Demikian ulasan mengenai Pengendalian Busuk Daun Bawang Merah, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli bibit bawang merah, fungisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com.

Referensi: Channel Youtube Sahabat petani sumatra