Cara Menanam Kangkung Hidroponik

Bagi mereka yang mengetahui cara menanam kangkung hidroponik, tentu akan mendapatkan nilai keuntungan yang lebih besar. Hal ini karena di sebagian masyarakat, muncul kekhawatiran pada saat mereka hendak mengkonsumsi tanaman kangkung ini. Kekhawatiran ini muncul karena adanya keraguan akan kebersihan dari kangkung yang akan dikonsumsi tersebut.

cara menanam kangkung hidroponik

Sebab, biasanya tanaman kangkung ini akan dibudidayakan pada lingkungan yang kotor. Misalnya saja, pada kolam yang berisi genangan air yang tidak mengalir. Atau pula ditanam di got yang memiliki air kotor. Sehingga dengan kondisi tersebut memunculkan resiko adanya cacing atau jenis kotoran lain yang menempel pada tanaman kangkung tersebut.

Dengan mengetahui cara menanam kangkung hidroponik, maka seseorang bisa mendapatkan manfaat kangkung tanpa harus merasa khawatir. Selain itu, bagi mereka yang tidak memiliki lahan yang cukup luas, tetap memiliki kesempatan untuk bisa bercocok tanam kangkung di rumah mereka.

Cara Menanam Kangkung Hidroponik

Cara menanam kangkung hidroponik sendiri cukup mudah. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyiapkan satu buah keranjang yang memiliki lubang serta siapkan pula satu buah tempat air atau baskom. Baskom berfungsi sebagai tempat air dan nutrisi. Selanjutnya, siapkan pula benih kangkung secukupnya. Sebagai tambahan, bisa pula disiapkan 1 set nutrisi AAV Mix hydroponik sayur.

Setelah semua persiapan selesai, mulai isi baskom menggunakan air bersih hingga air tersebut masuk ke dalam keranjang yang berlubang. Kemudian, tuangkan benih kangkung sebanyak 1,5 sendok makan. Bila sudah dimasukkan, kemudian tutuplah menggunakan plastik berwarna hitam.

Tujuan penutupan plastik ini adalah untuk menjaga kelembaban serta merangsang agar benih cepat pecah. Bila benih sudah pecah, bukalah tutup plastik tersebut dan letakkan di luar rumah yang mudah terkena sinar matahari.

Dengan mendapatkan sinar matahari yang cukup, bisa membantu pertumbuhan daun dari bibit kangkung tersebut. Jangan lupa untuk mengganti air yang ada dalam baskom bila sudah berbau atau kotor. Setelah daun mulai terlihat tumbuh, sebaiknya diberikan nutrisi tambahan.

Nutrisi tambahan ini bisa dibuat dengan komposisi 1 liter air yang ditambah 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B. Bila ukuran ini hendak diperbanyak, lakukan dengan komposisi yang sama. Setelah nutrisi selesai dicampur, tuangkan ke dalam baskom sebagai pengganti air yang lama.

Bila terdapat sisa nutrisi, simpanlah dan digunakan untuk menambah bila air dalam baskom berkurang. Berkurangnya air dalam baskom ini dimungkinkan karena diserap oleh tanaman. Bila usia tanaman mulai masuk 2 minggu, buatlah larutan yang lebih pekat. Dimana untuk 1 liter air, dicampur dengan masing-masing 7 ml nutrisi A dan nutrisi B. Bila usia tanaman masuk 3 minggu, maka tanaman sudah siap untuk dipanen. Namun bisa pula pemanenan dilakukan pada usia 4 minggu.