Perbedaan Pupuk KNO3 Merah dan Putih

Unsur nitrogen, fosfor dan kalium (N,P dan K) merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang lebih besar dan sangat penting peranannya bagi tanaman, maka dari itu ketiga unsur hara ini disebut dengan unsur hara makro primer.

Dan dari berbagai jenis pupuk yang mengandung unsur hara primer tersebut adalah pupuk KNO3 yang memiliki kandungan nitrogen (N) dan kalium (K).

Unsur hara nitrogen adalah salah satu dari sekian banyak unsur hara yang ada, dan berada pada nomor urut 7 dari semua unsur hara. Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, karena nitrogen merupakan penyusun dari semua protein dan asam nukleat yang berperan penting bagi tanaman.

Sedangkan unsur hara kalium adalah unsur hara kimia yang mana di dalam tabel periodik memiliki lambang K dan nomor atomnya adalah 19. Fungsi kalium secara singkatnya adalah mengatur fungsi stomata pada daun tanaman, serta berperan penting untuk transformasi asimilasi dari proses fotosintesis dan sebagai aktivator enzim. Dilihat dari fungsinya kalsium ini sebagai transporter hasil fotosintesis, sedangkan kita tahu bahwa hasil fotosintesis berupa energi, maka wajar saja tanaman yang kekurangan hara kalium akan mengakibatkan buah yang mudah rontok atau bahkan tanaman tidak mau berbuah.

Pupuk KNO3 ini banyak beredar di pasaran dan terdiri dari 2 jenis yaitu KNO3 merah dan KNO3 putih. Dari kedua jenis pupuk tersebut tentu memiliki perbedaan baik itu kandungannya, dosisnya, waktu aplikasi, peruntukan dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui Perbedaan Pupuk KNO3 Merah dan Putih beserta penjelasannya, berikut ini kami ulas secara lengkap.

PUPUK KNO3 MERAH

Pupuk KNO3 merah adalah pupuk yang direkomendasikan untuk diberikan pada fase vegetatif, karena kandungan yang dimilikinya yaitu Nitrogen 15%, kalium 15%, natrium 18% dan boron 0,05%.

Pupuk KNO3 merah ini dikatakan merah karena memang pupuknya berbentuk butiran putih kemerahan.

Rekomendasi aplikasi pupuk KNO3 merah ini yaitu dengan 3 cara serta dosis yang berbeda.

  1. Dikocor dengan konsentrasi 2-5 gram per liter air.
  2. Ditugal dengan dosis 5-10 gram per tanaman.
  3. Khusus tanaman padi ditabur dengan dosis 25 kg per hektar lahan.

Adapun untuk rekomendasi dosis pupuk KNO3 merah ini adalah sebagaimana tertera pada kemasan pupuk berikut ini:

PUPUK KNO3 PUTIH

Pupuk KNO3 putih adalah pupuk yang direkomendasikan untuk diberikan pada fase generatif, karena pupuk ini mengandung unsur hara nitrogen sebesar 13% dan kalium sebesar 46%. Sebagaimana dijelaskan di awal bahwa kalium berperan dalam transportasi hasil fotosintesis, maka dari itu jika tanaman mengalami kerontokan bunga atau bahkan tidak mau berbuah, bisa jadi disebabkan karena kekurangan kalium yang berperan sebagai pengangkut hasil fotosintesis berupa energi. Sedangkan kita tahu bahwa pada fase generatif semua makhluk hidup membutuhkan energi yang besar.

Pupuk ini dikatakan KNO3 putih karena memang pupuknya berbentuk kristal berwarna putih.

Rekomendasi aplikasi pupuk KNO3 putih ini yaitu dengan 2 cara serta dosis yang berbeda.

  1. Dikocor dengan konsentrasi 2-5 gram per liter air.
  2. Ditugal dengan dosis 5-10 gram per tanaman.

Adapun untuk rekomendasi dosis pupuk KNO3 putih ini adalah sebagaimana tertera pada kemasan pupuk berikut ini:

Demikian ulasan mengenai Perbedaan Pupuk KNO3 Merah dan Putih, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli pupuk KNO3 ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi : Channel Youtube Penyuluh Pertanian Lapangan