Pengendalian Penyakit Moler Pada Bawang Merah

Salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah adalah penyakit moler. Penyakit ini disebabkan oleh jamur fusarium oxysporum. Penyakit ini sering menyerang bawang merah terutama pada musim hujan, saat curah hujan tinggi dan kondisi lingkungan yang lembab.

Jamur fusarium oxysporum ini dapat menyebar melalui air, alat-alat pertanian yang terkontaminasi, bahan tanaman termasuk benih yang terinfeksi serta tanah yang terbawa bersama benih.                         

Serangan penyakit moler pada tanaman bawang merah ini cukup berbahaya, karena efek serangannya sangat cepat sekali bahkan dalam jangka waktu singkat dapat menyebar luas ke tanaman lainnya.

Serangan jamur fusarium ini akan semakin parah pada saat musim hujan dengan curah hujan tinggi dan pada kondisi lingkungan yang lembab dimana pada kondisi seperti ini perkembangan jamur fusarium sangat cepat. Penyakit moler biasanya menyerang tanaman bawang merah saat umur tanaman 35 – 45 hari setelah tanam. Jika pada umur 5 – 10 HST tanaman sudah terinfeksi maka berarti penyakit tersebut bersumber dari penggunaan bibit yang terinfeksi.

Gejala serangan penyakit moler pada tanaman bawang merah antara lain tanaman layu (layu fusarium) secara mendadak, warna daun berubah menguning dan melengkung atau moler, akar tanaman membusuk dan tanaman mudah tercabut, daun mengkerut dan melintir, daun tanaman terkulai, umbi membusuk dan terdapat koloni jamur berwarna putih dan akhirnya tanaman mati.

Jamur fusarium oxysporum adalah patogen yang sulit dikendalikan, apalagi jika tanaman sudah terlanjur terinfeksi kecil kemungkinan untuk bisa disembuhkan, melainkan kita hanya bisa memutus rantai penyebarannya dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Maka dari itu pengendalian dan pencegahannya harus dilakukan sejak awal, yaitu sejak pengolahan lahan dan pemilihan bibit.

Untuk mengetahui cara Pengendalian Penyakit Moler Pada Bawang Merah, silakan simak penjelasannya berikut ini.

  • Lakukan rotasi tanaman atau pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan kelompok bawang-bawangan, untuk memutus siklus hidup jamur fusarium yang ada di dalam tanah.
  • Pilihlah bibit yang sehat dan bebas dari fusarium.
  • Lakukan pengolahan lahan yang baik dan benar, dan pastikan drainase baik untuk mencegah genangan air hujan, agar lahan penanaman tidak lembab.
  • Selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan gulma dan rumput liar agar area pertanaman tidak terlalu lembab.
  • Aplikasikan trichoderma 3 hari sebelum penanaman dengan cara di spray, agar lebih efektif aplikasinya dilakukan diatas jam 3 sore. Trichoderma adalah agen hayati yang berfungsi sebagai penangkal jamur patogen seperti jamur penyebab layu fusarium.
  • Aplikasikan fungisida kimia pada saat tanaman bawang merah berusia 15 HST. Fungisida yang dapat digunakan adalah fungisida dengan bahan aktif prochloraz dan propikonazol seperti merek dagang Remazol. Untuk fungisida ini diaplikasikan pada umur di atas 20 HST. Atau bisa juga menggunakan Fungisida sistemik dan zat pengatur tumbuh (ZPT) dengan bahan aktif difenokonazol 250 g/l dengan merek dagang Score 250 EC. Adapun dosisnya sesuaikan saja dengan yang tertera pada label kemasan. Kedua jenis fungisida ini diaplikasikan secara bergantian untuk menghindari kekebalan pada hama atau penyakit.
  • Lakukan eradikasi atau pencabutan tanaman yang sudah terserang terutama pada kategori serangan sedang hingga berat lalu dibakar.

Demikian ulasan mengenai Pengendalian Penyakit Moler Bawang Merah, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli fungisida, bibit bawang merah ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com.

Referensi: Channel Youtube Cv No1