Pengendalian Hama Padi Menggunakan Light Trap

Dalam mengelola usaha tani dibidang padi, mengetahui keberadaan hama dan jenis hama serangga sangat diperlukan, karena usaha penanaman padi akan berjalan dengan baik bila keberadaan hama dapat dideteksi sedini mungkin.

Sebelum membahas pengendalian hama padi menggunakan light trap perlu diketahui terlebih dahulu organisme pengganggu tanaman (OPT) padi.

Penghambat usaha tani padi dalam mendapatkan hasil optimal disebabkan adanya organisme pengganggu tanaman (OPT).

Jenis-jenis OPT tanaman padi yaitu

  1.      Penggerek batang padi

Hama penggerek batang padi jika menyerang fase vegetatif akan mematikan titik tumbuh sehingga mengurangi jumlah anakan.

Jika menyerang fase generatif, hama ini merusak malai (untaian butir padi) sehingga mengurangi jumlah malai yang dapat dipanen.

  1.      Wereng coklat

Wereng coklat dapat menyebabkan daun menjadi coklat dan mati, dalam keadaan  populasi wereng coklat dapat mengakibatkan tanaman seperti terbakar atau hopperburn.

  1.      Tikus sawah

Tikus sawah termasuk omnivora, cenderung memilih biji-bijian atau padi. Pada kondisi bera, tikus menyerang semua stadium tanaman padi, sejak persemaian sampai panen.

  1.      Kepinding tanah

Kepinding tanah menyebabkan warna tanaman berubah menjadi coklat kemerahan atau kuning.

Serangan terberat kepinding tanah menyebabkan seluruh tanaman menjadi kering.

  1.      Hama pelipat daun

Ulat-ulat yang baru menetas mengeluarkan benang untuk melipat daun.

Bila populasi ulat tinggi, akan terjadi kerusakan sehingga menurunkan produksi padi.

Berbagai cara pengendalian hama oleh para petani diantaranya adalah menggunakan metode kimia, menggunakan musuh alami atau menggunakan cara mekanik.

Sedangkan penyakit utama padi adalah bercak bergaris, bercak daun, busuk batang dan busuk leher.

Salah satu teknologi dalam pengendalian OPT adalah teknologi perangkap lampu atau light trap yang berfungsi untuk mengendalikan dan memonitor populasi hama tersebut.

Lampu perangkap merupakan suatu unit alat untuk menangkap atau menarik serangga, berfungsi untuk menangkap dan mengetahui jumlah populasi serangga di lahan pertanian, serangga yang tertangkap adalah cahaya yang tertarik cahaya pada waktu malam hari.

Light trap diletakkan di dekat sawah akan tetapi tidak disarankan diletakkan di atas pematang, dan biasanya berjarak 3-5 meter di pinggir sawah.

Hal yang mempengaruhi efektifitas light trap adalah letak dan penggunaan daya lampu, akan tetapi pada saat bulan purnama atau light trap ini berada di dekat jalan yang terdapat lampu serangga akan bias dan tidak terfokus pada lampu light trap sehingga penangkapan tidak maksimal.

Yang perlu diketahui adalah bahwa light trap ini aman bagi serangga yang bermanfaat terutama parasitoid. Dan alat ini penting bagi strategi manajemen hama terpadu yang ramah lingkungan.

Light trap terdiri atas atap, rangka, lampu, corong dan kantung.

Atap terbuat dari plat seng dengan tebal 0,5 inchi, ukuran panjang 120 cm berfungsi untuk melindungi lampu dan hasil tangkapan terutama dari air hujan dan panas.

Rangka terbuat dari besi dengan panjang dan lebar 100 cm serta tinggi 180 cm merupakan penopang atap, corong, dan kantung hasil tangkapan.

Lampu berupa lampu philips 160 watt jenis ML mercury lamp untuk menarik serangga-serangga pada waktu malam hari.

Corong terbuat dari plat seng dengan tebal 0,5 inchi, diameter atas 60 cm, dan diameter bawah 8 cm merupakan tempat masuknya serangga yang terperangkap.

Kantong terbuat dari kain kasa berdiameter 30 cm dan panjang 100 cm, berfungsi untuk menampung serangga-serangga yang terperangkap.

Banyaknya hama yang tertangkap ditentukan oleh besarnya cahaya lampu yang dipasang, semakin tinggi cahaya semakin tinggi pula hasil tangkapannya.

Lampu dinyalakan selama 11-12 jam yaitu mulai pukul 18.00 sore sampai dengan pukul 05.00 pagi.

Setiap pagi hasil tangkapan diambil, dan dihitung jumlah dan jenis serangga yang terperangkap, hama yang tertangkap dapat dijadikan indikator datangnya hama di persemaian atau tanaman, sehingga lampu perangkap dapat dijadikan alat monitoring mereduksi hama.

Demikian penjelasan mengenai pengendalian hama padi menggunakan light trap, semoga bermanfaat.

Untuk membeli benih, bibit, pupuk, pestisida dan perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com