Cara Budidaya Bawang Merah Yang Benar

Bawang menurut sebagian orang dianalogikan sebagai bawa uang, karena dalam waktu sekejap bisa memperoleh pendapatan yang tinggi dari budidaya bawang merah karena nilai jualnya yang tinggi, tapi jangan salah disisi lain kalau tidak menguasai teknik budidayanya, petani bisa mengalami kerugian yang tidak sedikit.

Jika anda tertarik membudidayakannya, mari simak penjelasan dan tahapan-tahapan cara budidaya bawang merah yang benar.

Syarat tumbuh bawang merah

Bawang merah dapat tumbuh diberbagai jenis tanah dengan persyaratan tertentu, tanah yang paling cocok untuk budidaya bawang merah yaitu tanah lempung berpasir, karena tanah jenis ini lebih mudah diolah serta perbesaran umbi akan menjadi lebih baik.

Lahan untuk budidaya bawang merah sebaiknya memiliki pH tanah berkisar antara 6-6,5 ketinggian lahan yang ideal yaitu antara 200-700 mdpl.

Tahap pengolahan lahan

Gemburkan lahan dengan cara ditraktor atau dicangkul, kemudian buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi bedengan 20-30 cm dan panjang sesuai dengan kondisi lahan.

Sebelum dipasang plastik mulsa, bedengan diberi pupuk dasar terlebih dahulu yaitu berupa pupuk kandang sebanyak 6-7,5 ton per hektar sesuai kondisi tanah dan NPK.

Kemudian tutup bedengan dengan plastik mulsa hitam perak, dan buat lubang tanam pada mulsa dengan jarak 20×20 cm  sehingga dalam 1 hektar akan diperoleh 150.000 titik tanam.

Tahap penyiapan bibit unggul

Sebelum ditanam potong sedikit ujung siung bawang agar tunas mudah tumbuh serta seragam. Beberapa varietas unggul bawang merah antara lain Bima Brebes, Sembrani dan Maja Cipanas.Bibit bawang merah yang dipilih harus merupakan bibit unggul dan sesuai dengan lahan yang akan ditanami.

Jika menginginkan panen umbi yang besar, maka gunakan bibit yang umbinya kecil, sebaliknya jika menginginkan hasil umbi yang sedang maka bibit yang digunakan adalah yang umbinya besar.

Bibit bawang harus terdormansi minimal 60 hari, jika kurang akan menyebabkan bibit sulit tumbuh pada bedengan.

Tahap pemupukan dan pemeliharaan

Pemupukan tanaman bawang merah dilakukan pada 3 fase vegetatif, primordial dan generatif.

Pupuk NPK yang akan diberikan sebaiknya dicairkan terlebih dahulu untuk diberikan secara kocor pada lubang tanam agar lebih efektif. Adapun jadwal pemupukan adalah sebagai berikut:

Pemupukan ke-1 dilakukan pada 7 HST

Pemupukan ke-1 dilakukan pada 21 HST

Pemupukan ke-1 dilakukan pada 28 HST

Pemupukan ke-1 dilakukan pada 42 HST

Kunci dalam pemeliharaan bawang adalah sanitasi atau penyiangan rumput, sanitasi penting agar tanaman dapat tumbuh sempurna tidak terganggu dengan adanya rumput disekitarnya, sanitasi juga harus dilakukan khususnya sebelum melakukan kegiatan pemupukan.

Produktivitas bawang merah salah satunya dipengaruhi oleh besar kecilnya umbi bawang, salah satu cara memperbesar umbi bawang adalah dengan melakukan terapi angin atau win blower, yaitu dengan memberikan tiupan angin bertekanan tinggi pada tanaman bawang, tanaman bawang akan berusaha mempertahankan diri dengan cara menguatkan tanaman dan memperbesar umbinya, terapi angin dilakukan saat tanaman berumur 35 HST hingga menjelang panen, waktu terbaik melakukan terapi angin adalah sebelum matahari terbit.

Tahap pemanenan

Bawang merah dapat dipanen ditandai dengan rebahnya daun bawang dan munculnya umbi ke permukaan tanah.

Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan dalam kondisi cerah atau tidak sedang hujan.

Saat panen, setelah bawang dicabut sebaiknya diletakkan di atas mulsa terlebih dahulu selama beberapa jam dibawah sinar matahari agar terjadi pelayuan, setelah itu dikumpulkan dan diikat dan di letakkan dan digantung di bambu-bambu yang  telah disiapkan.

Sekalipun telah dipanen, bawang merah masih rentan diserang jamur ketika kelembabannya sangat tinggi, untuk menghindarinya disarankan untuk membuat tungku di bawah tempat penyimpanan bawang dan membuat perapian sehingga suhu di dalam gudang bawang tetap terjaga di atas 28 derajat celcius.

Pola tanam

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam budidaya bawang merah pergiliran pola tanam menjadi salah satu kuncinya, dalam rentang waktu 1 tahun budidaya bawang merah dapat dilakukan 2 kali berturut-turut, dengan menggunakan plastik mulsa pada bedengan, maka setelah panen bawang pertama dapat langsung dilakukan tanam ke 2, sehingga biaya pengolahan dan penyiapan lahan dapat ditekan.

Demikian penjelasan lengkap mengenai cara budidaya bawang merah yang benar, semoga bermanfaat untuk anda.

 

Untuk membeli benih dan bibit bawang merah silakan kunjungi SentraTani.com