Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kopi

Dalam budidaya tanaman kopi tentu tidak lepas dari serangan hama serta penyakit. Keberadaan hama penyakit tersebut dapat menghambat pertumbuhan tanaman, menurunkan produktivitas dan bahkan menyebabkan kematian tanaman.

Nah, agar hal tersebut tidak terjadi pada tanaman kopi yang dibudidayakan maka tindakan pengendalian harus dilakukan dengan tepat. Untuk itu maka kita harus mengetahui apa saja jenis hama dan penyakit pada tanaman kopi tersebut, mengenali gejalanya serta cara pengendaliannya.

Berikut ini kami ulas mengenai Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kopi  selengkapnya.

A. HAMA

PENGGEREK BATANG

Hama penggerek batang menyerang cabang/ranting primer pohon kopi dan batang pada bibit kopi, akibatnya cabang bagian ujung mati. Penggerek betina meletakkan telur di permukaan kulit batang tanaman kopi, lalu setelah menetas larva akan menggerek bagian batas atas dari tanaman kopi yang dapat menyebabkan batang mengering, mati dan patah. Di bawah pohon terdapat serbuk gerek berbentuk bulatan kecil berdiameter 1-2 mm dengan warna coklat kemerahan.

Pengendalian

  • Pengendalian secara kultur teknis dengan melakukan pemeliharaan rutin pada tanaman kopi, melakukan sanitasi yaitu pemotongan bagian tanaman yang terserang serta penggunaan alat perangkap.
  • Pengendalian biologi yaitu pemanfaatan parasitoid seperti tetrastichus xylebororum dan juga pemanfaatan patogen berupa B. bassiana.
  • Penggunaan insektisida nabati BIOTRIS
  • Aplikasi insektisida kimia sebagai alternatif terakhir

PENGGEREK BUAH KOPI (PBKo)

Penggerek buah kopi menyerang buah kopi baik yang masih hijau, merah, dan juga yang sudah kering hitam. Akibat gerekan penggerek buah betina buah kopi akan gugur dan berlubang sehingga menurunkan produksi dan mutu.

Hama penggerek buah kopi betina aktif menyerang pada sore hari. Serangan pada buah kopi yang berbiji lunak mengakibatkan buah tidak berkembang, warnanya menjadi kuning kemerahan dan akhirnya gugur. Sedangkan serangan pada buah yang bijinya telah mengeras akan berakibat penurunan mutu biji kopi karena biji berlubang. Biasanya serangga, larva dan dewasa yang menyerang bagian ini.

Pengendalian

  • Pengendalian kultur teknik  dengan melakukan pengaturan naungan dan tajuk tanaman kopi, sanitasi serta penanaman klon yang masak serentak.
  • Pengendalian biologi yaitu dengan pemanfaatan patogen jamur beauveria bassiana dan parasitoid berupa cephalonomia stephanoderis.
  • Penggunaan agens hayati sebagai musuh alami.
  • Pengendalian fisik yaitu dengan merendam buah kopi hasil sanitasi (buah yang sudah terserang) menggunakan air panas untuk membunuh serangga PBKo yang berada dalam buah kopi. Dan penyimpanan biji kopi dengan kadar air biji di bawah 12,6%.
  • Pemasangan alat perangkap

KUTU PUTIH

Tanaman kopi yang terserang hama kutu putih akan berakibat kehilangan hasil mencapai 80%. Kutu putih menyerang tanaman kopi dengan cara menghisap cairan sel jaringan tanaman menggunakan mulutnya.

Kutu putih menyerang bagian kuncup bunga, permukaan daun atau sela-sela daun kopi dan bagian tunas di bawah daun. Serangan hama ini dapat menyebabkan tanaman kopi menjadi kerdil, daun menguning dan mengering dan gugurnya buah kopi.

Pengendalian

  • Pengendalian secara kultur teknik dengan pemangkasan dan pengaturan tanaman penaung agar tidak terlalu rimbun dan pemanfaatan klon.
  • Mengaplikasikan insektisida nabati yang paling mudah seperti air rendaman tembakau.
  • Pemanfaatan musuh alami berupa predator seperti azya lutiepes dan halmus chalybeus atau parasitoid seperti coccophagus rusti dan encarisa sp. Serta patogen seperti lecanicillium lecanii

WERENG

Hama wereng menyerang daun, cabang dan batang tanaman kopi dengan cara  menusuk dan menghisap cairan tanaman sehingga tanaman akan mengalami malformasi, rontok atau mati.

Bagian tanaman yang diserang oleh nimfa akan tertutup dengan lapisan lilin tebal sehingga bagian yang terserang seperti tertutup oleh kapas. Dan ketika lapisan lilin ditumbuhi embun jelaga maka dapat menghambat proses fotosintesis.

Pengendalian

  • Penyemprotan air secara kuat agar nimfa mati dan mengurangi embun jelaga.
  • Tanam tanaman yang tidak disukai oleh wereng sebagai tanaman perangkap.
  • Pemanfaatan insektisida nabati yang mengandung minyak untuk menembus lapisan lilin wereng.
  • Pengendalian menggunakan patogen seperti synnematium sp. Dan parasitoid seperti aphanomerus sp.
  • Penggunaan insektisida sintetis yang bersifat sistemik.

B. PENYAKIT

EMBUN JELAGA

Penyebab embun jelaga pada tanaman kopi adalah dari sekresi kutu putih atau kutu dompolan dan fungi jenis capnodium sp. dan meliola sp.

Gejala serangan embun jelaga ini yaitu adanya lapisan hitam pada permukaan daun seperti kotoran yang merupakan koloni jamur akar bawah. Lapisan hitam tersebut merupakan miselia fungi yang meluas. Terdapat banyak semut dan kutu yang berkumpul. Akibatnya daun menguning, layu dan gugur karena terhambatnya proses fotosintesis akibat dari lapisan embun jelaga.

Pengendalian

  • Pengendalian secara kultur teknik yaitu melakukan sanitasi lingkungan dan mengurangi kerimbunan pohon.
  • Mengaplikasikan insektisida nabati.
  • Penggunaan fungisida organik berbahan aktif trichoderma.
  • Pengendalian biologi yaitu dengan pemanfaatan predator, parasitoid dan patogen.

KARAT DAUN

Penyakit karat daun pada tanaman kopi disebabkan oleh hemileia vastatrix. Gejala serangannya pada permukaan atas daun timbul bercak kuning lalu  berubah menjadi coklat. Bercak coklat tersebut saling bergabung menjadi lebih besar kemudian daun mengering dan gugur. Pada permukaan bawah daun terdapat spora berwarna jingga

Serangan berat menyebabkan hampir seluruh daun gugur sehingga tanaman akan gundul.

Pengendalian

Melakukan pemangkasan secara berkala pada ranting dan daun yang tidak berfungsi agar sinar matahari bisa masuk dengan optimum serta melakukan pemeliharaan tanaman kopi secara rutin.

BERCAK DAUN

Penyakit bercak daun pada tanaman kopi disebabkan oleh jamur cercospora coffeicola. Gejala serangan penyakit bercak daun ini berupa bercak pada daun berwarna kuning yang dikelilingi lingkaran. Ukuran bercak tidak beraturan dan muncul secara acak. Selain daun penyakit ini juga menyerang buah kopi. Serangan diawali dengan adanya bercak berwarna kepucatan yang semula berukuran kecil lama kelamaan akan membesar dan terjadi robekan di pusat bercak tersebut.

Pada pinggiran daun terdapat bercak berwarna lebih tua dari warna warna bercak di bagian tengahnya. Serangan penyakit ini dapat mengakibatkan gugurnya daun.

Apabila menyerang buah kopi, maka akan menyebabkan kulit buah mengering dan keras sehingga buah sukar dikupas.

Pengendalian

  • Mengaplikasikan fungisida kimia berbahan aktif mancozeb seperti merek dagang Dithane.
  • Mengurangi kelembaban dengan mengurangi penyiraman, menjarangkan atap penaung sehingga sinar matahari dapat langsung masuk.
  • Melakukan sanitasi dengan memangkas daun yang sakit dan membakarnya atau membenamkannya di dalam tanah.
  • Penyakit pada buah dapat diatasi dengan mengatur peneduh.

Demikian ulasan mengenai pengendalian hama dan penyakit tanaman kopi, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli pestisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.

Referensi: Channel Youtube efrin firmansyah