Media Tanam Sayuran

Media tanam berperan penting dalam proses budidaya tanaman apa saja, tak terkecuali pada tanaman sayuran. Apalagi tanaman sayuran yang ditanam dalam pot atau polybag dimana tanaman tersebut terbatas dalam memperoleh nutrisinya, yaitu hanya mengandalkan dari dalam pot atau polybag saja.

Selain nutrisi yang perlu diperhatikan adalah porositas media tanam. Dengan media tanam yang porous maka akar tanaman akan lebih leluasa tumbuh dan juga kelebihan air siraman akan lebih mudah mengalir dan tidak lama mengendap dalam media sehingga kebusukan akar dapat diminimalisir.

Nah, dengan demikian jika media tanam yang tersedia dalam polybag tidak memenuhi kriteria tersebut di atas maka akibatnya tanaman tidak dapat tumbuh dengan optimal.

Untuk memperoleh media tanam sayuran yang dapat memasok nutrisi dan porous apa saja bahan yang dibutuhkan dan bagaimana cara membuatnya? Berikut ini penjelasannya.

KOMPOSISI BAHAN YANG DIBUTUHKAN

  1.   Tanah subur dan gembur

Tanah ini dapat diperoleh dari tanah lapisan atas/top soil. Top soil adalah lapisan  tanah yang berada di paling atas, top soil sendiri merupakan bentuk lapisan tanah yang paling subur, tanah ini memiliki ketebalan kurang lebih 30 cm dari permukaan, berwarna coklat kehitam-hitaman dan gembur. Pada top soil ini merupakan tempat aktivitas organisme tanah. Warna coklat kehitam-hitaman pada tanah ini disebabkan karena pengaruh humus, yaitu pencampuran sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati dan membusuk di lapisan top soil tersebut.

  1.   Pupuk organik

Pupuk organik ini misalnya seperti pupuk kandang atau kotoran hewan yang matang atau telah melalui proses fermentasi. Jangan menggunakan kotoran hewan atau pupuk kandang yang masih segar atau baru keluar dari perut hewan. Karena kotoran ternak yang masih segar tersebut masih dalam proses penguraian yang menimbulkan peningkatan suhu, sehingga apabila langsung diberikan kepada tanaman sebagai pupuk, tanaman akan layu bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Kotoran hewan yang telah matang ditandai dengan bentuknya yang gembur tidak lagi berbentuk kotoran hewan, kering, tidak lengket dan tidak berbau. Selain itu bisa juga menggunakan pupuk kompos.

  1.   Arang sekam

Arang sekam ini adalah sekam padi/kulit padi yang dibakar akan tetapi tidak sampai menjadi abu akan tetapi pembakarannya hanya sampai menjadi arang saja.

Fungsi dari arang sekam ini adalah untuk menjaga porositas media tanam, sehingga dengan menambahkan arang sekam maka porositas/kegemburan media tanam tetap terjaga dan media tanam dalam polybag tidak mudah mengeras. Dengan media tanam yang gembur maka akar tanaman akan lebih leluasa untuk tumbuh dan berkembang.

Selain itu dengan media tanam yang porous juga akan meningkatkan kemampuan media tanam dalam menyerap air.

  1.   Sekam mentah

Sebenarnya fungsi sekam mentah ini sama dengan arang sekam yaitu menjaga porositas media tanam dan kemampuannya dalam menyerap air. Tujuan penambahan sekam  mentah dalam media tanam ini adalah agar media tanam yang dihasilkan benar-benar porous. Mengingat fungsinya yang sama antara arang sekam dan sekam mentah, maka jika salah satu dari keduanya tidak ada, dapat menggunakan 2 bagian dari salah satunya yang tersedia.

CARA MEMBUAT

Campurkan semua bahan tersebut di atas hingga tercampur merata dengan perbandingan 1:1:1:1, jika ada sambil mengaduknya tambahkan pupuk hayati yang dilarutkan dengan air sesuai dosis untuk memperkaya unsur hara pada media tanam dan sekaligus untuk menyiram media tersebut. Cukup hingga lembab saja jangan terlalu basah yaitu jika disentuh terasa dingin namun jika diperas tidak meneteskan air.

Setelah selesai diamkan media tersebut selama kurang lebih 1 minggu hingga 1 bulan dalam wadah terbuka sebelum digunakan.

Demikian ulasan mengenai media tanam sayuran, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli pupuk, benih sayuran, bibit buah ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Lostpacker