Cara Pemupukan di Musim Hujan

Hujan merupakan salah satu dari siklus hidrologi yang merupakan suatu siklus perputaran air dari bumi, kemudian naik ke atmosfer dan kemudian kembali lagi ke bumi.

Di dalam air hujan ternyata tidak hanya berisi air saja, tetapi ada juga kandungan-kandungan unsur hara tertentu seperti nitrogen misalnya, yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman, hal ini dapat dibuktikan dari rerumputan yang semula gersang, setelah diguyur hujan akan tumbuh lebih subur.

Ini artinya ketika turun hujan, maka unsur hara nitrogen sudah tersedia di alam dan itu berarti unsur hara nitrogen tersebut harus kita kurangi pemberiannya pada tanaman.

Maka dari itu selain unsur hara fosfor, berikanlah lebih sering unsur hara kalsium, mengapa kalsium? Karena menurut referensi dari BMKG disebutkan bahwa di kebanyakan daerah di Indonesia, air hujan itu bersifat asam atau ber pH rendah. Untuk itu segeralah setelah terjadi hujan maka lakukan pemberian unsur hara berkalsium, karena kalsium merupakan unsur hara yang bersifat alkali sehingga dapat menetralkan efek asam pada air hujan, sehingga tanaman kita lebih aman terhadap resiko. Pemberian kalsium ini dilakukan dengan cara penyemprotan secara rutin 3-4 hari sekali.

Pada musim hujan, tanaman memiliki resiko yang lebih besar untuk terserang penyakit. Dan salah satu penyakitnya timbul akibat serangan patogen, dimana hal ini terpacu karena faktor kelembaban yang tinggi, daya tahan tanaman yang lemah, dan kondisi lingkungan yang asam.

  • Karena pada saat musim hujan kelembaban cukup tinggi maka, usahakan seminimal mungkin memasukkan air pada tanaman dan lahan. Dengan demikian saat pemupukan dengan pupuk yang dilarutkan dengan air, cara aplikasinya adalah dengan cara disemprotkan sedangkan pada musim kemarau dilakukan dengan cara kocor, dan jangan sampai terbalik.
  • Dan soal melemahnya daya tahan tanaman, ini salah satu akibat dari tanaman yang terendam dalam waktu lama. Maka dari itu agar tanaman tidak terendam dalam waktu lama terutama pada musim hujan, pastikanlah drainase berfungsi dengan baik. Drainase adalah saluran atau jalan keluarnya air agar saat hujan air cepat keluar dari lahan pertanian dan tidak menggenang. Dan untuk meningkatkan kekebalan tanaman, berikanlah unsur hara mikro pada tanaman secara rutin setiap 1-2 minggu sekali.
  • Lingkungan yang asam juga memicu serangan penyakit akibat patogen. Lingkungan yang asam ini akibat intensitas hujan yang tinggi, sebagaimana disebutkan oleh BMKG bahwa hujan di Indonesia itu memiliki pH asam. Untuk itu pemberian kalsium pada musim hujan harus lebih ditingkatkan intensitas pemberiannya, sebagai upaya untuk penyeimbangan dari keasaman air hujan. Dan pengaplikasian kalsium tersebut bisa dilakukan dengan penyemprotan kalsium atau penaburan kapur dolomit di sekitar tanaman.

Adapun untuk pemupukan tanaman pada fase generatif saat musim hujan, berikut ini penjelasannya.

Ketika tanaman memasuki masa generatif atau masa berproduksi, pastinya tanaman membutuhkan asupan unsur hara makro seperti fosfor dan kalium dalam jumlah yang lebih banyak, serta unsur hara makro sekunder juga seperti kalsium dan unsur hara mikro lainnya. Sedangkan asupan nitrogen sebisa mungkin dikurangi pemberiannya atau bahkan ditiadakan. Karena pada musim hujan, tanaman sudah mendapat suplai nitrogen dari alam. Mengingat unsur nitrogen merupakan unsur hara yang mendukung pertumbuhan tanaman bukan pembuahan. Yang akibatnya jika tetap diberikan proses pembuahan akan gagal namun justru tumbuh tunas-tunas baru kembali.

Sebagian petani yang telah mengetahui hal ini, menyiasatinya dengan beberapa perlakuan:

  • Ketika sudah terjadi hujan, maka tanaman langsung di spray dengan air biasa tanpa campuran apapun, dengan harapan konsentrasi air hujan akan berkurang.
  • Penyemprotan pupuk berkalsium agar membuat pH larutannya naik.
  • Pemberian pupuk akar yang mengandung unsur hara kalium dan fosfor yang tinggi dengan cara ditugal atau dibenamkan dalam tanah yaitu di bawah ujung tajuk tanaman paling luar, mengingat pertumbuhan akar mengikuti ujung tajuk tanaman terluar. Dan pada musim hujan ini, hindari pemberian pupuk dengan cara ditabur pada permukaan tanah, karena saat turun hujan, unsur hara akan larut terbawa air hujan. Selain itu hindari pula pemberian dengan cara kocor yang mana cara kocor ini paling pas diberikan pada tanaman saat musim kemarau.

Demikian ulasan mengenai cara pemupukan di musim hujan, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli pupuk atau perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Penyuluh Pertanian Lapangan