Cara Menanam Sawo

Sawo (Manilkara zapota) adalah buah tropis yang banyak tumbuh di negara Amerika bagian tengah, Meksiko, dan Karibia. Akan tetapi, saat ini sudah banyak dibudidayakan di hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia. Nama lain dari sawo adalah sapodilla, sapota, dan naseberry.

Sawo banyak disukai karena memiliki rasa manis legit serta daging buah yang lunak dan lembut. Dan dibalik rasanya yang manis tersebut, ternyata juga mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh.

Nah jika Anda juga salah satu yang menyukainya, tentu akan sangat menyenangkan jika dapat menanam dan menikmati buah sawo dari kebun sendiri.

Menanam sawo terbilang cukup mudah, meskipun demikian terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan selama proses budidayanya agar tanaman sawo yang ditanam dapat tumbuh, berkembang dan berbuah secara optimal. Untuk itu pada artikel kali ini Kampus Tani akan membahas penjelasan mengenai cara menanam sawo selengkapnya.

PERSIAPAN BIBIT

Dalam mempersiapkan bibit sawo ini pastikan bahwa bibit yang akan ditanam merupakan hasil hasil pembibitan secara vegetatif seperti cangkok, sambung pucuk/grafting, okulasi dan sebagainya. Karena dengan memilih bibit dengan metode pembibitan tersebut nantinya tanaman sawo akan lebih cepat berbuah dan dengan postur tanaman yang tidak terlalu tinggi.

Bibit tanaman sawo saat ini dapat dijumpai dengan mudah di toko-toko penjual bibit tanaman di sekitar Anda atau bisa juga dibeli di SentraTani.com.

DI toko penjual bibit biasanya bibit sawo atau tanaman buah lainnya ditanam pada polybag.

PERSIAPAN LAHAN TANAM

Setelah lokasi penanaman ditentukan, langkah selanjutnya adalah membersihkan gulma satu rumput-rumput liar di areal penanaman tersebut, terutama pada titik dimana bibit akan ditanam.

Buat lubang tanam dengan diameter 60 cm dengan kedalaman 50 cm. Diamkan lubang tanam dalam keadaan terbuka selama 2 minggu, tujuannya adalah agar lubang tanam terpapar cahaya matahari sehingga bibit bakteri, jamur serta patogen yang merugikan bisa mati oleh sinar matahari.

Setelah 2 minggu masukkan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang sebagai pupuk dasar dan diamkan kembali selama 1 minggu dan lubang tanam sudah siap untuk ditanami.

TAHAP PENANAMAN

Letakkan bibit sawo tepat di tengah-tengah lubang tanam, buka polybagnya, lakukan dengan hati-hati dan usahakan media tanam dalam polybag tidak pecah agar setelah ditanam tanaman tidak stres.

Atur peletakan agar tanaman tegak lurus/tidak miring, timbun dengan media tanam yang tersisa hingga pangkal batang. Buat sedikit gundukan pada pangkal batang tanaman agar lebih tinggi dari permukaan tanah sekitar, tujuannya adalah agar pada saat musim hujan tidak terdapat genangan air di sekitar tanaman yang dapat menyebabkan busuknya akar.

Padatkan perlahan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang, kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.

PERAWATAN TANAMAN

Perawatan tanaman sawo yang ditanam langsung di lahan diantaranya meliputi penyiraman, penyiangan dan pemupukan.

Penyiraman dilakukan setiap hari, terutama pada saat masa awal tanam. Dan setelah tanaman dewasa penyiraman maksimal setiap satu minggu sekali atau menyesuaikan dengan kondisi lahan dan tanaman.

Lakukan pula penyiangan gulma atau rumput liar, karena selain dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dengan merebut unsur hara dari dalam tanah juga dapat memicu serangan hama penyakit karena beberapa jenis gulma menjadi tanaman inang hama penyakit.

Penyiangan dilakukan secara rutin setiap 1-2 bulan sekali, dan intensitas penyiangannya akan lebih sering saat musim penghujan karena rumput liar tumbuh lebih cepat.

Selain penyiraman dan penyiangan, pemupukan pada tanaman sawo merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitasnya.

Adapun jenis pupuk serta dosis yang diberikan disesuaikan dengan usia dan pertumbuhan tanaman dan diberikan secara bertahap.

  • Saat usia tanaman 0-3 tahun, pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang dengan dosis 5-10 kg per pohon, pemupukan ini dilakukan 4 kali dalam 1 tahun.
  • Saat usia tanaman 4-7 tahun, pupuk yang diberikan adalah Urea sebanyak 3,5 kg, SP 36 1,5 kg dan KCL 1 kg. Pemupukan ini dilakukan 4 kali dalam 1 tahun.
  • Dan saat usia tanamanĀ  diatas 7 tahun, pupuk yang diberikan adalah Urea sebanyak 5 kg, SP 36 2 kg, KCL 1,5 kg dan 5-10 kg pupuk kandang. Pemupukan tahap ini dilakukan 2 kali dalam 1 tahun.

PANEN

Di usia 3-4 tahun tanaman sawo biasanya akan mulai berbuah, dan akan lebih cepat lagi apabila perawatannya dilakukan dengan baik. Buah dari sawo biasanya tidak matang secara serempak atau bersamaan sehingga pemanenan dilakukan secara bertahap.

Demikian ulasan mengenai cara menanam sawo, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli bibit tanaman sawo atau bibit tanaman buah lainnya serta perlengkapan dan peralatan pertanian, silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube GALERI JUNICHI