Cara Menanam Sawi Hidroponik Sederhana

Sawi atau caisim termasuk sayuran yang banyak digemari masyarakat, dari anak-anak, dewasa bahkan orang tua pun menyukainya. Selain murah dan mudah mendapatkanya, sawi bisa dimasak menjadi berbagai macam masakan. Sawi banyak dikonsumsi sebagai sayuran segar atau digunakan sebagai bahan campuran aneka masakan.

Penanaman sawi bisa dilakukan dengan media tanah ataupun tanpa tanah, seperti hidroponik. Sawi yang dibudidaya dengan metode bercocok tanam tanpa tanah  atau istilah umumnya hidroponik bisa menjadi pilihan setiap orang yang mau belajar bercocok tanam. Hasil sayuran sawi akan terasa lebih gurih, segar, dan nikmat apabila ditanam dengan menerapkan konsep hidroponik.

Sawi bisa ditanam menggunakan teknik hidroponik yang paling sederhana, yang mudah dilakukan sehingga anda bisa menanamnya sendiri.

Jika anda tertarik menanamnya, berikut ini penjelasan dan tahapan-tahapan cara menanam sawi hidroponik sederhana.

Pertama siapkan bahan dan alat yang dibutuhkan yaitu benih sawi, rockwool, nampan, bak plastik, penutup bak yang sudah dilubangi, net pot, gergaji besi, sprayer, air, nutrisi hidroponik, kain flanel dan lidi atau tusuk gigi.

Tahap Persemaian

Begitu seluruh peralatan dan bahan yang diperlukan telah siap, selanjutnya adalah kegiatan penyemaian benih sawi, adapun panduannya sebagai berikut :

  • Sediakan nampan atau wadah untuk media semai rockwool.
  • Potong rockwool setebal 2-3 cm menggunakan gergaji besi, media tanam rockwool dipilih karena dinilai lebih bersih, praktis, dan memiliki kemampuan mengikat air yang baik.
  • Untuk rockwool ukuran panjang sekitar 12 cm dan lebar 6 cm tinggi 2 cm iris menjadi 18  bagian yaitu dengan cara mengiris bagian pendek menjadi 3 bagian dan bagian yang panjang menjadi 6 bagian, irislah rockwool sedalam 1 cm agar tidak  terpotong/terpisah.
  • Letakkan rockwool pada nampan
  •  Lubangi setiap kotak rockwool sedalam 0,5 cm menggunakan lidi atau tusuk gigi ( 1 kotak 1 lubang )
  •  Masukkan benih sawi ke dalam lubang tersebut, masing-masing 1 biji per lubang.
  •  Basahi rockwool dengan cara disemprot memakai sprayer dengan menggunakan air biasa, hingga lembab / basah semua
  • Pindahkan nampan atau wadah semai ke tempat yang gelap dan tutup dengan plastik hitam.
  • Tunggu biji pecah dan tumbuh kecambah atau tunas dalam waktu satu sampai dua hari.
  • Setelah tumbuh kecambah, perkenalkan benih ke matahari yang tidak terlalu terik ataupun terkena paparan sinarnya secara langsung.

Tahap pindah tanam

Setelah bibit pada persemaian sudah berdaun 3-4 helai / berusia 10 hari setelah semai, bibit sudah siap pindah tanam.

Siapkan net pot yang diberi kain flanel dibawahnya sebagai sumbu, bak air plastik dan penutup bak yang dilubangi sebagai penopang net pot atau disebut sistem wick.

Potong rockwool persemaian sesuai dengan garis yang telah dibuat sebelumnya, setelah semua terpotong, masukkan 1 benih beserta rockwoolnya kedalam setiap satu net pot 1 benih, kemudian letakkan pada bak plastik yang telah diberi tutup yang dilubangi, yang sebelumnya telah diberi air dengan kepekatan nutrisi saat pindah tanam 800 ppm.

Setelah tanaman berusia 16 hari setelah tanam kepekatan nutrisi dinaikkan menjadi 1000 ppm, kemudian pada usia ke 24 hari kepekatan nutrisi dinaikkan menjadi 1200 ppm.

Apa itu ppm dan berapa ukurannya? Berikut ini penjelasannya.

TDS = Total Dissolved solids , atau jumlah padatan terlarut.

TDS satuannya adalah PPM atau part per million ( bagian per sejuta ), biasa diukur menggunakan TDS meter.

Untuk para pelaku hidroponik ada yang menggunakan Ppm sebagai acuan dalam menanam secara hidroponik, namun ada juga yang menggunakan EC meter sebagai acuan dalam berkebun hidroponik.

Dalam satu literature ada yang menyebutkan bahwa EC 1 mS/cm = 700 Ppm. Namun angka ini bukan pathokan baku karena tergantung pada kualitas dan kemurnian bahan kimia yang digunakan.

Prinsip kerja EC meter dan TDS meter sama yaitu mengukur penghantaran listrik antara katoda dan anoda.

Sebenarnya banyak yang tidak mengetahui dengan jelas apa itu PPM, tapi yg pasti ppm digunakan untuk pengukur kepekatan pupuk hidroponik yg digunakan.

Tahap perawatan

Perawatan sawi hidroponik tidaklah sulit, Anda hanya perlu memberikan cairan nutrisi setiap hari pada awal penanaman, berikutnya tidak perlu sesering masa awal tanam. Nutrisi hidroponik bisa dibuat sendiri dengan menggabungkan pupuk yang didapat dari toko pertanian.

Berikutnya, Anda harus melakukan pengecekan dan pemeliharaan agar proses tumbuh sawi tidak terganggu oleh penyakit atau serangan hama misalnya. Caranya, Anda cukup melakukan penyemprotan tanaman dengan pestisida dan insektisida yang disesuaikan dengan kondisi baik tidaknya tanaman yang terganggu oleh hama dan penyakit.

Itulah penjelasan singkat cara menanam sawi hidroponik sederhana, semoga bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih sawi silakan kunjungi SentraTani.com