Cara Membuat Pupuk Kandang yang Baik

Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Pupuk kandang termasuk dalam kategori pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.

Kotoran hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam dan sebagainya yang baru keluar dari perut hewan atau masih segar, jangan langsung digunakan sebagai pupuk, karena masih dalam proses penguraian yang menimbulkan suhu yang tinggi, sehingga apabila langsung diberikan kepada tanaman sebagai pupuk, tanaman akan layu bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Oleh karena itu sebelum digunakan sebagai pupuk, kotoran hewan ternak harus diolah terlebih dahulu agar menjadi pupuk kandang yang baik yang dapat menyuplai kebutuhan unsur hara pada tanaman.

Untuk mengetahui cara membuat pupuk kandang yang baik, silakan simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Untuk mendapatkan pupuk kandang yang baik dari kotoran hewan ternak salah satunya adalah melalui proses fermentasi. Proses fermentasi ini berfungsi untuk mengurai bahan-bahan organik yang terkandung dalam kotoran hewan untuk dijadikan sebagai sumber unsur-unsur hara yang stabil dan lebih mudah diserap oleh tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh lebih subur.

Selain itu pada kotoran hewan yang belum difermentasi juga banyak mengandung bakteri jahat dan patogen yang bisa menghambat proses pertumbuhan dan merusak tanaman, oleh karena itu diperlukan proses fermentasi untuk membunuh bakteri jahat dan patogen karena saat fermentasi suhu pada kotoran hewan meningkat/menghasilkan panas tinggi.

BAHAN DAN ALAT YANG DIBUTUHKAN

  1. Kotoran hewan baik itu kotoran kambing, ayam, sapi, kerbau atau kuda. Sebaiknya gunakan kotoran hewan yang telah kering, atau jika kotoran yang tersedia masih basah keringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur
  2. Sekam padi atau bisa juga menggunakan jerami, dedak (bekatul) atau serutan kayu sebagai bahan campuran
  3. Kapur dolomit untuk menetralkan pH pada pupuk kandang dan juga untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara berupa kandungan kalsium dan magnesium yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman.
  4. EM4 Pertanian
  5. Gula pasir, gula merah atau molase
  6. Air bersih
  7. Sprayer atau gembor

TAHAP PEMBUATAN

Tahap pertama siapkan starter atau pengurai yang berfungsi untuk mempercepat proses fermentasi.

  • Siapkan 1 liter air bersih dalam wadah.
  • Tambahkan EM4 Pertanian (kemasan warna kuning). Dalam EM4 ini terdapat bakteri menguntungkan yang masih dalam kondisi tertidur atau dorman, dan untuk mengaktifkannya harus dikocok terlebih dahulu. Adapun dosis EM4 adalah 1 sendok makan per liter air.
  • Tambahkan 1 sendok makan gula pasir atau gula merah yang dicairkan dengan 50 ml air sebagai nutrisi untuk bakteri-bakteri menguntungkan tersebut, atau bisa juga menggunakan molase.
  • Aduk hingga semua bahan tercampur merata, diamkan beberapa saat agar bakteri-bakterinya mulai aktif. Masukkan larutan tersebut ke dalam sprayer atau gembor.

Campurkan semua bahan pupuk yaitu kotoran hewan, sekam padi dan kapur dolomit dengan perbandingan 5:2:2, aduk dan gemburkan hingga tercampur merata. Pencampuran ini sebaiknya dilakukan diatas alas seperti terpal.

Semprotkan/siramkan larutan starter pada hamparan campuran bahan pupuk kandang hingga lembab merata, lakukan pembalikan dan semprotkan kembali agar benar-benar merata ke seluruh bagian dengan tingkat kebasahan 30-40% yaitu jika digenggam terasa dingin dan mudah menggumpal namun jika diperas air tidak menetes.

Tutup hamparan pupuk kandang menggunakan terpal jika pupuk kandang yang dibuat cukup banyak, dan jika hanya sedikit bisa menggunakan wadah seperti misalnya ember kemudian tutup rapat untuk proses fermentasi.

Pantau kondisinya setiap 1 minggu sekali, lakukan pengadukan agar proses fermentasi lebih cepat merata, jika terlalu kering, sambil melakukan pengadukan siramkan atau semprot kembali menggunakan larutan starter dengan takaran yang sama sebagaimana tersebut di atas.

Setelah kurang lebih 2-3 bulan, pupuk kandang hasil fermentasi siap untuk digunakan, yaitu dengan ciri-ciri memiliki warna coklat kehitaman, tidak berbau, sudah berubah dari bentuk asalnya, gembur/tidak lengket, suhunya netral 30 derajat celcius dan memiliki kelembaban 30-40% yaitu jika digenggam menggumpal namun mudah hancur. Untuk kualitas terbaik lakukan pengeringan dan pengayakan pupuk sebelum dipakai.

Demikianlah ulasan mengenai Cara Membuat Pupuk Kandang yang Baik, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli pupuk organik, EM4, molase, ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Kebun Indra Tarigan