Cara Budidaya Buncis Agar Berbuah Lebat

Buncis merupakan salah satu bahan utama dari berbagai ragam menu hidangan nusantara, karena itu pasar buncis diyakini tidak pernah sepi, selain untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, permintaan buncis juga datang dari pasar ekspor seperti Singapura, Jepang dan Malaysia.

Harga jual yang relatif stabil dan masa tanamnya singkat juga menjadi daya tarik bagi budidaya buncis. Rata-rata siklus tanam dari sayuran ini maksimal hanya berlangsung 2 bulan, apalagi buncis memiliki adaptasi lingkungan luas sehingga dapat ditanam dari dataran rendah sampai tinggi.

Sebelum muai budidaya buncis langkah utama yang harus dilakukan adalah memilih varietas yang bermutu yang bisa anda dapatkan di SentraTani.com

Tahap persiapan lahan

Dalam budidaya buncis terdapat 2 sistem penanaman, yaitu dengan sistem guludan dan bedengan.

Pada sistem guludan, setelah tanah digemburkan ditaburi kapur pertanian atau dolomit untuk menetralkan pH tanah, setelah itu buat guludan dengan ukuran lebar dasar guludan 40-50 cm, lebar atas guludan 30-40 cm, tinggi guludan 30 cm, sedangkan jarak antar guludan 30-40 cm.

Tambahkan pupuk kandang sebanyak 10-20 ton per hektar, aduk rata kemudian rapikan guludan.

Sistem guludan sangat cocok digunakan pada penanaman di lahan sawah yang memiliki pasokan air cukup.

Sedangkan pada sistem bedengan, setelah tanah digemburkan ditaburi kapur pertanian atau dolomit untuk menetralkan pH tanah, selanjutnya dibuat bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 30 cm dan panjang sesuai dengan kondisi lahan.

Setelah bedengan dibuat, taburi pupuk kandang sebanyak 10-20 ton per hektar, aduk rata dengan tanah dan rapikan kembali bedengan, pola tanam bedengan lebih pas diterapkan pada penanaman di tegalan.

Tahap penanaman

Benih buncis tidak memerlukan proses persemaian, sehingga benih bisa langsung ditanam pada lahan, untuk menanamnya diperlukan lubang tanam yang dibuat di atas bedengan atau guludan, jarak tanam ideal bagi tanaman buncis adalah 20 x 50 cm atau 30 x 40 cm.

Setelah lubang tanam selesai dibuat, lakukan pemupukan dengan TSP sebanyak 15 gram per lubang dan pupuk KCL sebanyak 100 kg per hektar, pupuk tersebut diaplikasikan di sekitar lubang tanam.

Setelah selesai pemupukan masukkan benih pada lubang tanam sebanyak 2 benih per lubang, kemudian ditutup dengan tanah tipis, arang sekam atau abu dapur.

Pada fase ini tanaman sangat memerlukan pasokan air, karena itu penyiraman sangat disarankan dilakukan setiap hari, apalagi jika penanaman dilakukan diluar musim penghujan, untuk selanjutnya penyiraman tidak dilakukan intensif, jika tanah terlihat kering sebaiknya penyiraman dilakukan.

Basanya 4-7 hari setelah tanam, benih sudah berkecambah, jika ditemukan benih yang tidak tumbuh maka harus cepat diganti, maksimal 14 hari setelah proses penanaman.

Tahap perawatan

Pasang ajir/lanjaran untuk rambatan, alat bantu ini sangat dianjurkan dipasang secepat mungkin usai tanaman berkecambah, ajir dapat dibuat dari belahan bambu dengan tinggi 1,5-2 m per ajir, pasang ajir di dekat lubang tanam, beberapa bagian tanaman perlu diikat pada ajir agar tidak menjalar liar. Tujuan pemasangan ajir selain untuk sarana perambatan tanaman juga agar mempermudah proses pemanenan.

Lakukan penyiangan, daerah disekitar tanaman harus bersih dari rumput liar dan gulma yang bisa menjadi tempat persembunyian hama dan penyakit, penyiangan dapat dilakukan 2-3 minggu setelah proses tanam.

Pemupukan kembali dilakukan setelah tanaman berusia 15 hari setelah tanam, jenis pupuk yang digunakan adalah UREA sebanyak 2-3 gram per lubang.

Pada saat yang bersamaan lakukan pemangkasan pada  tanaman yang terlalu rimbun, daun-daun tua dan pucuk yang tidak tumbuh dengan baik perlu dipangkas, tujuannya untuk merangsang pembungaan.

Pada tahapan ini jika tanaman terserang hama atau penyakit sebaiknya segera lakukan penyemprotan pestisida. Dosis dan cara aplikasinya disesuaikan dengan rekomendasi yang tertera pada kemasan pestisida.

Tahap pemanenan

Tanaman buncis sudah dapat dipanen pada usia 55-60 hari setelah tanam, pemanenan dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekali sampai selesai, umumnya panen bisa dilakukan 10-14 kali, rata-rata hasil dari 1 hektar penanaman dapat dihasilkan panen sebanyak 20-25 ton tergantung varietas yang digunakan.

Demikian penjelasan cara budidaya buncis agar berbuah lebat semoga menjadi inspirasi dan bermanfaat buat anda semua.

Untuk membeli benih buncis silakan kunjungi SentraTani.com