Budidaya Padi Organik Dengan Metode SRI

Kebutuhan beras akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Mengingat hal tersebut berbagai terobosan dilakukan untuk meningkatkan produksi padi, salah satunya menggunakan teknologi budidaya padi organik dengan System of Rice Intensification atau SRI.

Budidaya padi organik adalah teknik budidaya yang cirinya tidak menggunakan pestisida dan tidak menggunakan pupuk dari bahan kimia sintetis. Pemeliharaan kesuburan tanah melalui proses alami yakni menggunakan pupuk dan pestisida organik. Benih yang ditanam pun berasal dari pengelolaan benih organik.

Tujuan sistem pertanian padi organik diantaranya adalah:

  • Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
  • Membudidayakan tanaman secara alami
  • Meningkatkan siklus hidup biologi dan ekosistem pertanian
  • Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang
  • Menghindarkan segala bentuk pencemaran akibat dari penerapan teknik pertanian
  • Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air, serta mengurangi masalah erosi akibat dari pengelolaan tanah yang intensif
  • Meningkatkan peluang pasar produk organik baik domestik maupun global

MENYIAPKAN BENIH

Dalam menyiapkan benih ini, hal pertama yang dilakukan adalah seleksi benih. Seleksi benih ini dimaksudkan agar benih padi yang ditanam benar-benar baik. Untuk mengetahui baik tidaknya benih bisa dilakukan dengan menguji benih menggunakan air garam.

Siapkan air dalam ember, kemudian beri garam secukupnya sampai jika telur itik dimasukkan, telur tersebut terapung. Masukkan benih padi ke dalam air garam tersebut dan diaduk perlahan. Benih yang tenggelam adalah benih yang baik, sedangkan benih yang mengapung adalah benih yang kurang baik.

Benih padi yang telah diuji kemudian disemai pada media tanah yang telah diberi pupuk. Dan setelah umur 7-12 hari, benih padi sudah tumbuh dan siap ditanam.

MENYIAPKAN LAHAN

Sawah dibajak kemudian diratakan untuk persiapan tanam. Setelah selesai, lahan sawah dialiri dan direndam dengan air selama 1 hari. Namun sebelum air dialirkan ke sawah, buatlah kubangan kecil di pintu masuknya air kemudian ditanami dengan eceng gondok.

Eceng gondok ini akan membersihkan unsur-unsur negatif sehingga air yang masuk ke sawah benar-benar bersih dan sehat. Dan jangan lupa air yang sudah masuk sawah diukur pH nya sebelum ditanami padi.

Pastikan keesokan harinya benih yang telah disemai sudah siap tanam yakni yang sudah mencapai umur 7-12 hari.

Perlu diingat bahwa bibit yang disemai yidak melebihi umur 12 hari, mengingat jika terlalu tua maka tanaman akan sulit beradaptasi dan tumbuh ditepat baru atau sawah karena akarnya sudah terlalu besar.

PENANAMAN

Sebelum ditanam, terlebih dahulu lakukan pencaplakan atau pembuatan jarak tanam. Jarak tanam yang baik adalah jarak tanam yang sesuai dengan metode SRI, yakni tidak terlalu rapat, biasanya 25×25 cm atau 30×30 cm.

PEMELIHARAAN

Budidaya padi organik dengan metode SRI yang paling penting adalah menjaga aliran air supaya sawah tidak tergenang terus menerus. Untuk itu laukan pengontrolan setiap hari dengan menutup serta membuka pintu air secara teratur.

PEMUPUKAN

Pemupukan padi yang pertama kali biasanya dilakukan pada usia 20 hari setelah tebar, pupuk yang digunakan adalah kompos. Pada saat melakukan pemupukan, sawah dikeringkan dan pintu air ditutup.

Setelah 27 hari setelah tebar, aliri sawah secara bergilir antara kering dan basah.

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

Hama yang sering menyerang tanaman padi diantaranya burung, walang sangit, wereng dan penyakit daun menguning. Cara penanganannya biasanya dilakukan secara manual dengan membuat orang-orangan sawah untuk hama burung, penyemprotan pestisida hayati, serta untuk penyakit biasanya dengan cara mencabut dan membakar tanaman yang sudah terkena penyakit daun menguning.

PANEN

Tanaman padi mulai berbunga pada umur 2-3 bulan, dan bisa dipanen rata-rata pada umur 3,5-6 bulan tergantung jenis dan varietasnya.

Panen tepat waktu dengan benar, menjamin perolehan hasil padi secara kuantitas maupun kualitas yang akan menentukan tingkat pendapatan usaha tani padi.

Panen padi dilakukan pada saat matang fisiologis yaitu bilamana 90% bulir menguning. Padi yang sudah dipotong segera dirontokkan, kemudian gabah dijemur hingga mencapai kadar air sekitar 16% atau gabah kering simpan (GKS).

Setelah panen selesai, batang padi dibebeskan ke sawah, melalui cara ini kesuburan tanah dikembalikan. Dan salah satu ciri tanah yang subur, disana hidup cacing atau belut. Daur-daur ekologis dapat kembali dengan memanfaatkan mikroorganisme tanah sebagai penyedia produk metabolit untuk nutrisi tanaman.

Dengan metode ini diharapkan kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga dengan baik.

Demikian ulasan mengenai budidaya padi organik dengan metode SRI, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli benih padi, pupuk organik maupun perlengkapan pertanian lainnya silakkan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube TV Tani Indonesia