Budidaya Cabe Rawit di Musim Kemarau

Tanaman cabe sebenarnya dapat ditanam di segala musim, baik itu musim penghujan maupun musim  kemarau. Sehingga meskipun ditanam pada musim kemarau tanaman cabe tetap bisa tumbuh dengan optimal, asalkan kebutuhan air tercukupi.

Budidaya cabe di musim kemarau memiliki kelebihan dan kekurangan, diantara kelebihannya adalah rendahnya serangan penyakit baik itu disebabkan oleh jamur ataupun bakteri sehingga kebutuhan akan fungisida dan bakterisida dapat ditekan. Sedangkan kekurangannya adalah biaya penyiraman yang tinggi, intensitas serangan hama tungau dan thrips tinggi, jika kekurangan air dapat mengakibatkan kerontokan bunga. Akan tetapi dari kekurangan-kekurangan tersebut dapat ditebus dengan harga jual cabe yang relatif tinggi diatas rata-rata karena hanya petani tertentu yaitu yang memiliki lahan dengan ketersediaan air cukup melimpah yang menanamnya sehingga penanaman cabe di musim kemarau memiliki prospek yang cukup menjanjikan.

Jika anda tertarik, alangkah baiknya meluangkan waktu untuk membaca ulasan mengenai Budidaya Cabe Rawit di Musim Kemarau berikut ini.

PERSIAPAN BIBIT

Persiapan bibit dimulai dengan menyemai benih cabe. Pilihlah varietas benih toleran mampu tumbuh dengan baik meskipun cuaca sangat panas saat musim kemarau. Penyemaian benih ini diawali dengan mempersiapkan media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang dan dolomit secukupnya. Campuran semua bahan hingga merata kemudian masukkan ke dalam polybag-polybag kecil.

Buat satu lubang pada setiap media dalam polybag sedalam 1 ruas jari, masukkan 1 benih ke dalam setiap lubang kemudian tutup kembali, siram persemaian setiap pagi dan sore hari, kemudian letakkan di tempat teduh. Dalam 7 hari biasanya benih cabe sudah mulai tumbuh. Pindahkan bibit ke lahan tanam  setelah berumur 20-30 hari.

PERSIAPAN LAHAN

Persiapan lahan dilakukan 7-10 hari sebelum masa tanam dengan cara sebagai berikut :

Bajak tanah dengan traktor dan cangkul hingga kedalaman 30-40 cm agar tanah menjadi gembur dan gulma dibersihkan.

Buat bedengan dengan lebar 110-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antar bedengan 60-70 cm sedangkan panjang bedengan menyesuaikan panjang lahan.

Buat parit di tengah bedengan untuk menaburkan pupuk dasar, pupuk dasar yang baik digunakan saat musim kemarau adalah pupuk organik.

Keuntungan menggunakan pupuk organik pada musim kemarau yaitu tanah tidak mudah kering karena pupuk organik mampu menahan air lebih lama. Selain itu pupuk organik dapat memperbaiki sifat-sifat tanah, menggemburkan tanah dan membuat tanah tidak mudah mengeras. Semakin banyak penggunaan pupuk organik maka pertumbuhan tanaman akan semakin baik.

Taburkan pupuk kandang 20-30 ton per hektar, dolomit secukupnya dan pupuk kompos pada parit tersebut kemudian tutup kembali dan rapikan permukaan bedengan.

Setelah itu siram bedengan menggunakan air yang telah dicampur dengan EM4 atau POC.

TAHAP PENANAMAN

Pada musim kemarau sebaiknya jarak tanam dibuat lebih rapat/tidak terlalu jarang. Buat jarak tanam dengan ukuran 60 x 60 cm atau 60 x 50 cm. Jarak tanam yang rapat akan membuat bedengan lebih lembab dan suhunya lebih rendah, karena tajuk tanaman dapat menutupi permukaan bedengan dengan sempurna.

Buat lubang tanam pada bedengan sedikit lebih lebar dan lebih dalam dari ukuran polybag. Buka polybag bibit tanam bibit beserta media dalam polybag kemudian tutup kembali.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari dan diikuti dengan penyiraman.

TAHAP PERAWATAN

Penyiraman

Penyiraman tanaman cabe dilakukan secara rutin 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari atau menyesuaikan kondisi tanaman dan media tanam.

Pemupukan susulan

Saat musim kemarau pemupukan cabe sebaiknya dilakukan dengan cara dikocor. Jika pemupukan dilakukan dengan cara ditabur sebaiknya tanah dalam kondisi basah atau dilakukan setelah penyiraman.

Pemupukan pertama dilakukan setelah tanaman cabe berumur 12 HST menggunakan POC dengan dosis 1 gelas air mineral untuk ukuran air 1 gembor, penyirAman dilakukan di sekitar pangkal tanaman tanpa mengenai daun tanaman. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Pengendalian hama penyakit

Dalam budidaya cabe di musim kemarau, intensitas serangan penyakit relatif lebih kecil, seperti penyakit bakteri dan layu fusarium. Sebab kedua organisme tersebut hanya dapat berkembang biak dengan cepat pada musim penghujan.

Tetapi yang perlu diwaspadai adalah serangan hama trips dan tungau dimana kedua hama tersebut merupakan penyebab daun cabe keriting. Serangan hama trips dan tungau lebih sulit dikendalikan pada saat musim kemarau.

Untuk mencegahnya lakukan penyemprotan pestisida sesuai jasad sasaran dan sesuai dengan dosis aplikasinya, yang biasanya tertera pada label kemasan pestisida tersebut.

Demikian ulasan mengenai cara budidaya cabe rawit di musim kemarau, semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli benih cabe rawit ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi : Channel Youtube RV 1899