Iklan Iklan
  • Beranda
  • Toko
  • Kalender
  • Tentang KampusTani.com
    • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
  • Pelatihan Pertanian Organik
KampusTani.Com
  • Beranda
  • Kalender
  • Budidaya
    • Home Gardening
    • Buah
    • Sayuran
    • Bunga
    • Palawija
    • Pohon Kayu
  • Potensi
  • Berita
  • Inspirasi
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kalender
  • Budidaya
    • Home Gardening
    • Buah
    • Sayuran
    • Bunga
    • Palawija
    • Pohon Kayu
  • Potensi
  • Berita
  • Inspirasi
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
KampusTani.Com
No Result
View All Result

Obat Ulat Bawang Merah

Abdurrosyid Penulis: Abdurrosyid
31 Maret 2021
Kategori: Budidaya, Sayuran
0

Ulat bawang adalah larva dari ngengat (Spodoptera exigua L.) atau biasa disebut dengan ulat grayak. Ketika masih muda, larva berwarna hijau muda, jika sudah tua berwarna hijau kecoklatan gelap dengan garis kekuningan-kuningan.

Ulat grayak ini merupakan hama utama yang umum merusak tanaman bawang merah. Serangannya dapat menyebabkan penurunan produksi bawang merah atau kehilangan hasil yang tidak sedikit jika tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian.

Ulat grayak merupakan hama yang aktif di malam hari dan akan bersembunyi pada siang hari. Hama ini biasanya berkelompok. Serangannya pun bisa sangat hebat karena dalam waktu satu malam bisa menghabiskan tanaman. Ulat berada di dalam rongga daun selama 9-14 hari dan menggerek daun.

Bagian tanaman yang terserang terutama daunnya, baik daun pada tanaman yang masih muda ataupun yang sudah tua.

Ngengat atau kaper dari larva ini mempunyai sayap depan berwarna coklat tua dengan garis-garis yang kurang tegas dan terdapat bintik-bintik hitam. Sayap belakang berwarna keputih-putihan dengan garis-garis hitam pada tepinya.

Ngengat betina mulai bertelur pada umur 2 – 10 hari. Telur berbentuk bulat sampai bulat panjang. Telur diletakkan dalam bentuk kelompok pada permukaan daun atau batang dan tertutup oleh bulu-bulu putih yang berasal dari tubuh induknya. Setiap kelompok telur maksimum terdapat 80 butir. Jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor ngengat betina sekitar 500 – 600 butir. Setelah 2 hari telur menetas menjadi larva.

Setelah menetas dari telur, ulat muda segera melubangi bagian ujung daun lalu masuk ke dalam daun bawang, sehingga ujung daun tampak berlubang/terpotong. Ulat akan menggerek permukaan bagian dalam daun, sedang epidermis luar ditinggalkannya. Akibat serangan tersebut daun bawang terlihat menerawang tembus cahaya atau terlihat bercak-bercak putih, akhirnya daun menjadi terkulai. Awalnya ulat berkumpul. Setelah isi daun habis, ulat segera menyebar dan jika populasi besar, ulat juga memakan umbi.

Serangan ulat grayak pada tanaman bawang merah ini sering terjadi pada musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau dengan intensitas serangan yang cukup tinggi, sedangkan pada musim hujan intensitas serangannya tidak setinggi pada musim peralihan.

Mengingat fatalnya serangan dari ulat grayak tersebut, maka langkah terbaiknya adalah dengan melakukan pencegahan atau pengendalian sebelum terjadi serangan. Seperti pengendalian kultur teknis meliputi sanitasi, pengolahan tanah, pengelolaan air, pengaturan jarak tanam, tumpangsari, rotasi tanaman, penggunaan tanaman perangkap, pengaturan waktu tanam, dan penggunaan tanaman resisten. Atau pengendalian secara mekanis dengan melakukan penanganan secara langsung dengan tangan atau bantuan alat, yaitu dengan mengumpulkan telur dan ulat bawang lalu dibakar atau dimusnahkan. 

Namun jika sudah terlanjur terjadi serangan dan dengan serangan yang cukup parah di atas ambang batas, maka dapat dilakukan tindakan pembasmian hama menggunakan insektisida atau pengendalian secara kimiawi. Insektisida yang cukup ampuh untuk membasmi ulat grayak pada tanaman bawang merah adalah insektisida kontak lambung dengan bahan aktif indoxacarb 160 g/l dan emamectin benzoat 20 g/l, seperti contoh merek dagang Srikandi 160/20 OD, atau menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif siantraniliprol 100 g/l seperti merek dagang Preza 100 OD.

Kedua jenis insektisida tersebut harganya cukup mahal namun cukup ampuh untuk membasmi ulat grayak pada tanaman bawang merah, bahkan menurut pengalaman petani bawang merah, dengan sekali penyemprotan saja hama ulat bawang merah sudah dapat diatasi. Adapun dosis penggunaannya sesuaikan saja dengan dosis dan cara penggunaan yang tertera pada label kemasan insektisida tersebut.

Penggunaan insektisida dari kedua bahan aktif diatas sebaiknya dilakukan secara bergantian, untuk menghindari kekebalan dari hama ulat grayak tersebut.

Demikian ulasan mengenai obat ulat bawang merah, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Untuk membeli insektisida, bibit/benih bawang merah ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Cv No1  

  • About
  • Latest Posts
Abdurrosyid
Latest posts by Abdurrosyid (see all)
  • Cara Membasmi Uret Tanah - 28 Mei 2022
  • Cara Menanam Timun Suri di Polybag - 27 Mei 2022
  • Cara Menanam Wortel di Polybag - 26 Mei 2022

Tags: bawang merahbudidayainsektisidapengendalian hama penyakitPertanianspodoptera exigua l.ulat bawangulat grayak
Artikel Sebelumnya

Sambung Sisip Delima

Artikel Berikutnya

Sambung Pucuk Mangga Usia Dini

Artikel Berikutnya
Sambung Pucuk Mangga Usia Dini

Sambung Pucuk Mangga Usia Dini

Artikel Terbaru

  • Cara Membasmi Uret Tanah
  • Cara Menanam Timun Suri di Polybag
  • Cara Menanam Wortel di Polybag
  • Cara Mengatasi Penyakit Busuk Rimpang Pada Jahe
  • Cara Mengatasi Bercak Daun Jahe
  • Cara Membuat Pestisida Alami Untuk Ulat
  • Cara Menanam Melon dari Biji
  • Cara Menanam Bibit Jeruk Dari Hasil Stek
  • Cara Stek Jeruk Bali Agar Cepat Tumbuh Akar
  • Cara Mencangkok Jeruk Bali Agar Cepat Berakar

Kategori

  • Kalender
  • Tentang KampusTani.com
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Budidaya
    • Buah
    • Sayuran
    • Rempah-rempah
  • Pupuk
  • Pestisida Alternatif
  • Berita
  • Wacana
  • Seminar/Workshop
  • Hubungi Kami

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.