Cara Mengatasi Penyakit Busuk Rimpang Pada Jahe

Penyakit busuk rimpang disebabkan oleh serangan cendawan Fusarium oxysporum. Cendawan atau jamur fusarium ini tumbuh baik pada suhu 20ºC – 25ºC, namun pada suhu 45ºC tidak dapat tumbuh. 

Jamur Fusarium merupakan jamur tular tanah, bertahan dalam tanah dan dalam rimpang dalam bentuk struktur istirahat (klamidospora). Selain terinfeksi oleh jamur yang berada dalam tanah, tanaman dapat juga terinfeksi karena jamur yang terbawa bibit tanaman yang diambil dari tanaman sakit. Sumber penularan utama pada pertanaman jahe adalah penanaman rimpang sakit.

Gejala awal penyakit busuk rimpang ini ditandai dengan menguningnya pinggiran daun dari daun daun terbawah, dan secara perlahan seluruh daun akan menguning dan akhirnya seluruh tanaman menguning.

Kemudian daun-daun tertua akan mengering pertama kali, diikuti dengan daun-daun yang lebih muda dan akhirnya batang juga akan mengering. Batang yang mengering masih kuat sehingga sulit dicabut dari rimpangnya dan tidak berbau. Tanaman yang mengering tidak akan jatuh ke tanah. Berbeda dengan tanaman terserang bakteri layu di mana batang tanaman yang mengering mudah tercabut dari rimpangnya dan akan jatuh/ rebah ke tanah dan berbau.

Pada rimpang akan terlihat jaringan berwarna kecoklatan dari coklat muda sampai coklat tua yang tidak merata pada bagian endodermis maupun cortex . Rimpang yang membusuk akan keriput dan mengering 

Meluasnya penyakit busuk rimpang di beberapa sentra jahe mengindikasikan bahwa umumnya tanah pertanian dan benih rimpang jahe yang digunakan oleh para petani sebagian besar sudah tercemar atau terinfeksi oleh jamur fusarium oxysporum yang merupakan penyebab penyakit busuk rimpang.

Untuk mengatasi penyebaran penyakit busuk rimpang agar tidak meluas, ada beberapa tindakan pencegahan maupun pengendalian yang dapat dilakukan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini kamu ulas penjelasannya secara lengkap.

Pengendalian atau pencegahan penyakit busuk rimpang jahe harus dilakukan secara terpadu yaitu:

  • Memilih benih yang sehat, cukup umur dan tidak terdapat luka.
  • Sebelum ditanam benih direndam dengan larutan fungisida yang mengandung larutan ethoxyethyl mercury chloride untuk menekan serangan penyakit busuk rimpang.
  • Melakukan eradikasi dengan cara mencabut dan membakar tanaman yang sudah terserang penyakit.
  • Membuat saluran-saluran drainase di dalam kebun.
  • Melakukan pengamatan rutin atau monitoring di lapangan, jika menemukan gejala serangan tersebut, musnahkan atau singkirkan sedini mungkin sebelum menjalar ke tanaman yang sehat.

Selain itu untuk pengendalian atau pencegahan busuk rimpang pada tanaman jahe juga dapat dilakukan dengan aplikasi fungisida pada media tanam di sekitar area perakaran tanaman atau dalam polybag, mengingat fusarium merupakan jamur tular tanah yang bertahan dalam tanah dan dalam rimpang.

Fungisida yang diaplikasikan adalah fungisida dengan bahan aktif propineb 70% seperti merek dagang Antracol. Adapun dosisnya adalah 3 sendok makan untuk 15 liter air.

Tambahkan pula dolomit sebanyak takaran 2 gelas untuk 15 liter air. Dolomit ini berfungsi untuk menetralkan pH tanah atau menetralkan keasaman tanah.

Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam air, selanjutnya aduk hingga larut dan tercampur merata.

Cara aplikasinya yaitu dengan mengocorkannya pada media tanam dengan interval 2 minggu sekali dengan dosis aplikasi 200-300 ml per polybag atau per rumpun tanaman. Dan untuk tindakan pencegahan, aplikasi fungisida dan dolomit ini dilakukan dengan interval 1 bulan sekali. 

Demikian ulasan mengenai Cara Mengatasi Penyakit Busuk Rimpang Pada Jahe, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.

Untuk membeli fungisida berbagai jenis ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com

Referensi: Channel Youtube Sambo Tani Manik