Varietas Kedelai Unggul di Indonesia

varietas kedelai

A. KEDELAI UMUR GENJAH

Kedelai termasuk genjah karena cepat dipanen, yaitu bisa dipanen pada umur 80 hari atau kurang. Kedelai varietas genjah sebagai berikut:

  1. Malabar (70 hari),
  2. Gepak Kuning (73 hari),
  3. Gepak Ijo (76 hari),
  4. Grobogan (76 hari),
  5. Leuser (78 hari)
  6. Baluran (80 hari), dan
  7. Argomulyo (80 hari).

B. VARIETAS UNGGUL UMUR SEDANG

Di atas kita sudah bahas kedelai varietas genjah atau yang cepat panen yaitu yang dapat dipanen umur 80 hari atau kurang. Sekarang kita akan data di sini, varietas kedelai apa saja yang panennya lebih dari 80 hari tetapi juga tidak terlalu lama (81-89 hari), atau kita sebuh “umur sedang”. Yang termasuk kedelai varietas umur sedang sbb:

  1. Gumitir (81 hari)
  2. Burangrang (82 hari),
  3. Detam-2 (82 hari),
  4. Ijen (83 hri),
  5. Lawit (84 hari),
  6. Argopuro (84 hari),
  7. Detam-1 (84 hari),
  8. Kaba (85 hari),
  9. Rajabasa (85 hari)
  10. Panderman (85 hari),
  11. Menyapa (85 hari),
  12. Sinabung (88 hari),
  13. Tanggamus (88 hari),
  14. Sibayak (89 hari).

C. KEDELAI VARIETAS UNGGUL UMUR DALAM

Varietas umur dalam yaitu yang panennya lebih dari 90 hari. Varietas tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Ratai (90 hari),
  2. Nanti (91 hari),
  3. Anjasmoro (92 hari),
  4. Manglayang (92 hari),
  5. Seulawah (93 hari),
  6. Mahameru (94 hari),
  7. Merubetiri (95 hari),
  8. Arjasari (98 hari),

D. KEDELAI VARIETAS UNGGU “BIJI BESAR”

Ini dia varietas kedelai yang paling menarik, varietas kedelai yang termasuk biji besar sebagai berikut:

  1. Arjasari (19,2 g/100 biji),
  2. Grobogan (18 g/100 biji),
  3. Panderman (18 g/100 biji),
  4. Argopuro (17,80 g/100 biji),
  5. Burangrang (17 g/100 biji),
  6. Mahameru 16,5 g/100 biji),
  7. Argomulyo (16,0 g/100 biji),
  8. Gumitir (15,75 g/100 biji),
  9. Anjasmoro (15,3 g/100 biji),
  10. Rajabasa (15 g/100 biji),
  11. Baluran (15 g/100 biji),
  12. Detam-1 (14,84 g/100 biji).

E. VARIETAS UNGGUL BIJI SEDANG

Varietas unggul biji sedang antara lain:

  1. Detam-2 (13,54 g/100 biji),
  2. Merubetiri (13 g/100 biji),
  3. Sibayak (12,5 g/100 biji),
  4. Nanti (11,5 g/100 biji),
  5. Ijen (11,23 g/100 biji),
  6. Tanggamus (11,0 g/100 biji),
  7. Sinabung (10,68 g/100 biji),
  8. Ratai (10,5 g/100 biji),
  9. Lawit (10,5 g/100 biji),
  10. Kaba (10,37 g/100 biji).

F. VARIETAS UNGGUL BIJI KECIL

  1. Seulawah (9,5 g/100 biji),
  2. Menyapa (9,1 g/100 biji),
  3. Gepak Kuning (8,25 g/100 biji),
  4. Gepak Ijo (6,82 g/100 biji).

G. VARIETAS UNGGUL TOLERAN/TAHAN TERHADAP SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT

  1. Gepak Ijo tahan terhadap serangan ulat grayak, Aphis sp, dan penggulung daun, dan Phaedonia sp,
  2. Gepak Kuning agak tahan terhadap ulat grayak, Aphis sp, penggulung daun, dan Phaedonia sp,
  3. Detam-2 agak tahan terhadap pengisap polong,
  4. Detam-1 agak tahan terhadap pengisap polong,
  5. Argopuro agak tahan terhadap lalat kacang, pengisap polong, ulat grayak,
  6. Panderman agak tahan terhadap ulat grayak,
  7. Ijen agak tahan terhadap ulat grayak,
  8. Nanti tahan terhadap penyakit karat,
  9. Rajabasa tahan terhadap penyakit karat daun,
  10. Mahameru moderat terhadap karat daun,
  11. Anjasmoro moderat terhadap karat daun,
  12. Tanggamus moderat terhadap penyakit karat daun,
  13. Kaba agak tahan terhadap karat daun,
  14. Sinabung agak tahan terhadap penyakit karat daun,
  15. Burangrang toleran terhadap penyakit karat daun,
  16. Ratai agak tahan terhadap penyakit karat daun,
  17. Argomulyo teleran terhadap penyakit karat daun,
  18. Pangrango tahan terhadap karat daun.

H. VARIETAS UNGGUL UNTUK LAHAN KERING MASAM

  1. Varietas Tanggamus dengan potensi hasil 2,8 t/ha, tahan rebah, dan tidak mudah pecah,
  2. Varietas Nanti dengan potensi hasil 2,50 t/ha, tahan rebah, dan tidak mudah pecah,
  3. Varietas Ratai dengan potensi hasil 2,70 t/ha, dan agak tahan rebah,
  4. Varietas Seulawah dengan potensi hasil 2,50 t/ha dan agak tahan rebah, dan
  5. Varietas Rajabasa dengan potensi hasil 3,90 t/ha, tahan rebah, dan adaptif pada lahan kering masam.